KABAR terbaru yang menggembirakan datang dari dunia sains. Jauh di kedalaman sebuah gua Slovenia, yang haya dapat diakses dengan kereta api bawah tanah, para ilmuwan tengah berdebar-debar menantikan penetasan 57 telur “bayi naga” atau hewan langka yang juga dikenal memiliki nama Olm.
Hewan amfibi berwarna putih ini pertama kali dinamai “bayi naga” oleh warga setempat. Para peneliti di Slovenia mengumumkan bahwa Olm betina yang hidup di akuarium dan ditempatkan di Gua Postojna telah bertelur.
Peristiwa besar ini termasuk dalam kajadian yang sangat langka. Mahkluk hidup yang disebut sebagai bayi naga tersebut merupakan organisme air bernama olms.
Menurut seorang ahli biologi bernama Saso Weldt, bentuk hewan tersebut menyerupai salamander buta dan sangat mirip dengan mahkluk mitologi.
Keberadaan olms memang sudah ada sejak belasan juta tahun yang lalu. Namun bagi warga Slovenia, ini benar-benar merupakan sebuah hal baru. Keberadaan olms di Slovenia mulai didokumentasikan sejak abad ke-17.
Warga Slovenia yang tidak pernah melihat olms sebelumnya menganggap kabut tebal di Gua Slovenia merupakan asap dari hembusan napas naga. Lebih uniknya lagi, mereka menyangka bahwa olms adalah bayi-bayi naga.
Olms memang tidak mengeluarkan nafas berupa api atau tumbuh hingga ukurannya sebesar raksasa. Tetapi anatomi tubuh olms sangat menarik dan terbilang aneh. Kulit dan matanya tidak berwarna alias transparan.
Walaupun buta, indera penciuman dan perasa olms sangat tajam. Spesies hewan ini bahkan bisa mendeteksi listrik, cahaya serta medan magnet.
Menyerupai Naga
Olm diketahui dapat hidup selama 100 tahun. Mungkin banyak yang tidak tahu tentang penelitian yang sedang di garap oleh para ilmuwan di Slovenia. Para ilmuwan beberapa bulan terakhir ini tengah sibuk memantau kesehatan telur langka yang nantinya bakal melahirkan seekor bayi naga.
Penelitian ini sudah diekspos ke seluruh warga Slovenia, yang mana semua warga di sana sedang bersemangat untuk menunggu kelahiran bayi langka dari hewan olms.
Olms sendiri memiliki tubuh kecil seperti ular, namun sedikit menakutkan menyerupai naga. Hewan ini hanya bertelur satu setiap 10 tahun sekali, oleh karena itu penetasan telur-telur ini benar-benar merupakan fenomena langka untuk ditonton.
Jika telur olms ini berhasil menetas, maka dapat dipastikan mereka dapat hidup selama berabad-abad, dilansir dari Techtimes, Selasa.
Para peneliti dengan gembira menyatakan terus menanti dapat melihat penetasan bayi Olm tersebut. Diperkirakan, telur itu akan menetas pada Juni.
“Ini sesuatu yang luar biasa. Tidak pernah ada yang menyaksikan reproduksi hewan ini di alam liar. Kami (para peneliti) bahkan tidak pernah melihat hewan ini yang berusia kurang dari dua tahun,” ucap salah seorang peneliti bernama Saso Weldt, sebagaimana dilansir The Guardian, Rabu (9/3/).
Sang induk Olm sudah berada di akuarium besar yang ditempatkan di gua yang menjadi habitatnya. Pada 30 Januari, secara tidak sengaja, seorang pemandu tur melihat ada benda berwarna putih yang menempel di dinding akuarium.
Menurutnya, ketika berusaha didekati benda yang diduga telur tersebut, sang induk langsung menggigit apa pun yang mendekat. Dari situlah diketahui bahwa itu memang telur Olm. (wkp/ntr/grd/es)