Oleh: Alpian.
SETELAH melalui proses panjang. Akhirnya impian masyarakat Kabupaten Batubara untuk memiliki perguruan tinggi di Kabupaten Batubara akan terwujud.
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Batubara merupakan perguruan tinggi pertama yang lahir di tanah sejahtera berjaya Kabupaten Batubara. STIT Batubara digagas dan didirikan oleh Syufri Basrah, SAg, MAP yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Islam Batubara Sejahtera Berjaya.
Tim visitor Kementerian Agama Republik Indonesia Dr Hamida, MAg saat melakukan peninjauan di Kampus STIT Batubara, di Jalan Pendidikan, Desa Simpang Dolok, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara telah memberikan angin segar akan segera menerbitkan izin pendirian STIT Kabupaten Batubara.
Dr Hamida, MAg menekankan tiga hal penting yang harus menjadi perhatian khusus bagi setiap perguruan tinggi, di antaranya tenaga pendidik yakni dosen atau tenaga pengajar, tenaga kependidikan, dan sarana dan prasarana. Tiga hal tersebut harus menjadi perhatian utama bagi setiap perguruan tinggi, ujarnya.
Masyarakat menaruh harapan, menggantungkan impian dan cita-citanya, kelak STIT Batubara menjadi pilihan utama, khususnya bagi masyarakat, dan regenerasi di Kabupaten Batubara untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Dukungan akan terbentuknya STIT Batubara dari berbagai kalangan terus mengalir. Di antaranya, dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, Ketua MUI Kabupaten Batubara DPRD Kabupaten Batubara, Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara, Kapolres Batubara Kemenag Batubara, dan Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara.
Kakanwil Kementerian Agama Sumatera Utara Drs Tohar Banyoangin melalui Kabag TU Hanafi yang juga merupakan putra kelahiran Kabupaten Batubara berharap izin pendirian STIT Batubara segera terbit dan menjadi perguruan tinggi pertama di Kabupaten Batubara.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara Drs Darwis, MSi melalui Kabid Dikmen D Tumanggor memaparkan, setiap tahun Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara menamatkan sebanyak 5.000 siswa dan siswi tingkat SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah.
Dari jumlah siswa yang tamat lebih dari 50 persen tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi di luar daerah Kabupaten Batubara menjadi pertimbangan tersendiri bagi para orangtua maupun siswa. Terutama besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh para orangtua untuk melanjutkan anaknya menempuh perguruan tinggi.
Dengan adanya STIT di Kabupaten Batubara akan memberikan solusi, dan meringankan biaya pendidikan untuk masuk perguruan tinggi. “STIT bisa menjadi pilihan bagi putra putri regenerasi muda di Kabupaten Batubara untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang ada di daerah sendiri,” ujar D Tumanggor.
Ketua DPRD Kabupaten Batubara Selamat Arifin, SE MSi diwakili Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Batubara Nafiar sangat mendukung dan mengharapkan STIT Batubara segera direalisasikan. Dirinya yang berlatar belakang dari madrasah semakin membuatnya semakin termotivasi untuk mendukung terbentuknya STIT di Kabupaten Batubara.
"Menghadapi perkembangan dan kemajuan Kabupaten Batubara kedepan harus dibekali dengan moral dan dasar aqidah pendidikan Islam yang kuat," ujarnya.