Pancake Strawberry Buah Tangan Andalan Brastagi

Oleh: Dina Nurbetty. BRASTAGI merupa­kan kawasan pegunungan yang sejuk. Bagi warga Medan, Brastagi menjadi salah satu tujuan berwisata. Kawasan Tanah Karo ini dapat di tempuh sekitar 2-3 jam dari Kota Me­dan.

Tak ayal, banyak warga Medan menjadikan kawas­an ini sebagai target untuk liburan baik di akhir pekan atau hari libur lainnya. Selain jarak­nya yang dekat, bahkan bisa ditempuh dengan sepe­da motor, kawasan ini juga sering dijadikan tak hanya untuk sekedar liburan sema­ta, tapi juga sebagai lokasi prawed (pra-wedding) bagi pasangan yang hendak meni­kah.

Apalagi kawasan ini udaranya sangat sejuk, wa­jar banyak warga Medan men­ja­dikan kawasan ini sebagai salah satu lokasi favorit berliburan, menenangkan pikiran setelah berada di Kota Medan yang panas dan penuh sesak.

Brastagi kaya akan kein­dahan alamnya, tanah­nya yang subur menjadikan kawasan ini sebagai salah satu sentra pertanian di Sumatera Utara (Su­mut), terutaman sayur mayur dan buah-buahan hingga tanam­an hias.

Hamparan perkebunan yang luas sudah bisa kita nikmati saat akan memasuki Kota Brastagi, pohon jeruk, kol, strawberry, tanaman hias dan tanaman lainnya tampak indah tertata rapi di sisi kanan kiri jalanan sepanjang kawasan itu.

Tak hanya bisa melihat ranumnya buah jeruk yang mulai menguning bergelan­tungan di pohon­nya, wisata­wan juga bisa berhenti sejenak. Sebab, banyak pemilik kebun membuka wisata memetik buah sendiri bagi pengunjung dengan harga lebih terjangkau.

Pengunjung bisa sepuas hati memetik buah yang diingin­kan, yang penting usai dipetik buah ditimbang dan dibayar dengan harga lebih murah dibanding petikan si pemilik kebun.

Sama halnya pula dengan memetik strawberry. Na­mun, untuk buah merah ranum ini pengunjung me­metik strawberry dengan cara digunting tangkai buahnya. Cara ini agar tidak merusak tanaman dan buah strawberry yang dipetik.

Ala Eropa

Tapi sepertinya, ke Brastagi tak sah rasanya jika tidak singgah di salah satu lokasi kuliner satu-satu di kawasan itu yang berbau ala Eropa. Ya... Pancake Strawberry yang legit dan lembut.

Kuliner ini menjadi salah satunya wisata andalan di daerah nan sejuk itu. Sambil memesan segelas teh, kopi, susu hangat, mencoba legitnya pancake ini terasa sangatlah nikmat, setidaknya bisa melepaskan penat setelah memetik strawberry yang ada di belakang warung kuliner ini.

Lokasi kuliner ini berada di kawasan Penatap­an, Brastagi (sebelum memasuki Kota Bras­tagi). Berada di pinggir jalan setelah melewati jejeran warung di Penatapan yang biasa menjual jagung bakar/rebus, pecel sayuran hingga wajik pulut.

Biasanya pengunjung datang ke warung Pancake Strawberry ini setelah pulang dari Kota Bras­tagi menuju kembali ke Medan. Pengunjung menjadikan makanan ala Eropa ini sebagai salah satu buah tangan atau oleh-oleh yang bisa dian­dalkan selain buah dan sayur mayur.

M Ginting, selaku pengelola kuliner ini kepada wartawan beberapa waktu lalu mengata­kan, wa­rung kuliner ini sudah ada sejak tahun 2005. Na­mun kala itu kuliner yang mereka sediakan belum berupa pancake strawberry. Tapi makan­an ala Jepang bernama Dora­yaki.

Katanya Dorayaki mirip  dengan Pancake Strawberry, hanya saja ukurannya lebih kecil. Isinya juga perpaduan antara selai srikaya dengan selai strawberry.

Namun, Dorayaki ini kurang diminati dan gampang basi karena saus atau selai srikaya­nya yang terbuat dari santan. "Santan itu sifatnya gampang basi," kata­nya beberapa waktu lalu kepa­da wartawan saat berkunjung ke warung Pancake Strawberry tersebut.

Akhirnya, Ginting bersama pemilik warung kuli­ner ini ‘banting stir’ membuat Pancake Strawberry. Mengan­dalkan atau memanfaatkan buah strawberry dari perke­bunan pribadi si pemilik warung kuliner tersebut, menjadikan buah berasa asam manis tersebut sebagai selai.

“Kalau untuk strawberry yang kami jadikan selai, buahnya tidak hanya berasal kebun di sini. Kami juga punya stok dari kebun lain. Kalau yang di belakang warung itu biasanya dijadikan sebagai wisata me­metik buah bagi pengunjung yang berminat,” tuturnya.

Tampilan

Pancake Strawberry mirip seperti tampilan pizza namun berasa manis. Pancake yang berbahan tepung terigu, telur dan mentega ini dipanggang  hingga matang dan ukurannya  kira-kira seu­kur­an piring makan dilengkapi toping selai strawberry dan coklat, sesi terakhir ditaburi parutan keju.

Rasanya begitu gurih perpa­duan manis dan asam dari selai coklat dan selai strawberry, asin­nya dari parutan keju sehingga begitu dimakan seperti lumer di mulut.

Ginting mengatakan, penjualan Pancake Straw­berry satu-satunya di dae­rah ini cukup menguntung­kan. Dalam sehari pihaknya bisa menjual 30 hingga 40 loyang. “Kalau hari biasa hanya sekitar 30-40 loyang, karena pengunjung yang datang juga tidak sebanyak saat hari liburan. Kalau hari libur bisa mencapai seratus­an loyang,” ujarnya.

Dari pantauan warta­wan, banyak pengunjung yang menyinggahi warung Pancake Strawberry, me­me­san kue tersebut lebih dari tiga loyang, ada pula pengunjung sembari me­nunggu pesanan duduk sem­bari menyeruput kopi susu di meja yang memang disediakan bagi pengun­jung. 

“Buat oleh-oleh untuk teman-teman di Medan. Kalau buah mungkin sudah biasa ya dijadikan oleh-oleh dari Brastagi,” ucap Lina, salah seorang pengunjung yang memesan hingga enam loyang Pancake Strawberry, dan masing-masing pancake dikemas dalam kotak putih sehingga tidak hancur jika dibawa dalam waktu yang lama.

Selain pancake, warung  kuliner ini juga menjual buah strawberry, selai strawberry dan selai coklat yang bisa dijadikan buah tangan.

()

Baca Juga

Rekomendasi