Ibu Adalah Cahaya Kehidupan

Subulussalam, (Analisa). Walikota Subulussalam Merah Sakti SH bersimpuh di kaki ibunya usai membacakan puisi pada peringatan Hari Ibu ke-88 tahun 2016  di Subulussalam, Kamis (22/12).

Puisi tersebut berjudul “ Ibu adalah cahaya kehidupan” ditu­lis di atas kertas putih sebanyak dua lembar berisikan kalimat ucapan terimakasih kepada orangtua yang telah melahirkan dirinya ke dunia.

Mengenakan baju putih lengan pendek, Merah Sakti mem­bacakan puisi usai memberikan kata sambutan pada hari puncak peringatan Hari Ibu ke-88 tingkat Kota Subulussalam di hala­man rumah dinas Merah Sakti.

Disaksikan para unsur muspida dan ratusan kaum ibu, Merah Sakti membacakan puisi dengan menggunakan bahasa Indonesia diiringin musik dan pengeras suara. Suaranya begitu lantang dan jelas terdengar sehingga membuat banyak unda­ngan turut menangis.

Merah Sakti pun tak kuasa menahan tangis sambil menyele­saikan bacaan puisi, ia selanjutnya berlutut di hadapan  ibunda dan bersimpuh di kaki orangtuanya. Tangisannya terndengar saat ia memeluk erat ibundanya.

Didampingi istrinya, Sartina, merekememotong kue tumpeng untuk disuapkan kepada sang ibunda yang berada yang masih di atas panggung utama tersebut.

“Saya perhatikan banyak hadirin tidak konsisten, sudah saya katakan di awal tadi jangan menangis saat saya membaca puisi, tapi kenyataan banyak menangis. Tapi tidak apa-apa, tangisan saudara menandakan bahwa anda begitu sayang dan cinta terha­dap orangtua yang sudah melahirkan kita ke dunia ini,” kata Sakti usai membacakan puisi.

Peringatan Hari Ibu juga dirangkai lomba memasak bubur diikuti kepala dinas, badan dan kantor serta camat. Lomba fashion show melibatkan seluruh pejabat pemko mulai dari unsur muspida hingga kepada dinas, camat dan para kabag setdako serta penyantunan anak yatim. (sdr)

()

Baca Juga

Rekomendasi