Binjai, (Analisa). Walikota Binjai, HM Idaham SH MSi meresmikan pengoperasian Yayasan Mutiara Abadi Binjai (MAB), tidak lain panti rehabilitasi berlisensi pertama di Kota Binjai, Sabtu (12/3).
Peresmian ditandai pengguntingan pita, dan peninjauan seluruh fasilitas pada kantor lembaga rehabilitasi terkait, beralamat di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat.
Walikota memberi apresiasi positif atas beroperasinya Yayasan Mutiara Abadi Binjai, karena menjadi lembaga rehabilitasi alternatif bagi pecandu narkotika di Kota Binjai.
“Kehadiran panti rehabilitasi resmi merupakan kabar baik bagi masyarakat Kota Binjai. Sebab untuk menjalani proses rehabilitasi, pecandu tidak perlu lagi pergi jauh-jauh ke luar kota,” ujarnya.
Apalagi diakui walikota, kehadiran Yayasan Mutiara Abadi Binjai sangat mendukung program jihad melawan narkoba, karena dianggap cukup efektif menekan jumlah pecandu narkotika di Kota Binjai.
“Terkait ini, saya mengimbau masyarakat, agat tidak malu atau takut melapor ke pihak BNN, kepolisian, ataupun instansi pemerintah terkait, jika memang ada anggota keluarga kita yang menjadi pecandu,” pintanya.
“Namun bila ada masyarakat yang ingin merehabilitasi anggota keluarganya yang jadi pecandu, namun tidak memiliki biaya, Pemerintah Kota Binjai senantiasa siap membantu,” imbuh walikota.
Kabid Rehabilitasi BNNP Sumateta Utara, AKBP Ahmad Zaini menilai, pendirian Yayasan Mutiara Abadi Binjai menjadi solusi terhadap ketiadaan lembaga rehabilitasi resmi di Kota Binjai.
Apalagi menurutya, proses rehabilitasi menjadi tantangan terbesar Pemerintah, mengingat jumlah pecandu narkotika di Kota Binjai menempati posisi kedua terbanyak se-Sumatera Utara, setelah Kota Medan.
“Dengan diresmikannya Yayasan Mutiara Abadi Binjai, saya turut berharap akan ada lagi panti-panti rehabilitasi resmi baru di kabupaten/kota lainnya di Sumatera Utara,” tukas Zaini.
Pimpinan Yayasan Mutiara Abadi Binjai, Henry Gunawan mengaku, pendirian panti rehabilitasi sebenarnya sudah direncanakan sejak 2015 atas saran Kabid Rehabilitasi BNNP Sumatera Utara, AKBP Ahmad Zaini, selaku Kepala BNNK Binjai saat itu.
Menurut Henry, untuk mendukung kinerja lembaga yang dikelolanya itu, dia dibantu beberapa tenaga pembimbing (conseler), terapis, dan rohaniawan.
“Bahkan demi menjamin proses rehabilitasi berjalan optimal, pihaknya menyediakan sejumlah fasilitas, seperti ruang detoksifikasi, ruang major of duty (MOD), ruang olahraga, ruang ibadah, dan lainnya. (wa)