Medan, (Analisa). Phrakhruprakaddhamnited YM. Biksu Wongsin Labhiko Mahathera memasuki 40 vassa pengabdian dalam pengembangan agama Buddha,diperingati di Hee Lai Ton Jalan Gandhi Medan, Minggu (11/12).
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Labhiko Buddhist Centre dengan penuh khidmat.
YM. Biksu Wongsin Labhiko Mahathera saat ini berusia 61 tahun, masih bersemangat menyebarkan dan mengembangkan Buddha Dhamma di Indonesia khususnya di Kota Medan. Acara diawali dengan perayaan 40 vassa dan dana makanan oleh umat serta dirangkaikan Dhamma Talk "Bahagia Sekarang atau Nanti".
YM Biksu Wongsin Labhiko Mahathera yang juga Ketua Dhammaduta Thailand untuk Indonesia ini mengatakan, dalam 40 vassa pengabdian sebagai anggota Sangha di Indonesia, pastinya mengalami kendala terutama dalam bahasa. Namun atas perjuangan dan semangat selama puluhan tahun, perkembangan agama Buddha di Indonesia sangat baik.
“Selama 40 tahun menjalankan tugas sebagai seorang biksu dalam memberikan pembabaran agama Buddha di Indonesia ataupun negara lain, saya sangat bersemangat. Di Indonesia, saya melihat umat Buddha sangat bersemangat untuk belajar, praktik dan memberikan fasilitas kepada pemimpin agama. Apalagi sifatnya yang ramah dan siap menerima ajaran kebaikan,” ucapnya.
Lebih lanjut disebutkannya, kendala yang dihadapi selama 40 tahun tidak menjadi hambatan dalam menyebarkan agama Buddha. Dirinya bertekad siap mengabdi untuk agama Buddha di Indonesia selama-lamanya.
Diceritakannya, dirinya telah berpergian ke berbagai pelosok daerah di antaranya, Jawa Barat, Bali, Bangka Belitung dan saat ini di Pulau Sumatera.Sedangkan luar negeri yakni, Thailand, Jepang, Korea dan Australia.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia memberikan respon dan perhatian yang baik terhadap perkembangan umat Buddha di Indonesia. Misalnya di masa kepemimpinan Gusdur, Imlek telah ditetapkan sebagai hari libur nasional, begitu pula dengan diperbolehkannya atraksi barongsai di Indonesia dan hingga pemerintahan Jokowi, semuanya masih berjalan dengan baik.
Ajak
YM Biksu Wongsin Labhiko Mahathera mengajak seluruh umat Buddha agar menghayati ajaran agama, serta meningkatkan kualitas kerukunan antarumat beragama. Dengan kemajemukan umat beragama di Indonesia maka harus saling menghormati, menghormati satu dengan yang lainnya sehingga tidak terjadi konflik dengan agama lain.
“Kota Medan menjadi harapan besar bagi saya. Saya berharap umat tetap rukun, bersatu dan memahami ajaran agama Buddha, sehingga bisa menjalankan hidup sebagai umat manusia yang beradab dan saling perduli tanpa membedakan agama, suku dan ras,” ucapnya.
Ketua Panitia Herman mengaku, peringatan pengabdian 40 vassa YM. Biksu Wongsin Labhiko Mahathera ini adalah bentuk apresiasi dan penghormatan umat Buddha di Medan. Sebab, perjuangan Biksu Wongsin Labhiko Mahathera dalam menyebarkan agama Buddha dilakukan tanpa pamrih.
“Umat melihat, Biksu Wongsin dengan usia yang tidak muda lagi memiliki semangat untuk menyebarluaskan dan melestarikan ajaran Buddha. Perayaan ini sebagai bentuk terima kasih umat kepada beliau," katanya seraya menyebutkan saat ini, beliau telah menjadi ayah dari sekitar 500 anak asuh.
Ditambahkannya Biksu Wongsin Labhiko Mahathera dilahirkan pada 1955 di Provinsi Khon Kaen sebelah timur laut Thailand. Beliau pertama kali ke Indonesia pada 1991. Pada 1999 Bhante Wongsin ditunjuk oleh Somdet Phra Nyanasamvara (pemimpin tertinggi Biksu di Thailand) sebagai Dhammaduta untuk membantu perkembangan agama Buddha di Indonesia. (twh)