Lee Harvey Oswald yang selama ini dituding sebagai tersangka utama sepertinya menjadi kambing hitam atas tragedi besar itu. Bermacam teori pembunuhan alternatif merebak di seluruh Amerika.
Sebuah jajak pendapat 2013 menemukan bahwa hanya 30% orang Amerika meyakini Oswald telah menembak JFK dan dia bertindak sendirian. Sementara 61% meyakini keterlibatan orang lain dalam konspirasi tersebut.
Hal inilah yang akhirnya menjawab semua misteri itu. Pengakuan mengejutkan terkait misteri di balik kematian JF Kennedy, dibeberkan kepada seorang sutradara ternama, Oliver Stone.
Menurut sumber yang dikutip dari News.com.au, belum lama ini, Kennedy tewas dibunuh salah seorang anggota tim pengawal pribadinya sendiri.
Sumbernya, yang berkode sandi Ron, menghubungi Stone setelah dia menyutradarai JFK, film yang mengisahkan teori konspirasi. Pembuatan film JFK selesai pada 1991.
Pria penderita kanker berkode sandi Ron itu menyatakan kepada sang sutradara bahwa hanya dia dan anak lelakinya yang mengetahui tentang ‘kebenaran’ tersebut.
“Kennedy tewas karena salah seorang pengawal pribadinya menembak sang presiden,’ ujar pria yang dulunya juga mantan anggota Secret Service itu.
Sumber misterius itu hanya menggunakan nama samaran ‘Ron’ dalam korespondesinya kepada Stone, sebelum mereka akhirnya bertemu di Hotel New York.
Masuk Akal dan Otentik
Semula Stone mencurigai orang itu dan memilih untuk tidak mempercayainya. Tapi, dengan banyaknya teori konspirasi yang bermunculan mengenai kematian mantan orang nomor satu AS itu, sutradara ‘Savages’ menilai dugaan ‘Ron’ lebih masuk akal dan otentik.
Sutradara peraih penghargaan Oscar itu membeberkan detail mengenai ‘pengakuan kematian’ itu untuk pertama kalinya dalam sebuah diskusi dengan Matt Zoller Seitz.
Zoller Seitz merupakan penulis yang membuat sebuah novel mengisahkan tentang pengalaman Stone dalam bukunya The Oliver Stone Experience.
“Dia (Ron) tidak mengharapkan uang maupun penghargaan. Dia mengaku melakukannya dari hati nuraninya,” tandas Stone dalam diskusi itu.
Dia juga menambahkan bahwa ‘skenario’ yang dibeberkan mantan pengawal itu sangat mudah dilaksanakan. “Ini cara yang akan anda lakukan jika saya berniat melakukan pembunuhan itu,” ujarnya.
“Anda membunuh sang presiden dan bersembunyi di antara para pengawal dan jika penembak jitu yang menembak Kennedy bersembunyi di antara orang-orang yang seharusnya melindunginya, tidak akan ada yang menyadarinya. Itu masuk akal sekali,” jelas Stone menganalisis.
“Memorinya saat itu begitu teknis, disertai dengan jargon militer, detail tentang komunikasi radio setelah penembakan,” lanjut sang sutradara.
Didukung Beberapa Saksi Mata
Presiden Kennedy tewas akibat dua peluru senapan yang bersarang di tubuhnya, ketika sedang berada dalam limosin terbuka di Dallas, Texas Utara, pada 22 November 1963.
Hingga saat ini Lee Harvey Oswald menjadi tersangka tunggal penembakan Kennedy. Dia tak sempat membeberkan apa sebenarnya yang terjadi pada hari itu. Juga apakah dia bertindak sendirian atau bersama-sama orang lain? Dan apa motivasinya menghabisi Kennedy?
Investigasi 10 bulan yang dilakukan Warren Commission pada 1963 hingga 1964, juga oleh United States House Select Committee on Assassinations (HSCA) pada 1976 hingga 1979, dan investigasi lain oleh pemerintah menyimpulkan bahwa sang presiden dibunuh oleh Lee Harvey Oswald, yang akhirnya ditembak mati oleh Jack Ruby dalam tahanan.
Namun, keraguan muncul dari penjelasan yang menyebutkan Oswald adalah satu-satunya pria bersenjata yang menembak mati Kennedy.
Rekaman video iring-iringan yang diambil Abraham Zapruder mendukung keyakinan bahwa ada empat tembakan yang dilakukan, bukan tiga seperti yang disebutkan Warren Commission.
Rekaman dalam film tersebut juga menunjukkan sedikitnya ada satu tembakan yang muncul dari arah berbeda dengan titik di mana Oswald berada.
Ini juga d. Banyak yang percaya beberapa tembakan dilakukan oleh kelompok bersenjata yang bersembunyi di balik bukit. Pada 1979, House Select Committee on Assassinations (HSCA) menemukan cacat investigasi yang dilakukan FBI dan Warren Commission.
HSCA juga menyimpulkan ada empat tembakan yang dilakukan dan kemungkinan terdapat konspirasi di dalamnya. Namun, beberapa penyelidikan, salah satunya oleh National Academy of Sciences mempertanyakan keakuratan bukti HSCA tersebut. (bbs/dm/dls/es)