Medan, (Analisa). Kepolisian Masyarakat (Polmas) Dusun IV, Desa Marindal I Kecamatan Patumbak A Silalahi mengapresiasi Ketua Yayasan Budi Luhur Harun yang akrab disapa Alun yang secara sukarela mendatangkan 5 alat berat untuk membersihkan sebagian tumpukan sampah di kawasan makam Tionghoa tepatnya Dusun IV Jalan Stasiun, Senin (21/3).
“Dengan menggelontorkan uang sedikitnya puluhan juta rupiah, Alun yang juga dikenal sebagai Tokoh Masyarakat Kedai Durian Kecamatan Medan Johor tidak hanya memberikan kenyamanan kepada calon pengunjung yang akan melakukan ritual Cheng Beng pada Jumat (25/3) mendatang, tapi dia juga telah banyak membantu program kerja pemerintahan setempat,” ujar A Silalahi yang ikut menyaksikan pembersihan tumpukan sampah tersebut.
Untuk itu, katanya, dia atas nama Pemerintahan Desa Marindal I menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas dedikasi dan partisipasi yang telah ditunjukkan Ketua Yayasan Budi Luhur dalam menjaga kebesihan lingkungan untuk kenyamanan masyarakat masyarakat dan pengguna jalan lainnya yang melintasi kawasan tersebut.
“Ini suatu pengabdian dan pengorbanan yang luar biasa dari seorang Ketua Yayasan Budi Luhur yang telah mengabdikan dirinya di yayasan tersebut selama kurang lebih 20 tahun. Semoga budi baik dan pengorbanan yang telah dilakukannya bisa diikuti oleh penggantinya, suatu hari nanti,” tegas A Silalahi.
Senada juga dikemukakan salah seorang warga dan pengguna jalan di sana. “Saya melihat kepedulian dan perhatian Ketua Yayasan Budi Luhur terhadap lingkungan di kawasan makam Tionghoa di Kedai Durian harus diapreasia semua lapisan masyarakat, terutama pejabat pemerintah di daerah ini.
“Betapa tidak, setiap perhelatan ritual Cheng Beng tiba, Ketua Yayasan Budi Luhur dan jajarannya tidak hanya mementingkan sepihak semata. Namun, dia telah memberikan kenyamanan tidak hanya untuk para peziarah semata tapi juga untuk lapisan masyarakat utamanya masyarakat Bangun Sari yang melintasi Jalan Stasiun tersebut dengan mengurangi aroma bau busuk yang ditimbulkan ratusan ton sampah yang menumpuk di beberapa lokasi,” ujar Piyan.
Menurut dia, dengan menggunakan kurang lebih 5 alat berat, sampah yang tadinya menumpuk dan menghalangi jalan masuk menuju lokasi makam Tionghoa, dipindahkan dan ditimbun kembali di Jalan Stasiun. “Tentunya ini harus kita apreasiasi, semoga para peziarah dan warga yang melintas bisa lebih nyaman,” tambah Piyan.
Sementara, Alun dalam kesempatan itu menuturkan, pembersihan tumpukan-tumpukan sampah yang menghiasi sejumlah kawasan di komplek makam Tionghoa Kedai Durian tersebut, setiap tahunnya dilaksanakan. Tidak hanya menjelang ritual Cheng Beng semata, tapi juga pada hari-ahri tertentu juga dilakukan pembersihan.
“Kalau bukan kita yang memperhatikan dan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman, siapa lagi. Kita tidak bisa hanya menunggu kebijakan pemerintah setempat agar segera turun tangan mengatasinya. Tentunya, kita juga bertanggung jawab untuk membantu meringankan tugas-tugas dan program pemerintah setempat, khususnya dalam penganggulangan sampah,” papar Alun seraya menambahkan salah satu beko serta operasional lainnya dibantu oleh Aseng Pratama Jalan Sutomo Medan.
Untuk itu, dia berharap pemerintah setempat untuk sama-sama mengerahkan warganya dalam upaya penanggulangan sampah yang semakin hari, semakin menutupi badan jalan. Khususnya jalan masuk menuju lokasi makam Tionghoa yang hampir ditutupi tumpukan sampah.
“Mari kita sama-sama bersinergi agar tumpukan sampah tersebut bisa ditanggulangi bersama. Sehingga tidak hanya akan memberikan kenyamanan kepada para peziarah, tapi juga para pengguna jalan lainnya serta pemerintahan setempat yang terbantu dengan penggalakan kebersihan menjelang pelaksanaan ritual Cheng Beng,” ujar Alun seraya menambahkan pihaknya sempat memegorki sejumlah warga yang seenaknya membuang sampah di kawasan tersebut. (msm)