Nilai Ekonomi Sebuah Taman Kota

Oleh: Hodland JT Hutapea

Kita biasa memahami bahwa sebuah kota adalah suatu entitas ekonomi yang dilengkapi oleh struktur berupa ruang terbuka di dalamnya. Sebuah kota yang baik mampu menyediakan berbagai fasilitas yang baik berupa bangunan privat maupun bangunan publik yang berfungsi untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakatnya.

Kriteria sebuah kota yang baik adalah kota yang mampu menyediakan ruang publik dan ruang privat sebagai wadah untuk mengakomodir interaksi sosial antar warga kota secara optimal. Sebaliknya, sebuah kota yang terkesan cuek dan tidak memerhatikan hal ini akan mengalami penurunan kualitas atau degradasi pada beberapa aspek kehidupan kota sehingga pada akhirnya akan merugikan kota dan warga kota itu sendiri.

Berdasarkan sebuah analisis, sistem penataan taman kota yang baik ternyata mampu memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi sebuah kota. Namun tidak semua aspek dari sistem penataan taman kota ini dapat dikuantifikasi. Pengukuran analisis ini berdasar pada 7 aspek, yakni nilai properti, wisata, penggunaan langsung, kesehatan, kesatuan komunitas, kebersihan air, dan kebersihan udara. Secara nilai ekonomi, dua faktor pertama menyediakan pendapatan langsung bagi kota, tiga faktor berikutnya menyediakan penghematan langsung, dan dua faktor sisanya menyediakan kesehatan lingkungan bagi kota.

1. Nilai properti

Tidak dapat dimungkiri bahwa keberadaan sebuah taman kota memiliki nilai lebih dan berdampak positif bagi tingginya nilai properti di sekitarnya. Ada dua faktor utama dalam menentukan nilai properti ini, yakni jaraknya dari taman kota dan kualitas dari taman kota itu sendiri. Kelengkapan sebuah taman kota akan mendongkrak pula nilai jual properti yang ada di sekitarnya. 

Keindahan alami sebuah taman kota akan menunjang harga jual properti di sekitarnya. Taman kota dengan fasilitas rekreasi yang baik yang tersedia akan menambah daya tarik calon pembeli properti atau perumahan di sekitar taman. Sementara taman kota dengan keindahan yang kurang dan minim perawatan akan pula menurunkan nilai jual properti yang berdekatan dengan taman. Kawasan perumahan dengan jarak kurang dari 500 meter dari taman, nilai propertinya biasanya akan lebih mahal sekitar 5% jika dibandingkan dengan jarak lebih 500 meter.

2. Nilai wisata

Keberadaan sebuah taman kota harus diakui berperan penting dalam ekonomi wisata pada sebuah kota. Taman kota nan hijau dan asri di kompleks Monumen Nasional (Monas) di Jakarta misalnya sangat mendukung peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Monumen Nasional itu sendiri. Tidak hanya wisatawan dari luar, masyarakat kota Jakarta pun banyak yang melepaskan penat dengan duduk-duduk atau lesehan di dalam taman hijau.

Di kota kelahiran penulis, Pematang Siantar, keberadaan taman kota Taman Bunga Siantar di jantung kota Jalan Merdeka, mampu meningkatkan nilai kunjungan wisatawan lokal dan wisatawan luar. Taman ini sangat cocok dimanfaatkan untuk sekedar lesehan atau duduk-duduk melepaskan lelah. Setiap hari Minggu atau hari libur Nasional, taman ini selalu padat dikunjungi para pelancong.

Nilai ekonomi wisata di taman kota dapat dihitung melalui mekanisme penghitungan jumlah turis atau pendatang ke taman kota dalam hitungan hari, bulan dan tahun. Hasil data ini kemudian diestimasi jumlah pengunjung yang datang karena keberadaan taman. Lalu diestimasi lagi berapa lama mereka menghabiskan waktu di taman dan berapa banyak mereka menghabiskan uang di taman. Pendapatan pajak dari para pengunjung dan para pedagang di sekitar taman dapat dihitung dengan mengalikan banyaknya uang yang dihabiskan dengan ‘tax rate’.

3. Nilai penggunaan langsung

Manfaat langsung yang paling dirasakan oleh para pengunjung taman kota biasanya lebih banyak dirasakan oleh pengunjung lokal, yakni masyarakat sekitar taman. Karena keberadaan taman kota bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan di dalamnya misalnya untuk olahraga jogging, bersepeda, taichi, senam, atau sekedar piknik melepas lelah dan membuang kejenuhan. 

Kebanyakan pengguna langsung sebuah taman kota adalah penggunaan yang bebas biaya sehingga taman kota bernilai “saving” bagi masyarakat penggunanya. Meski secara kasat mata nilai penggunaan langsung ini kurang diakui oleh masyarakat penggunanya, namun nilai penggunaan langsung ini setidaknya masyarakat penggunanya merasakan hiburan dan kenyamanan dari penggunaan taman ini.

4. Nilai kesehatan

Sebuah penelitian menyebut bahwa akses yang tersedia dalam sebuah taman kota ternyata dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan aktivitas fisiknya. Penggunaan taman untuk olahraga, selain dapat menyehatkan raga dan jiwa, juga menghemat biaya berolahraga. Nilai kesehatan ini bisa dihitung dengan mengambil sampel orang-orang yang dinilai aktif secara fisik di dalam taman melakukan olahraga selama 30 menit sebanyak tiga kali perminggunya. Keaktifan ini dapat dikategorikan sebagai investasi kesehatan yang sangat berharga. 

5. Kesatuan komunitas

Taman kota dapat menjadi wadah mempererat hubungan sosial masyarakat perkotaan. Jejaring hubungan sesama manusia sebagai makhluk sosial dapat terwujud di dalam sebuah taman kota. Hubungan antar tetangga menjadi semakin kuat, aman, dan sukses berkat keberadaan sebuah taman kota.

Interaksi sosial yang terjalin di dalam sebuah taman akan memperteguh kesatuan sebuah komunitas. Jejaring manusia lewat interaksi sosial atau yang dapat disebut sebagai modal sosial ini memang tidak dapat diukur langsung secara ekonomis. Ia mengandung sejumlah besar waktu dan dana yang dicurahkan masyarakat pada tamannya.

Hal ini menimbulkan suatu gerakan untuk memperhatikan taman secara komunitas. Gerakan ini biasanya melibatkan orang-orang yang terlibat secara sukarela dalam mengelola taman. Untuk menghitung nilai ekonomi dari pendekatan ini yaitu dengan mengalikan jumlah jam kerja relawan dikalikan dengan besaran insentif relawan yang berlaku di kawasan tersebut (Janiarto Paradise, 2015)

6. Mengurangi biaya manajemen air limpasan

Saat musim penghujan, air limpasan permukaan merupakan permasalahan tersendiri di wilayah perkotaan. Adanya berbagai tanaman di taman kota akan dapat mereduksi biaya manajemen air limpasan ini melalui peningkatan presipitasi atau mengalirkan aliran air permukaan. Vegetasi berbagai tanaman dengan akar-akarnya yang kokoh dan kuat dipercaya mampu menahan, menyerap dan menyimpan limpahan air yang berlebihan.

Untuk menilainya, dapat dibuat model dalam memperkirakan nilai penahanan air limpasan dengan adanya ruang terbuka hijau. Dapat dibuat dua model, yang pertama adalah wilayah dengan taman kota, dan yang kedua tanpa taman kota. Selisih air limpasan antara kedua model dianggap sebagai volume air yang direduksi oleh taman. Jumlah biaya yang mungkin dikeluarkan untuk penanganan air ini adalah nilai ekonomi taman dari sisi manajemen air limpasan. 

7. Pengurangan polusi dengan vegetasi

Tidak dapat dimungkiri bahwa polusi udara di daerah perkotaan merupakan salah satu permasalahan urban yang membutuhkan biaya tinggi karena dapat merusak kesehatan dan merusak struktur kota. Keberadaan pohon dan semak serta tanaman hias di taman kota mampu membersihkan polutan dengan cara menyerap gas karbon dioksida dan menyerap partikel berbahaya di udara, sekaligus menggantinya dengan oksigen yang berguna bagi pernapasan manusia. 

Oleh karena itu, vegetasi dalam taman kota berperan penting dalam meningkatkan kualitas udara dan menyerap bahaya polusi Untuk menghitung nilai ini dapat dibangun kalkulator polusi. Dengan kalkulator ini diukur perubahan polusi di suatu kawasan setiap jamnya. Data ini kemudian dikalikan dengan luasan tutupan kanopi tanaman yang telah dihitung sebelumnya dengan pengamatan foto aerial. Hasil kali kedua data ini adalah nilai ekonomi taman kota berdasarkan kemampuan untuk mereduksi polusi (Janiarto Paradise, 2015).

Apabila ditata dan dikelola secara baik dan benar, taman kota dapat diangkat sebagai bagian dari sejumlah pondasi penyokong perekonomian perkotaan. Nilai sebuah taman kota dapat ditingkatkan menjadi nilai utama dalam kontruksi pembangunan sebuah perkotaan yang sehat dan madani, serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi. 

Karenanya, nilai ekonomi taman kota ini bisa dilanjutkan dengan berbagai penelitian di bidang nilai ekonomi perkotaan lainnya, misalnya nilai ekonomi perumahan, nilai ekonomi manufaktur, dan bahkan nilai ekonomi seni di daerah perkotaan, yang tujuan akhirnya adalah mewujudkan sebuah kota yang menjadi idaman setiap orang.

()

Baca Juga

Rekomendasi