Informasi yang dihimpun menyebutkan, awalnya seluruh karyawan bekerja seperti biasanya. Namun suasana tenang itu tiba-tiba berubah jadi ricuh dan menyeramkan setelah salah seorang pekerja kejang-kejang lalu kesurupan.
Lalu disusul seluruh pekerja wanita ikut kesurupan. Mereka berteriak-teriak dengan mata melotot.
"Ih, ngeri kali, bang. Tiba-tiba 15 orang kesurupan. Baru kali ini terjadi," ucap Saipeh, salah seorang pekerja.
Para pekerja yang saat itu sibuk membersihkan bulu burung walet, seketika pecah dan ribut. Pihak pengelola sekaligus pemilik usaha sarang burung walet yang disebut-sebut bernama, Awi, langsung panik. Tak lama, pihak pengelola pun memanggil Ustaz dan biksu.
Kesurupan massal itu sempat membuat kehebohan. Petugas Polsek Medan Area dipimpin Kapolsek, Kompol M Arifin beserta Kanit Reskrimnya, AKP Cahyadi mendatangi gedung yang dijadikan home industry itu.
"Sadarnya karena diobati sama ustaz dan biksu. Tak lama bisa sadar semua," ungkap Tika, salah seorang pekerja yang kesurupan.
Setelah sadar, Awi pun memulangkan sekitar 200-an karyawannya itu. Kapolsek Medan Area, Kompol M Arifin membenarkan perihal kesurupan massal pekerja burung sarang walet di Kompleks Asia Mega Mas.
"Ada sekitar 15 wanita yang merupakan karyawan pengelola sarang walet kesurupan," ungkapnya. (dgh)