Terowongan PLTA Meledak, 6 Pekerja Tewas

Karo, (Analisa). Terowongan  pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dikerjakan perusahaan asal Korea, PT Wampu Electric Power (WEP) yang melakukan pengembangan di  Kabupaten Karo, Keca­matan Kutabuluh, meledak, Rabu (24/2). Kejadian itu mene­waskan sedikitnya enam pekerja, sementara  enam orang lainnya mengalami luka bakar.

Informasi dihimpun di lapangan, ledakan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB saat pekerja mengecor terowongan bawah tanah. Diduga tanah yang dibor memiliki kandungan gas aktif. Ketika itu salah seorang pekerja se­dang merokok dan akhirnya memicu api yang kemudian menyambar genset kemu­dian meledak.

Data diperoleh Analisa di RS Efarina dari Kapolres Karo AKBP Victor Togi Tam­bunan SIK, korban tewas adalah Ham­zah, Indra Cakdum, Anto Cibro(40), Ruben Manurung (25), Ihsan (20), Rojadi Mbako (30), sedangkan korban kritis yang masih hidup yakni Ewin (29), M Yunus(35), Dame (23), Dirmansyah (32), Panjang, Didit Perdana.

Menurut korban yang berhasil selamat dari kejadian itu, ketika itu 12 orang beserta dirinya bekerja di dalam terowongan. Ke­mu­dian ia melihat percikan api di areal lokasi kerja, beberapa saat kemudian terjadi ledakan.

Mendengar ledakan, ia langsung me­lompat ke air di terowongan. Ia bersama lima rekannya keluar dari dalam tero­wong­an dengan merayap dan meraba. Beruntung  datang bantuan dari karyawan lainnya di luar terowongan untuk meng­evakuasi.

Mr Im Sung Hun selaku Civil Engineering perusahaan bersama Kapolres Karo AKBP Viktor Togi Tambunan didampingi Kapolsek Kutabuluh AKP E Sembiring dan Tim Identifikasi mengatakan, kejadian awalnya ada asap dari genset.

“Lalu saya suruh matikan genset tersebut kepada operator. Selang beberapa menit ke­luar empat pekerja dari terowongan de­ngan luka bakar dan meminta tolong. Dari situ saya dan pekerja lainnya langsung turun ke terowongan untuk menolong pe­kerja lainnya yang masih di terowongan,” ujarnya memberi keterangan dengan ter­bata-bata karena belum lancar berbahasa Indonesia.

Dikatakan, pekerja terowongan ada 17 orang dengan rincian empat orang berada di atas dan 13 orang dalam terowongan untuk memasang mal (persiapan plagging) terowongan. Sementara lampu di dalam terowongan hanya satu, kabel listrik dipa­sang di dinding dengan cara dipaku.

Pantauan wartawan hingga pukul 19.00 WIB, peti jenazah sudah masuk ke dalam RS, sementara ambulans telah bersiap untuk pengiriman jenazah kepada pihak keluar­ganya. "Sebentar lagi sudah berangkat," kata salah seorang pegawai RS sambil berlalu.

Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu yang ditemui Analisa di RS Efarina menyampaikan belasungkawa terhadap korban tewas. Ia juga mengatakan telah menemui pemilik perusahaan Mr Wang, untuk segera menyelesaikan kecelakaan ini sehingga seluruh korban mendapatkan haknya sebagai pekerja di lingkungan PT WEP. (dik/ps)

()

Baca Juga

Rekomendasi