Oleh: Maulana Syamsuri.
Indonesia banyak kehilangan putera-puteri terbaiknya di sepanjang tahun 2015 silam. Putera-puteri yang sudah meninggalkan kita merupakan tokoh-tokoh dan figur serta aset bangsa, mulai dari pilot pesawat tempur, politisi partai, negarawan, seniman, budayawan hingga aktivis hukum .
Kapten Penerbang Sandy Permana gugur pada saat menerbangkan pesawat Hercules A.1310 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan pada hari selasa 30 Juni 2015 silam. Pesawat Hercules yang malang itu diawaki oleh Kapten Pilot Penerbang Sandy Permana dan co pilot Lettu Pandu Setiawan serta Letda Dian Sukma P serta instruktur Navigator Kapten Riri Setiawan serta juru radio udara Serma Bambang H dan juru mesin udara I Peltu Ibnu Kohar dan juru mesin udara BR Pelda Andik . Juga juru mesin udara II Peqlda Parijo dibantu instruktur Load Master Peltu Ngateman. Load Master I Peltu Yahya Komari serta Load Master II,Pelda Agus..
Kapten Sandy Permana berasal dari Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud Abdurachman Saleh Malang, Sandy Permana menduduki jabatan sebagai ketua Senat Pasis Sekkau Angkatan 1997. Turut gugur dalam pesawat Hercules naas tersebut 39 anggota TNI terdiri dari 33 TNI AU dan 6 TNI AD serta 83 penumpang yang merupakan keluarga TNI.
Terjadinya kecelakaan yang dialami pesawat Hercules ini menyebabkan Indonesia kehilangan putera-puteri terbaik.
Gugurnya Mayor Penerbang Ivy Safatillah pada kecelakaan pesawat Super Tucano menambah duka bagi bangsa Indonesia karena kehilangan seorang lagi putera terbaik negeri ini pada kecelakaan pesawat T501 Golden Eagle yang jatuh pada saat manuver udara di Yogyakarta tgl.20 Desember 2015 silam.
Indonesia Kehilangan Putera-puteri Terbaik.
Sepanjang tahun 2015 Indonesia banyak kehilangan putera-puteri terbaik, tidak hanya dari kalangan militer, tapi juga dari kalangan sipil yang merupakan negarawan, politisi, ahli hukum, seniman dan ulama serta pengabdi bangsa. Sepanjang tahun 2015 telah kehilangan seorang ahli hukum terkenal Adnan Buyung Nasution, sebagai pendiri Lembaga Bantuan Hukum Indonesia,. Bang Buyung ,mantan jaksa, banyak mencetak kader yang kemudian menjadi pengacara terkemuka, antara lain Todung Mulya Lubis dan Luhut M.P. Pangaribuan Adnan Buyung Nasution meninggal dunia 23 September 2015 silam di rumah sakit Pondok Indah akibat gagal Ginjal.
Benjamin Mangkoenegara, seorang yang berprofesi sebagai hakim pernah menjabat sebagai ketua Pengadilan Tata Usaha Negara dan anggota Komisi Nasional Hak Azazi Manusia (HAM) serta hakim agung. Beliau meninggal 21 Mei 2015. Lulusan Fakultas Hukum UI ini sangat besar sumbangasihnya terhadap kebebasan pers di Indonesia. Ia jadi penentu saat memenangi gugatan majalah Tempo yang dibreidel pemerintah Orde Baru.
Mantan Menteri Keuangan RI di era Orde baru. Ali Wardhana tokoh ini merupakan otak dibalik peredam inflasi di tahun 1966. Ali Wardhana adalah seorang ekonom lulusan University of California Amerika Serikat dan konseptor deregulasi dari dwelling time . Beliau meninggal 14 September 2015 pada usai 87 tahun.
Indonesia juga kehilangan seorang duta besar di Pakistan yakni Burhan Muhammad 19 Mei 2015 . Tokoh ini mengalami kecelakaan helikopter yang ditumpanginya jatuh di Pakistan tgl.19 Mei 2105. Abdul Aziz Manshur, ketua dewan syuro Partai Kebangkitan Bangsa wafat bulan Nopember 2015 di Rumah Sakit Umum daerah, Surabaya pada usia 75 tahun. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Tariyatunnasyi’in Jombang. Jenazahnya dimakamkan di Kompleks pesanten asuhannya
M. Zuhal mantan menteri riset dan teknologi, meninggal 15 Agustus di Jakarta karena menderita asma. Indonesia juga telah kehilangan Sri Paku Alam IX, yang merupakan wakil gubernur Yogyakarta yang meninggal 21 Nopember 2015 pada uisa 77 tahun. Selain itu Gusti Noeroel tokoh Kasultanan Surakarta meninggal 10 Nopember 2015 di Bandung tutup usia 94 tahun karena diabtes.
Toeti Aditama, tokoh penyiar paling senior di TVRI juga meninggalkan kita tgl.22 Februari 2015. Seorang ahli Indonesia dari Amerika Serikat Ben Anderson meninggal 13 Desember 2015.
Ben Anderson adalah lulusan Cornell University Amerika Serikat meninggal 13 Desember 2105. Ia banyak memberikan sumbangsih pemikirannya untuk Indonesia. Karyanya yang berjudul Cornell Paper amat terkenal. Sebelum pria ini meninggal ia sempat memberikan kuliah di Unversitas Indonesia.
Nama lengkap lelaki Amerika ini adalah Benedect Richard O’Gorman Andeson meninggal di Batu Jawa Timur bulan Nopember 2015 . Ia datang ke Indonesia untuk meluncurkan bukunya yang berjudul Di Bawah Tiga Bendera, Anarkisme Global dan imajinasi Antikolonial. Sebelum meninggal ia sempat memberikan kuliah umum di Universitas Indoensia. Meskipun berdarah Amerika tapi ia meninggal di Indoensia. Jenazahnya diberangkatkan ke Krematorium Eka Praya Kembang Kuning untuk dikremesi menjadi abu dan ditebar di Laut Jawa.
Banyak Seniman Meninggalkan Kita.
Kalangan seniman banyak yang berpulang pada tahun 2015 silam. Tercatat nama Rinto Harahap sebagai musisi ternama di Indonesia. Lagu ciptaannya yang terkenal adalah Benci Tapi Rindu, Ayah dan Biarkan Sendiri. Rinto Harahap meninggal 9 Fabruari 2015 di Rumah Sakit Mont Elsizabeth Singapura karena infeksi Paru-paru. Rinto Haharap adalah musisi besar yang sudah banyak mengorbitkan penyanyi, terkenal seperti Nia Diniati, Betharia Sonata dan Iis Sugianto.
Suyadi alias Pak Raden ,pendongeng yang amat terkenal lewat film anak si Unyil. Suyadi meninggal 30 Oktober 2015. Pak Raden kelahiran Jember Jawa Timur ini selalu tampil dengan mengenakan blangkon serta kumis panjang. Karya-karyanya khusus cerita anak di antaranya berupa film Seribu Kucing, Gua Terlarang, Joko Kendel dan Siapa Punya Kuali Panjang. Penggemar Pak Raden mengusulkan kepada pemerintah agar menetapkan Pak Raden sebagai pahlawan budaya. Juga tanggal kelahirannya 28 Nopember ditetapkan sebagai hari dongeng nasional. Pak Raden meninggal di RS Pelni.
Didi Petet adalah aktor kenamaan pemeran Emon dalam film Catatan Si Boy. Didi Petet meninggal sekembalinya dari mengikuti pameran budaya di Milan Italia tanggal 15 Mei 2015. Leon Agusta , seorang sastrawan, kelahiran Maninjau Sumatera Barat ini telah melahirkan kumpulan puisi Catatan Putih, serta novel Di Bawah Bayangan Kekasih dan kumpulan cerpen Hesona dan Mashochi. Ia meninggalkan seorang isteri dan l0 anak. Ia meninggal di akhir tahun 2015 lalu.
Korrie Layun Rampan, sastrawan suku dayak ini meninggal 19 Nopember 2015 karena komplikasi diabetes dan paru-paru serta jantung. Ia berasal dari Kutai Barat Kalimantan Timur.
Sekelompok seniman lainnya yang meninggal adalah Olga Syahputra aktor dan pelawak meninggal di Singapura 27 Maret 2015 pada usia 32 tahun karena penyakit radang selaput otak. Mpok Nori, artis film dan pelawak meninggal 3 April 2015 pada usia 84 tahun karena sakit paru-paru.
Pepeng, pelawak dan pembawa acara di beberapa stasiun tv swasta meninggal 6 Mei 2015 di Depok Jawa Barat. Frans Tumbuan aktor ternama meninggal 23 Maret 2015. Zainal Abdin Domba, juga aktor meninggal 26 Janauri 2015 karena kanker usus. Jujuk Juwariyah, komedian pelawak yang tergabung dalam grup lawak Srimulat bersama Asmuni, Gepeng, Basuki, Tarzan, Tessy dan Tukul Arwana. Jujuk meninggal 6 Februari 2015 akibat serangan kanker tulang dan paru-paru. Jenazahnya dikebumikan di Bonoloyo Surakarta.
Masih ada tokoh lain yang meninggal 19 Januari 2015 yakni Bob Sadino, seorang pengusaha ulet di bidang telur ayam hingga kemchick dan Kemfood. Lelaki pengusaha yang selalu mengenakan celana pendek ini selama sakit dirawat di rumah sakit Pondok Indah.
Pelatih sepak bola terkenal Sinyo Aliandoe meninggal 18 Nopember 2015 tutup usia 77 tahun. Sinyo Aliandoe pemain klub Persija Jakarta dan menjadi juara dengan rekor tidak terkalahkan pada tahun 1964. Prestasinya meningkat dan ikut kesebelasan Garuda menjuarai Aga Khan di Bangladesh juga piala kejuaraan Raja Thailand dan Merdeka Games di Malaysia.
Sepanjang tahun 2015 banyak kematian menimpa putera-puteri terbaik Indonesia. Sepanjang tahun 2015 adalah tahun kelabu bagi Indonesia. Selamat jalan wahai putera-puteri Indonesia terbaik. ***
Penulis adalah sastrawan/novelis.