Ribuan Personil Dikerahkan Untuk Tanggap Darurat Gempa Aceh

Analisadaily (Pidie Jaya) - Ribuan personil dari berbagai unsur pemerintah, pemerintah daerah, relawan, dunia usaha, lembaga non pemerintah dan masyarakat bahu membahu terlibat dalam penanganan tanggap darurat pasca gempa bumi 6,5 SR di Aceh.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebanyak 3.962 personil dari kementerian/lembaga, dari BNPB, TNI, Polri, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BPBD, dan lainnya membantu penanganan korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen.

“Hingga hari ini, dampak gempa telah menyebabkan 101 orang meninggal dunia, dimana 92 korban telah teridentifikasi dan 9 orang masih dalam proses identifikasi. Korban meninggal berasal dari Kabupaten Pidie Jaya 96 orang, Bireuen 2 orang, dan Pidie 3 orang,” kata Sutopo, Sabtu (10/12).

“Selain itu terdapat 857 orang luka-luka, yaitu 139 orang luka berat dan 718 orang luka ringan. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh,” lanjutnya.

Sutopo menuturkan, jumlah pengungsi terus bertambah karena masuknya laporan dari beberapa pos pengungsian. Tercatat sebanyak 45.329 orang mengungsi, yaitu 43.613 orang di Pidie Jaya dan 1.716 orang di Bireuen.

Pengungsi di Pidie Jaya tersebar di 6 kecamatan, yaitu di Kecamatan Pante Raja 1.478 orang, Meureudu 9.925 orang, Ulim 7.419 orang, Meurah Dua 7.194 orang, Trienggadeng 9.653 orang, Bandar Baru 4 orang, Bandar Dua 1.520 orang dan Jangka Buya 1.474 orang.

Sementara untuk kerusakan bangunan meliputi 157 ruko rusak (108 roboh, 31 rusak berat, 3 rusak sedang, 15 rusak ringan). Sebanyak 11.668 rumah rusak meliputi 2.992 rusak berat, 94 rusak sedang dan 8.582 rusak ringan.

Bangunan masjid yang rusak sebanyak 64 unit, dimana 31 rusak berat, 2 rusak sedang dan 31 rusak ringan. Begitu juga 88 unit musala rusak, 7 unit meunasah rusak, 5 unit kantor desa, sepanjang 14.800 meter jalan rusak atau retak, dan 55 unit jembatan rusak.

“Meskipun ada kerusakan jalan dan jembatan. Namun tidak ada daerah yang terisolir. Semua masih dapat dilalui kendaraan. Aktivitas masyarakat sudah berjalan normal,” tuturnya.

()

Baca Juga

Rekomendasi