Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
Sahabat, perjalanan hidup yang saat ini kita jalani tidak jauh berbeda dengan cerita dalam sebuah drama, yang realitanya selalu tidak pernah sesuai dengan harapan. Perjalanan hidup yang setiap hari dilewati tidak ada yang menyisakan kepastian yang pasti, semuanya selalu berubah dan berubah. Apapun yang sudah kita dapatkan, baik itu pangkat, jabatan, kedudukan, kejayaan dan kekayaan, semuanya akan berakhir apabila sudah waktunya, janganlah terjebak dengan kesenangan dunia yang membutakan mata batin kita. Ingatlah bahwa, sebuah mimpi malam yang menghiasi tidur, seindah dan sebagus apapun mimpinya saat mata terbuka maka berakhir sudah mimpi itu, semuanya hilang dan sirna tidak berbekas. Buddha menerangkah, hidup itu memang sangat singkat bagaikan setetes embun diujung rumput, segera akan lenyap takkala mentari pagi terbit [AN. 7.70]. Oleh karenanya jika semua gemerlap hidup tidak ada jaminan yang pasti, maka kiranya bijaksanalah dalam menjalani waktu yang tidak seberapa ini.
Manfaatkan sisa hidup yang ada dengan cara yang baik, untuk memperkaya dan menata batin semaksimal mungkin, karena batin yang kita miliki adalah satu-satunya yang akan menemani kemana perjalanan hidup dimasa mendatang. Sesungguhnya selain batin, tidak ada yang kita miliki. Apapun yang sekarang ada disekeliling kita semuanya juga tidak akan menemani, semuanya akan kita tinggalkan. Berjuanglah dengan bijaksana apabila saat ini pangkat, jabatan, kedudukan, kejayaan dan kekayaan sementara berpihak pada kita, manfaatkan semua itu untuk jalan kebaikan, bukan sebaliknya. Pergunakanlah itu untuk berkebajikan karena kebajikan akan memperkaya dan menata batin. Bantulah mereka yang membutuhkan, obatilah mereka yang sakit kala membutuhkan, lindungilah mereka yang teraniaya, sokonglah mereka yang kekurangan, sayangilah mereka yang tercampakan, damaikanlah mereka yang saling membenci. Kebajikan merupakan sesuatu yang pasti, kemanapun dan dimanapun kelahiran kita dimasa yang akan datang ia akan menemani dan mengikuti, bagaikan bayangan yang akan selalu mengikuti bendanya, kebajikan juga tidak akan dapat sirna oleh sang waktu.
Atasi kesombongan, keegoisan, kebencian dan keserakahan yang ada dalam diri, karena empat hal ini bila dibiarkan akan menjadi racun bagi batin, dan apabila tidak diatasi mulai dari sekarang dampak dan efeknya akan sangat tidak baik bagi kehidupan saat ini maupun kehidupan yang akan datang. Mulailah berusaha mencoba setahap demi setahap untuk mengkikisnya dengan meningkatkan dan mengembangkan lima aturan moralitas (Pancasila Buddhis) serta sifat-sifat luhur yang tertuang didalam bhrahma vihara; Metta (cinta kasih), Karuna (kasih sayang), Mudita (simpati), dan Uppekkha (seimbang, teguh). Dengan mengoptimalkan pada moralitas yang baik dan sifat-sifat luhur tersebut, seseorang akan mendapatkan penawar racun. Ketika sifat-sifat luhur ini sudah tertanam didalam diri dengan kokoh maka upaya pada perilaku, pikiran maupun niat-niat buruk akan dapat terminimalisir. Ingatlah bahwa, dalam sebuah cerita drama yang memerankan dan memainkan peran antagonis maupun protagonis adalah pemainnya, bukan sutradara ataupun penulis ceritanya. Baik atau buruk pada perilaku hidup, baik berpikir berucap dan berbuat kita sendirilah yang melakukannya. Jadi upaya untuk mengatasi hal-hal buruk yang telah ada dan mencegah hal-hal buruk yang akan ada dalam diri kita, tokoh dan pemeran utamanya adalah diri kita.
Renungkan, Evaluasi, Telitilah pada setiap hal baik yang sudah dan belum dikerjakan, mengapa hal ini perlu dilakukan? Agar semua usaha baik yang sudah dilakukan semakin tambah lebih baik. Buddha menegaskan bahwa, hal tersebut harus dilakukan supaya apapun yang sering di renungkan dan di pikirkan batin akan bersandar padanya (Majjhima Nikaya I.115) agar kita juga mengetahui kekurangan yang perlu dibenahi, karena sesuatu yang baik sudah pasti rintangannya cukup sulit. Oleh sebab itulah dibutuhkan juga ketenangan dan kesabaran, semangat dan kedisiplinan, supaya keraguan dan kekhawatiran, kebosanan dan kemalasan dapat tersingkirkan dari pikiran. Vayadhamma sankhara appamadena sampadetha; berjuanglah dan berusahalah dengan sungguh-sungguh. Percayalah niat tulus dan keyakinan akan membawa sebuah perubahan dan hasil.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta,
Semoga Semua Makhluk turut berbahagia,
Sadhu…Sadhu…Sadhu…