Oleh: Syafriana Sitorus
AIR terjun Sipiso-piso merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia (120 meter). Air terjun ini terletak di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kecamatan ini berada sekitar 24 kilometer dari Kota Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo.
Sipiso-piso sebagai air terjun kebanggaan di Sumatera Utara di samping enam air terjun lainnya: Air Terjun Dwi Warna di Sibolangit, Air Terjun Cinta di daerah Tuktuk Kabupaten Samosir, Air Terjun Sigura-Gura di Kabupaten Toba Samosir, Air Terjun Lae Pandaroh di Kabupaten Dairi, Air Terjun Murshala di Sibolga, dan Air Terjun Mbilulu di Kabupaten Pakpak Bharat.
Air terjun ini mengalir sampai ke Danau Toba. Menurut penjelasan dari warga bahwa Danau Toba bukan hanya milih masyarakat Samosir, tetapi juga seluruh Kabupaten yang mengelilingi danau tersebut. Oleh karena itu, pemandangan Danau Toba bisa dilihat dari Kabupaten-Kabupaten tersebut. Wisatawan luar kota dan mancanegara juga banyak mengunjungi air terjun ini. Saat berada disana, penulis melihat wisatawan dari Malaysia yang bisa ditandai dengan logat Bahasa Melayunya.
Jika berangkat dari Medan, maka waktu yang diperlukan sekitar 3 jam melewati Kota Berastagi, kota wisata yang sering dikunjungi. Anda dapat menaiki bus trayek Kabanjahe di terminal bus, Simpang Pos Padang Bulan, Medan. Biayanya hanya Rp. 15.000,- / 0rang dan akan berhenti di terminal bus Kabanjahe. Selanjutnya anda bisa menaiki angkot berwarna kuning (ke Merek) atau bisa menggunakan kendaraan pribadi. Jangan menunggu becak sebab anda tidak akan menemukan becak di Kabupaten ini.
Beruntungnya, sepanjang perjalanan Medan – Kabanjahe Anda tidak akan bosan. Pemandangan indah akan terlihat di balik jendela kendaraan Anda ketika mulai memasuki Kota Berastagi. Tanaman-tanaman hijau, bukit-bukit yang tinggi, Perkemahan Sibolangit, Mickey Holiday, pemandangan Gunung Sibayak, Tugu Kol, Pajak Berastagi, Gundaling, kantor-kantor Kabupaten Karo dengan simbol khas Karo yang memanjakan mata anda.
Penulis berkesempatan pergi bersama teman-teman seperjuangan PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) FKM USU 2015 dipandu oleh Bapak dan Ibu Asuh selama tinggal di Desa Ajijulu, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Menaiki mobil Avanza hitam membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk sampai ke tempat tujuan sebab kami tidak harus menunggu angkot lagi.
Jalan hotmix dan jarang macet sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai. Anda akan sampai di gerbang Air Terjun Sipiso-piso yang dijaga oleh petugas dan membayar Rp.3.000,- /Orang. Kemudian jika Anda membawa kendaraan pribadi, maka akan dikenakan uang parkir sebesar Rp. 10.000,-.
Jika sudah menginjakkan kaki di Desa Tongging ini, Air Terjun Sipiso-piso sudah terlihat dari atas yang mengalir begitu deras serta hawanya yang sejuk seakan-akan memanggil untuk turun ke bawah. Di sisi sebelah kiri terlihat pondok-pondok pedagang makanan dan minuman hangat serta pernak-pernik khas Karo yang bisa dijadikan suvenir mulai dari pakaian, tas, topi, gantungan kunci, dan kerajinan tangan lainnya.
Namun, yang membedakan Air Terjun Sipiso-piso dengan air terjun lainnya adalah tantangannya menuju ke aliran airnya. Jika Anda pernah mendengar “1001 tangga”, maka itulah tantangan beratnya. Anda yang ingin menikmati sejuknya aliran Air Terjun Sipiso-piso harus berjuang melewati 1001 tangga yang jauh, curam, licin serta berkelok-kelok (gunakan sepatu/sendal yang tidak licin). Anda bisa berpegangan pada pembatas tangga berwarna kuning yang diplester dan dipasang karena beberapa tangga lebarnya hanya 1 meter dengan jurang disisi sebelah kiri tangga.
Anda membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menuruni tangga dan sekitar 50 menit atau lebih untuk menaiki tangga kembali. Namun, waktu tersebut bisa lebih atau kurang tergantung dari wisatawannya dan frekuensi berhentinya. Sebab, Anda akan tergoda mengabadikan beberapa objek dengan view yang mengagumkan.
Selain itu, pakaian yang basah akan memberatkan Anda menaiki tangga dan harus pandai mengatur nafas. Anda juga akan melewati para pedagang makanan yang berjualan di beberapa titik. Jadi jika Anda haus atau lapar, bisa singgah di pondok tersebut. Hal penting yang perlu diingat adalah keadaan stamina harus baik agar bisa naik lagi ke atas. Tidak heran, nantinya Anda akan melihat beberapa orang yang hanya bisa bertahan sampai pertengahan saja dan sekedar untuk mengambil foto.
Suara gemuruh dan percikan-percikan air terjun mulai terasa beberapa puluh tangga ke bawah dan Anda akan merasa semakin dingin. Semakin kebawah, pakaian akan basah. Jadi harus mempersiapkan baju ganti sebab sayang sekali bila Anda tidak merasakan mandi dengan air terjun dari sumbernya langsung.
Air terjun ini mengalir deras dari lubang goa yang berada diantara bukit-bukit hijau diatasnya serta batu-batu besar berada dibawah mengikuti aliran air yang bermuara ke Danau Toba. Anda bisa duduk dibatu tersebut dan menikmati air terjun yang terus mengalir. Anda harus melepas sendal agar tidak terjatuh dan tetap waspada sebab aliran airnya begitu deras. Anda juga akan melihat beberapa batu disekitaran bukit yang mengeluarkan sumber air.
Anda juga bisa menikmati hamparan Danau Toba dari puncak bukit di Desa Silalahi yang bisa dilalui sekitar 5 menit dari Desa Tongging. Tersedia lapangan dan bangunan putih tempat bersantai untuk menikmati pemandangan alam serba hijau yang menyejukkan mata bersama pengunjung lainnya. Anda bisa membawa tikar dan bekal makan. Berpetualang ke wisata alam Air Terjun Sipiso-piso akan menjadikan pengalaman yang mengesankan.***