15 Tahun Adik dan Abang Tinggal Digubuk

Bireuen, (Analisa). Sudah lima belas tahun tinggal di gubuk, Syukri (48) dan Ramli (42), kakak beradik di Desa Matang Jareung, Kecamatan Samalanga, Bireuen  terpaksa tinggal digubuk yang sangat memprihatinkan. Kini mereka akan miliki rumah baru.

Meski adik dan abang, mereka tinggal di tempat terpisah. Syukri menempati gubuk seluas 4 x 3 meter di sudut tanah milik orang tuanya. Gubuk itu berdinding anyaman daun kelapa dengan atap daun rumbia dan lantai beralaskan tanah.

Sementara Ramli adiknya tinggal di sebuah gubuk yang menyatu dengan pondok yang digunakan untuk kandang kambing.

Letaknya berdekatan dengan rumah abang iparnya. Luas ruangan tempat Ramli menginap hanya 1 x 2 meter.

Sementara ibu mereka ditampung di rumah adik perempuannya. Syukri terlihat normal, meski menurut warga setempat dia memiliki masalah kejiwaan. Sementara Ramli terlihat memiliki penyakit keterbelakangan mental. Keduanya masih bujang.

Hamdani, warga setempat mengatakan Syukri dan Ramli terpaksa tinggal di rumah gubuk sebab rumah peninggalan orang tua mereka sudah rusak sehingga rata dengan tanah. Yang tersisa hanya bekas lantai dan pondasi saja.

“Untuk makan mereka ditanggung adiknya, sementara untuk bekerja jelas tidak mungkin sebab mereka ureung han trok kilo (keterbelakangan mental), untuk ditampung di rumah adiknya tidak memungkinkan sebab rumahnya sempit,” jelas Hamdani.

Makanya atas inisiatif warga dan perangkat desa setempat mengajukan usulan ke Bupati Bireuen Ruslan M Daud.

Usulan itu direspon pimpinan daerah dengan turun langsung melihat tempat tinggal kedua warganya itu.

Bupati Bireuen Ruslan M Daud setelah melihat kondisi gubuk tempat tinggal Syukri dan Ramli, Kamis (28/1) mengatakan Pemkab Bireuen akan membangun satu unit rumah untuk keduanya. Rumah dibangun di tanah milik orangtuanya.

“Tetapi keluarga perlu berjanji setelah rumah baru selesai nantinya, ke dua gubuk yang ditempati saat ini harus dibongkar, rumah akan dibangun dengan dana dari Baitul Mal Kabupaten Bireuen secepatnya,” ucap Ruslan M Daud.

Sekretaris Baitul Mal Kabupaten Bireuen, Anwar S.Ag mengatakan rumah yang dibangun tipe 36 dengan sumber dana dari infaq yang terkumpul dari pegawai Pemkab Bireuen yang dikelola Baitul Mal Kabupaten Bireuen. (mur)

()

Baca Juga

Rekomendasi