Jalan Sei Mencirim Sunggal Butuh Perbaikan

Sunggal, (Analisa). Ruas Jalan Sei Mencirim, Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, membutuhkan perbaikan signifikan menyu­sul kian memprihatinkannya kerusakan yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Kerusakan badan jalan utama yang menghubungkan beberapa desa itu sendiri telah memicu kesemrawutan dan kecelakaan.

Berdasarkan pantauan Analisa selama beberapa waktu terakhir hingga Kamis (17/3), di sepanjang Jalan Sei Mencirim mulai dari Desa Paya Geli, Medan Krio, Sukamaju hingga Sei Mencirim, terdapat puluhan titik kerusakan.

Kerusakan umumnya berupa lubang-lubang cukup luas. Beberapa di antaranya bahkan selebar badan jalan karena lapisan aspalnya terkelupas habis. Tak sedikit pula di antara lubang itu dengan kedalaman rata-rata lebih dari 10 cm. Sehingga, bukan hanya pengendara sepeda motor yang harus ekstra hati-hati saat bermanuver melewa­tinya, tapi juga pengendara mobil.

Di antara titik kerusakan terparah ada­lah menjelang persimpangan Jalan Sei Mencirim dan Jalan Medan-Binjai, Paya Geli. Sepanjang puluhan meter badan jalan ini hancur dipenuhi lubang cukup dalam.

Kerusakan itu, menurut warga di sekitar­nya, diperburuk oleh limpahan air dari drainase yang mampat, tak berfungsi. Meski tiada hujan, badan jalan tergenang sepanjang waktu.

Salah seorang warga setempat yang juga pedagang sarapan persis di sisi jalan yang rusak ini, Siswanto, menuturkan, akibat kerusakan badan jalan itu, tidak sedikit pengendara sepeda motor dan becak yang mengalami kecelakaan.

Di antara kecelakaan dalam beberapa waktu terakhir ialah terjungkalnya becak bermotor yang ditumpangi seorang nenek dan cucunya. Selain itu, juga seorang perempuan pekerja yang terjatuh dari sepeda motornya.

Diakuinya, pada akhir 2015, badan jalan yang rusak ini pernah diperbaik dengan diaspal. Namun, kondisi jalan mulus itu tak berta­han lama. Karena terus-menerus digenangi air dan pengaspalan sekadarnya, tak sampai sebulan, badan jalan tersebut kembali hancur.

Berdasarkan catatan Analisa, ruas Jalan Sei Mencirim ini memang pernah diperbaiki pada tahun lalu. Perbaikan yang dila­kukan berupa penambalan lubang-lubang di sepanjang jalan ini hingga ke pertigaan Jalan Tanjung Balai (menuju Perumahan Sri­gunting). Namun, dari titik pertigaan ini sampai ke Desa Sei Men­cirim yang panjangnya tak kurang dari 10 kilometer, penambalan tak dilakukan.

Di bagian-bagian jalan yang rusak tersebut, sebenarnya masyarakat berswadaya menutupnya dengan menimbun menggunakan tanah, pasir dan batu (sirtu), bahkan disemen. Tapi, upaya itu tak banyak menolong. Jalan kembali rusak.

Seperti disampaikan Siswanto, ma­sya­rakat mengharapkan Pemerintah Kabupaten Deliserdang segera memperbaiki Jalan Sei Mencirim yang rusak tersebut. Selain untuk menjamin keselamatan pe­ngendara, juga untuk kelancaran lalulintas, terutama pada jam sibuk di sepanjang pagi dan sore hari.

Dalam beberapa tahun terakhir, ruas jalan ini memang kian padat seturut makin padatnya penduduk di desa-desa yang di­lintasi jalan tersebut akibat tumbuhnya permukiman-permukiman baru. Tak jarang, karena kerusakan itu, timbul kemacetan cukup panjang yang juga dipicu oleh sempitnya badan jalan yang ada saat ini. (gas)

()

Baca Juga

Rekomendasi