Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Oleh: dr. Melissa Edelweishia.

Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan kesehatan ibu hamil. Demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu hamil harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral.

Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan selama masa kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu guna pertumbuhan dan perkembangan janin.

Kebutuhan nutrisi ibu hamil selama kehamilan mengalami peningkatan. Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin.

Makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan.

Pada dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu memerlukan lebih banyak zat gizi dibanding wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dan lain-lain.

Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, dapat mengakibatkan keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan berat badan yang berlebihan, bayi besar dan dapat pula mengakibatkan terjadinya hipertensi dalam kehamilan.

Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama hamil, antara lain:

1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.

2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.

3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.

4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.

5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.

6. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.

Peningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan hasil akhir kehamilan. Bila ibu hamil sangat kurus makan akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan bayi prematur. Proporsi kenaikan berat badan selama hamil adalah sebagai berikut :

1. Pada trimester I kenaikan berat badan ibu lebih kurang 1 kg yang hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.

2. Pada trimester II sekitar 3 kg atau 0,3 kg/minggu. Sebesar 60% dari kenaikan berat badan ini disebabkan pertumbuhan jaringan ibu.

3. Pada trimester III sekitar 6 kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sebesar 60% dari kenaikan berat badan ini karena pertumbuhan jaringan janin.

Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh zat gizi dari makanan lainnya.

Energi

Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta untuk proses metabolisme jaringan baru. Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 84.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Dianjurkan penambahan 300 kkal/hari untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian dalam satu hari asupan energi ibu hamil trimester ketiga dapat mencapai 2300 kkal/hari.

Kebutuhan energi yang tinggi paling banyak diperoleh dari bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian, dan gula murni.

Wanita yang tengah mengandung memerlukan 2.500 kalori per harinya. Sedang wanita menyusui memerlukan 3.000 kalori per harinya. Dalam proporsi, wanita hamil dianjurkan mengonsumsi 10 persen kalori dari protein, 35 persen kalori dari lemak, dan 55 sumber kalori lainnya dari karbohidrat.

Dalam satu hari wanita hamil dianjurkan banyak makan sayur-sayuran. Adapun porsi yang banyak digunakan adalah 3 kali untuk buah-buahan dalam sehari dan 4 kali sayur-mayur dalam sehari. Jenis buah dan sayur yang terbaik untuk dikonsumsi antara lain stroberi, melon, lemon, jeruk, pepaya, tomat, kacang-kacangan, brokoli. Buah dan sayuran memberi vitamin, mineral, dan tambahan energi untuk wanita hamil.

Protein

Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Dianjurkan penambahan sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester ketiga atau sekitar 1,3 g/kg/hr. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 67-100 gr. Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam hal jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, dan kerang. Selain sumber hewani, ada juga yang berasal dari nabati seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan.

Wanita hamil punya keistimewaan dan harus mengonsumsi setidaknya 60 gram protein per hari. Adapun kandungan protein bisa diperoleh dari daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, dan lain-lain. Protein mengandung antibodi yang baik untuk ibu dan janinnya

Disebut sebagai zat pembangun, yang di dalamnya mengandung asam amino esensial, berguna bagi pembentukan otak janin. Kebutuhan bumil biasanya ditambahkan 25 g dari kebutuhan sehari-hari.

Vitamin dan mineral

Wanita hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dibandingkan wanita tidak hamil. Kebutuhan vitamin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin c, asam folat, zat besi, kalsium, dan zink.

Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk tambahan gizi ibu hamil pada trimester ketiga adalah vitamin A +300 RE, vitamin C +10 mg, tiamin +0,3 mg, riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg, asam folat +200 ?g, vitamin B12 +0,2 ?g, kalsium +150 mg, magnesium +40 mg, zat besi +13 mg, zink +10,2 mg, serta iodium +50 ?g.

Zat besi

Selama hamil, zat besi banyak dibutuhkan untuk mensuplai pertumbuhan janin dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel darah merah ibu. Total besi yang diperlukan selama hamil adalah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg zat besi tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg hilang ketika melahirkan. Dianjurkan penambahan sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada trimester ketiga.

Kebutuhan akan zat besi yang besar terutama pada kehamilan yang menginjak usia trimester ketiga tidak akan mungkin tercukupi hanya melalui diet.

Oleh karena itu, suplementasi zat besi sangat penting sekali, bahkan kepada ibu hamil status gizinya sudah baik. Dengan demikian, angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu hamil trimester ketiga adalah 39 mg/hari. Ada dua bentuk besi yang terdapat dalam pangan, yaitu besi heme yang terdapat dalam produk-produk hewani dan besi nonheme yang terdapat dalam produk-produk nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati, ikan dan daging dan sumber hewani yang kaya akan zat besi seperti singkong, kangkung, dan sayuran berwarna hijau lainnya.

Asam folat

Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik seperti metabolisme beberapa asam amino, sintesis purin, dan timidilat sebagai senyawa penting dalam sintesis asam nukleat. Selain itu asam folat juga dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang belakang dan untuk pendewasaannya. Sekitar 24-60% wanita baik di negara berkembang maupun yang telah maju mengalami kekurangan asam folat karena kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka disaat hamil. Kekurangan asam folat berkaitan dengan tingginya insiden komplikasi kehamilan seperti aborsi spontan, prematur, pendeknya usia kehamilan dan pendarahan.

Dianjurkan penambahan sebanyak 200 ?g untuk ibu hamil, yang dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suplemen. Suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau pada 28 hari pertama kehamilan. Besarnya suplementasi adalah 280, 660, dan 470 ?g per hari, masing-masing pada trimester I, II, dan III.

Asam folat dibutuhkan untuk membantu menyehatkan organ dalam seperti jantung pada proses kelahiran. Kebutuhan asam folat yang direkomendasikan adalah 600 ?g per hari. Biasanya, ibu hamil akan mendapat suplemen asam folat 400 ?g per hari. Adapun sumber asam folat terbaik adalah buah-buahan seperti jeruk, legume, dan bayam. Lalu, sumber asam folat lainnya dapat diperoleh dari bahan makanan, seperti hati ayam dan sapi, telur, asparagus, brokoli, kacang-kacangan, dan kangkung.

Jika bumil kekurangan asam folat ini menyebabkan penutupan sum-sum tulang belakang atau sumbing tulang belakang (spina bifida), termasuk juga kerusakan kongenital yang terjadi di saluran sumsum tulang belakang dan tulang punggung akibat dari tidak tertutup sebelum lahir (myelomeningocele).

Kalsium

Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang pertumbuhan tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos atau osteoporosis.

Dianjurkan penambahan sebesar 150 mg kalsium untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian kebutuhan kalsium yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari. Makanan yang menjadi sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran hijau, dan berbagai produk olahan susu seperti keju dan yoghurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan menyebabkan tekanan darah ibu menjadi meningkat.

()

Baca Juga

Rekomendasi