Kotapinang, (Analisa). Massa dari berbagai dusun di Desa Sisumut, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) mendatangi kantor desa setempat, terkait penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) 2015 yang diduga tidak jelas, Senin (21/3).
Dalam aksi yang dikoordinatori Haidir Nasution itu, massa meminta Kepala Desa Sisumut Sugiono agar menjelaskan secara rinci penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) 2015.
Sebab, tambah masyarakat itu, banyak kejanggalan sekaitan penyaluran dan penggunaannya. Seperti halnya, harga kambing pada umumnya Rp1,5 juta untuk jantan dan betina Rp1,2 juta.
Namun, mengapa harga pembelian 10 ekor kambing jantan dan 35 ekor kambing betina menelan angka sampai Rp100 juta. Selain itu, masyarakat mengaku tidak mendapatkan hak sebagai warga miskin serta dalam penyaluran beras raskin mereka menilai tidak tepat dan dengan harga tidak wajar.
Selanjutnya, masyarakat Desa Sisumut juga tidak mendapatkan kesejahteraan dan tidak melihat ada pembangunan di desa maupun di setiap dusun. “Kemana anggaran dana desa disalurkan,” teriak massa.
Parahnya lagi, pengangkatan maupun penempatan aparatur desa disinyalir tidak sesuai dengan peraturan, seperti halnya aparatur desa harus berusia di bawah 42 tahun dan minimal tamat SMA. “Tetapi mengapa masih ada aparatur di kantor desa ini yang kami sinyalir tidak tamat SMA dan sudah berusia diatas 42 tahun,” sebut massa.
Sekretaris Desa Sisumut Bustami Ali didampingi Ketua BPD Muliadi kepada massa menjelaskan, pihaknya belum dapat menjelaskan semua apa yang diminta warga. Pasalnya, Kepala Desa Sisumut Sugiono saat ini masih dalam keadaan sakit. “Karena kami tidak punya wewenang memberikan jawaban atas tuntutan dari masyarakat,” ujarnya.
Kapolsekta Kotapinang Kompol Alfin Saragih menerangkan, aksi itu berlangsung tertib dan pihaknya menurunkan puluhan personel dari berbagai satuan. (ra)