LAM Riau Gelar “Bulan Tenas Effendi”

Pekanbaru, (Analisa). Memperingati satu tahun wafatnya Budayawan Riau, H Tenas Effendi, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, menggelar “Bulan Tenas Effendi” dengan mengadakan 10 kegiatan.

Kegiatan itu berlangsung  selama satu bulan, dimulai pada15 Februari -  25 Maret 2016.

“Bulan Tenas Effendy” ini diadakan untuk mengenang kembali karya - karya yang dihasilkan, bersama ingatan tentang kehidupan pribadinya sehari-hari.

Karya yang dihasilkannya menjadi warisan yang sangat bermakna bagi kemanusiaan pada umumnya, kebudayaan dan peradapan Melayu khususnya.

Ketua Harian LAM Riau, Al Azhar mengatakan peringatan satu tahun wafatnya Tenas Effendy bertujuan agar yang telah dihasilkannya dalam budaya Melayu tidak hilang dan terus bertahan.

Anggota keluarga almarhum dan sejumlah lembaga diundang untuk bekerjasama menyelenggarakan program tersebut dengan tajuk "Mengenang H Tenas Effendy".

"Kegiatan ini diisi dengan serangkaian kegiatan yang  bertujuan pendalaman dan penyebarluasan makna warisan Tenas Effendy," ujar Al Azhar, didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Yoserizal Zein, Selasa (2/2), di kantor LAM Riau.

Kesepuluh kegiatan tersebut yakni, pameran karya budaya Tenas Effendy, Seri Syarahan atau kuliah umum warisan Tenas Effendy, kolokium bahasa dan pemikiran Tenas Effendy, malam seni budaya, majelis adat mengenang Tenas Effendy.

Selanjutnya, kenduri arwah almarhum, dialog televisi, memaknakan MEA, videografi H Tenas Effendy kesaksian kesenian OK Nizami Jamil, dialog lintas budaya dan program televisi dan radio baca “Tajuk Ajar Melayu” belia lintas etnik.

Pameran

"Untuk pameran buku kita adakan di Perpustakaan Soeman HS, ada sebanyak 119 karya buku Tenas Effendy, sejak tahun 1969 sampai dengan 2014. Selain itu pada pemeran akan ada manuskrip, lukisan, disain-disain motif, foto-foto, rekaman audio dan audi visual, memorabilia, dan peta kembara," jelas Al Azhar.

Kegiatan “Bulan Tenas Effendy” ini, tidak hanya didukung Pemerintahan Provinsi Riau dan stakeholder, tetapi juga didukung oleh negara Malaysia dan Singapura. Seperti, GAPENA Malaysia, Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, APM University Malaya, ATMA University kebangsaan Malaysia, pusat bahasa Melayu Singapura. Dunia Melayu Dunia Islam pusat Melaka.

"Jadi semua penyokong dari Malaysia dan Singapura itu nantinya juga akan hadir pada kegiatan Kolokium Bahasa dan Pemikiran Tenas, dan diskusi bersama," tambahnya.

Penanggungjawab mengenang satu tahun H Tenas Effendy, Yoserizal Zen, menyampaikan, kegiatan ini nantinya akan dihadiri para pemikir kebudayaan Melayu dari ASEAN. Dengan demikian, diyakini Riau merupakan pusat kebudayaan Melayu.

"Bahkan dari beberapa materi yang diundang berkenan datang ke Riau dengan menggunakan biaya sendiri. Ini yang membuat kita terharu. Kalau dukungan dari lembaga pendidikan perguruan tinggi tidak ragu lagi. Mereka mendukung sepenuhnya," jelas Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Riau ini. (pbn)

()

Baca Juga

Rekomendasi