Israel Pamerkan Surat Terakhir Arsitek Holocaust

SURAT terakhir Adolf Eichmann, arsitek pembantai enam juta Yahudi selama perang Dunia II dirilis dan dipamerkan Israel. Israel mengeksekusi Eichmann tahun 1962, setelah pengadilan memvonisnya bersalah atas kematian warga Yahudi di seluruh kamp konsentrasi.

Dalam surat ke Presiden Israel Yitzhak Ben-Zvi, Eichmann menulis bahwa dirinya hanya 'instrumen' pemimpin yang bertanggung jawab atas pembunuhan enam juta Yahudi pada Perang Dunia II.

Dia dijatuhi hukuman mati, dan meminta keringanan. Permintaan diajukan dua hari sebelum Israel menggangun-nya.

Surat Eichmann, ditulis tangan dengan ballpoint, dirilis bertepatan dengan Peringatan Holocaust Internasional.

Seorang juru bicara Presiden Israel Reuven Rivlin menyatakan kendati permohonan itu diketahui publik, terutama selama persidangan, surat Eichmann baru ditemukan ketika seluruh arsip dipindahkan ke digital.

Surat itu kini dikemas ke dalam album digital, dan dipamerkan di Yad Vashem Holocaust Israel.

"Surat tulisan tangan tidak ditemukan sejak diajukan," kata juru bicara Rivlin.

Eichmann adalah salah satu arsitek 'Solusi Terakhir' bagi Yahudi. Dia mengawasi, mengumpulkan, dan mendeportasi Yahudi ke kamp-kamp kematian, salah satunya Auschwitz.

Dalam surat itu Eichmann menulis; "Saya bukan pemimpin yang bertanggung jawab. Jadi, saya tidak merasa bersalah."

Dia memohon kepada Presiden Ben-Zvi; "Gunakan hak Anda untuk memberi pengampunan, agar hukuman mati tidak dilaksanakan." Tahun 1960, Mossad -- badan intelejen Israel -- menculik Eichmann dari Argentina, tempat ia hidup dengan identitas rahasia.

Dia dinyatakan bersalah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap Yahudi. Dia satu-satunya orang yang dieksekusi Israel sejak negeri Yahudi itu berdiri tahun 1948.

Holocaust

Holocaust adalah genosida terhadap kira-kira enam juta penganut Yahudi Eropa selama Perang Dunia II, suatu program pembunuhan sistematis yang didukung oleh negara Jerman Nazi, dipimpin oleh Adolf Hitler, dan berlangsung di seluruh wilayah yang dikuasai oleh Nazi.

Dari sembilan juta Yahudi yang tinggal di Eropa sebelum Holocaust, sekitar dua pertiganya tewas. Secara khusus, lebih satu juta anak Yahudi tewas dalam Holocaust, serta kira-kira dua juta wanita Yahudi dan tiga juta pria Yahudi.

Beberapa pakar berpendapat bahwa definisi Holocaust harus meliputi pula genosida Nazi terhadap jutaan orang dalam kelompok lain selain Yahudi, di antaranya orang Rom, komunis, tawanan perang Soviet, warga Polandia dan Soviet, homoseksual, orang cacat, Saksi Yehuwa dan musuh politik dan keagamaan lainnya, yang menjadi korban terlepas apakah mereka berasal dari etnis Jerman atau bukan.

Penyiksaan dan genosida dilakukan dalam beberapa tahap. Sejumlah hukum untuk menghapuskan keberadaan orang Yahudi dari masyarakat sipil, yang paling terkenal adalah Hukum Nuremberg, diberlakukan di Jerman Nazi bertahun-tahun sebelum dimulainya Perang Dunia II.

Kamp konsentrasi didirikan yang di dalamnya para tahanan diharuskan melakukan kerja paksa hingga mereka mati akibat kelelahan atau penyakit.

Ketika Jerman menaklukan wilayah baru di Eropa Timur, satuan khusus yang disebut Einsatzgruppen membantai musuh-musuh politik melalui penembakan massal. (afp/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi