Senirupa Representasional

Oleh: Dr. Agus Priyatno, M.Sn. Dewasa ini istilah repre­sen­ta­sional dan nonrepresen­ta­sional se­ring digunakan da­lam literatur se­nirupa. Repre­sentasional, istilah un­tuk karya senirupa yang objek-ob­jeknya bi­sa dikenali. Berbeda dengan is­tilah nonrepresentasional,  ka­rya se­nirupa yang objek-ob­jek­nya tidak bisa dikenali.

Du­lu digunakan istilah abs­trak (abs­tract) atau nonobjek­tif (non­ob­jec­tive). Pemakaian is­tilah re­pre­sen­tasional dan nonrepresentasional mem­be­dakan dua genre senirupa se­cara tegas.

Tercakup di dalam senirupa repre­sentasional antara lain senirupa realis, naturalis, sure­alis, eks­pre­sio­nis dan impre­sionis. Keberadaannya sejak ma­nusia menciptakan karya se­nirupa di dalam gua. Ada lu­kisan din­ding, patung tanah liat dan karya seni cetak seder­hana, berupa cap telapak ta­ngan atau kaki pada dinding gua. Kini tercakup di dalam­nya antara lain karya sketsa, dra­wing, grafis, pa­tung, lukis­an, karikatur, dan kartun.

Corak representasional an­ta­ra lain senirupa yang objek-objeknya diga­ya­kan (stilasi), di­deformasi, disis­torsi. Peru­ba­h­an bentuk dengan me­man­ja­ng­kan, memendek­kan, mem­­­be­sar­kan, mengecilkan, atau mem­beng­kokkan, namun ob­jeknya masih tetap dapat di­kenali. Karya seni siluet juga ter­masuk karya seni rupa repre­sen­tasional karena objek­nya masih bisa dikenali.

Karya senirupa representa­si­o­nal pa­ling sederhana adalah lukisan karya anak-anak. Mes­kipun berupa co­retan-coretan dan warna se­der­hana, mampu me­ngekspresikan ob­jek-objek yang dilukiskannya. Un­sur-un­­sur piktorial lukisan terben­tuk  se­derhana dari garis, bi­dang, titik, dan warna. Meski­pun demikian, orang menge­na­li bahwa  objek-objek yang dilukiskannya adalah manu­sia, bi­natang, pohon, rumah, awan, la­ngit, dan sebagainya.

Senirupa representasional ka­rya se­niman profesional ter­diri dari ber­bagai aliran yang menjadi mainstream dalam se­jarah seni. Mun­cul­nya berba­gai genre senirupa re­pre­sen­­­tasional berkaitan erat dengan pe­rubahan paradigma estetika dan kre­ativitas pencipta seni. Seniman selalu ingin mencip­ta­kan karya baru, me­lihat dari sudut pandang (paradigma) baru. Munculnya senirupa re­alisme me­rupakan negasi ter­hadap konsep seni romantisis­me yang telah ada sebelumnya. Senirupa impre­sio­nis­me me­ru­pakan konsep baru melukis ber­dasarkan sudut pandang re­alitas ca­haya. Demikian juga de­ngan mun­culnya berbagai gen­re seni rupa representasio­nal lainnya.

Senirupa representasional paling mu­dah dipahami adalah realisme, karya seni yang me­ng­agungkan ke­tepatan objek-objek visual seperti ter­lihat ma­­ta. Senimannya berusaha me­lukiskan manusia dan alam seki­tar­nya secara tepat seperti yang tam­pak dalam kehidup­an. Aliran ini muncul pada per­tengahan abad ke-19 seba­gai reaksi atas paham seni se­be­­lumnya yang dianggap tidak real, yai­tu seni romantisisme.

Tokoh terkenal dari aliran ini an­tara lain seniman Prancis bernama Gus­tave Courbet. Karya realis terke­nal­nya berju­dul Stonebreaker, melu­kiskan pekerja pemecah batu. Seni­man lainnya Honore Daumier, dan Jean Francois Millet.

Penggunaan Istilah realis­me sering tumpang tindih de­ngan natu­ra­lisme. Dalam seni rupa, natu­ra­lisme merupakan ali­r­an seni yang men­g­eks­pre­si­kan objek-objek alam.

Karya senirupa representa­si­o­nal meliputi juga lukisan-lu­kisan dari aliran ekpresionis­me. Aliran seni yang meng­ung­kapkan objek-objek lukis­an berdasarkan perasaan sub­jek­tif dan emosi, daripada me­lu­kis­kan rea­litas atau alam secara ob­jektif. Pa­ham ini mun­cul sejak akhir abad 19. Se­bagai reaksi penola­kan ter­ha­­dap standard seni akademi yang telah ada sejak renaisans abad ke-14. Dimana karya seni rupa dilihat dari ketepatan ben­tuk, warna, perspektif dan ber­bagai aturan baku lainnya.

Tokoh terkenal dari aliran ini di antaranya adalah seni­man abad 20 Vincent van Gogh, Paul Gauguin dan Ed­vard Munch. Karya terkenal Vin­cent di antaranya  lukisan berjudul van Gogh’s bedroom dan  lukisan café terrace on the place du forum at night.

Seni representasional lain­nya ada­lah surealisme. Aliran seni yang mengeksplorasi alam impian dan alam bawah sadar manusia. Istilah sure­alisme diperkenalkan oleh pe­nu­lis Prancis, Andre Breton, pa­da tahun 1924. Pelukis ter­ke­nal dari aliran ini adalah Sal­vador Dali, karya terke­nal­nya diantaranya berjudul The Persistence of Memory, berupa lukisan jam me­leleh.

Genre seni representasio­nal mainstream, sangat di­ke­nal masyarakat luas adalah Im­presionisme.  Suatu genre se­ni yang muncul pada akhir abad 19 di Prancis.

Para pelukis impresionis me­nolak aturan-aturan melu­kis yang ada pada generasi se­be­lumnya. Mereka melu­kis­­kan apa yang mereka lihat, mo­men sesaat di alam semes­ta.

Lukisan mereka mengeks­pre­sikan rea­litas cahaya. Ka­rakteristiknya tidak detil dan warna cerah. Melu­kis­kan ke­san-kesan yang terlihat se­cara sepintas.

Seniman terkenal dari gen­re ini adalah Edgar Degas, Claude Monet, Berthe Morri­sot, Camille Pissarro, Pierre Aguste Renoir, dan Alfred Sis­ley. Salah satu karya  im­pre­sionis tekenal berjudul Sun­rise kreasi Claude Monet.

Penulis; dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed & Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara

()

Baca Juga

Rekomendasi