Dikelilingi Gedung dan Banjir

Tiga SDN Medan Estate Minta Pindah

Percut, (Analisa). Tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Deliserdang, berada di lokasi yang sama Jalan Mesjid Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan menyampaikan permohonan kepada Bupati Deliserdang,Drs H Ashari Tambunan untuk memindahkan lokasi sekolah ke tempat yang layak dan masih berada di sekitar desa itu.

Permohonan itu disampaikan sejumlah guru diwakili Siti Nurainun, orangtua murid Arthur Manik dan Komite Sekolah Tarigan serta para Kepala Sekolah masing-masing Suprianto SPd (SDN 106808), Ngateno SPd (SDN 101778) dan Erliani Tanjung SPd, (SDN 105293) saat menerima kunjungan reses 4 anggota DPRD Deliserdang Dapil II Kecamatan Percur Sei Tuan di antaranya H Rakhmatsyah SH (PKB), Erwan dari Partai NasDem, dan sejumlah anggota lainya baru-baru ini.

Arthur Manik, orangtua murid berharap jika sekolah dipindahkan, hendaknya berada di kawasan Desa Medan Estate agar tidak jauh dari rumah orangtua murid serta terjamin keamanan murid.

Sebagaimana disampaikan Ibu guru Nurainun, sekolah mereka dulunya memiliki murid paling tidak 600 orang setiap tahun, tetapi karena saat ini sudah berdiri banyak gedung bertingkat, sekolah itu tertutup bangunan-bangunan itu.

“Maklumlah, sekolah kami ini kan berbatas dengan Kecamatan Medan Tembung dan Medan Denai, jadi agak di tengah kota. Saat ini, anak-anak pada malas masuk ke sekolah ini, kalau tidak segera dipindahkan lokasinya, sekolah ini akan tutup, bayangkan saja, sekarang ini kami hanya memiliki sekitar 60 murid mulai dari kelas I sampai kelas VI,” katanya.

Selain itu, kata Nurainun, sekolah sudah tidak aman lagi, banyak pencuri, kemarin saja pagar sekolah dicuri, belum lagi alat-alat keperluan mengajar lainnya, sungguh tidak aman, kata guru yang tinggal di kawasan Medan Tembung ini.

Kepsek SDN 106808, Suprianto SPd, juga mengeluh akibat berdirinya bangunan mengelilingi sekolah itu, termasuk real estate di belakang sekolah itu, membuat halaman sekolah tidak luput dari banjir. Sebab, selain tidak ada saluran air yang baik, halaman sekolah itu rendah, ujar Suprianto yang juga diamini kepala sekolah 101778 dan 105293 yang berada di lokasi yang sama.

Bahkan, kata Erliana Tanjung, guru-guru di SD 105293 yang dipimpinnya, keadaan guru sekarang hanya tinggal 15 orang guru sudah termasuk honorer dan pegawai TU dan Perpustakaan.

“Yang lainnya pada mengajukan permohonan pindah karena murid tidak ada, apalagi mereka dituntut memiliki jam mengajar sebanyak 24 jam untuk memenuhi persyaratan penerimaan dana sertifikasi guru dari pemerintah,” ujar Boru Tanjung.

Politisi PKB, H Rakhmatsyah yang dikonfirmasi, Rabu (9/3), membenarkan permohonan para kepala sekolah dan orangtua murid itu.

Hal itu terjadi saat DPRD Deliserdang Dapil II Percut Sei Tuan reses ke sekolah itu persisnya pada Kamis (25/2) lalu.

“Saat melihat sekolah itu, saya merasa terhenyuh dengan kondisinya,” ujarnya.

Bayangkan, di SD 106808 saja, dulu muridnya mencapai 600 hingga 700 murid, sekarang hanya puluhan saja. Ini karena para orang tua murid juga tidak berani lagi menyekolahkan anaknya di tempat yang rawan banjir, rawan keamanan dan kondisi yang sangat memprihatinkan seperti ini.

“Kami akan bawa persoalan ini ke paripurna DPRD DS mendatang, kalau kalian sudah siap, kamipun siap merekomendasikannya ke bupati. Bahkan bila perlu, kita akan coba bantu mencari lokasi baru sekaligus membangunnya dengan mengajak 3 pilar kekuatan pembangunan kita, yakni pemerintah, dunia usaha dan masyarakat itu sendiri,” kata Ketua Dewan Syuro PKB Deliserdang ini.

Hal senada disampaikan Erwan, politisi Partai NasDem ini, ia berpendapat kondisi ini harus segera disikapi dan kita berharap rencana pemindahan sekolah ini dapat ditampung APBD DS tahun ini. Intinya, pihaknya terlebih dahulu akan membawa aspirasi ini ke meja paripurna DPRD DS dan bila perlu melaporkan langsung kepada bupati untuk segera ditindak lanjuti. (kah)

()

Baca Juga

Rekomendasi