SEORANG traveller cantik asal London menikah dengan seorang kepala suku terasing di sebuah tempat dekat dengan sungai amazon. Dia telah membuktikan, cinta memang buta dan tak memandang status dan usia.
Ini adalah sebuah kisah nyata. Coba saja bayangkan gadis secantik Sarah Begum berumur 21 tahun yang menikahi kepala suku yang lebih tua darinya.
Saat berwisata ke Amazon untuk membuat film, begitulah awal ceritanya, ternyata ia malah menikah demgam seorang sang kepala suku. Kejadian ini sungguh nyata dan bukan fiksi.
Jatuh cinta dan menikahi kepala suku di Amazon mungkin adalah hal paling liar yang dapat terjadi, namun ini benar-benar dialami oleh Sarah.
Kini sarah begum hidup bahagia ditengah-tengah sungai amazon, Amerika selatan. Ketika Sarah traveling ke hutan hujan di Ekuador untuk mendokumentasikan kehidupan suku asli yang terasing di sana. Ia sudah mempersiapkan semuanya kecuali jatuh cinta pada si kepala suku tersebut. Tujuan awal dari sarah ke hutan di ekuador adalah untuk mem-filmkan kehidupan Suku Huaorani, sekaligus mengetes keahliannya untuk bertahan hidup di dalam hutan.
Tidak hanya ingin mendokumentasikan kehidupan Suku Huaorani, Sarah juga ingin menunjukkan sesuatu kepada dunia mengenai upaya perusahaan minyak yang ingin mengusir Suku Huaorani dari tanah kelahiran mereka.
Sarah sempat berkenalan dengan lelaki pejuang dari Suku Huaorani yang bernama Ginkto yang akhirnya menikahi dirinya. Selama kurang lebih 2 minggu, sarah menjalani hidup yang masih primitif di pedalaman amazon tersebut. Saat perkenalan dengan Ginkto biasa-biasa saja.
Diundang
Suatu hari Sarah diundang oleh para sesepuh ke dalam rapat yang dilangsungkan di pondok sederhana. Sarah yang datang kesana kaget karena para seespuh tak mengenakan sehelai kainpun atau bugil.
Para sesepuh meminta sarah untuk demikian pula, awalnya dia keberatan karena harus syuting film dokumenter. Namun akhirnya sarah menyetujui hal tersebut dan sarah melepaskan satu persatu pakain yang dia kenakan.
Mereka pun menari dan memahkotai Sarah dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung kakatua. Kemudian sarah ditunjuk sebagai ratu dari mereka. Langsung kemudian dia dinikahi oleh Ginkto yang belum lama ia kenal tersebut. Suku Huaorani mengganggap pernikahan tersebut sebagai bentuk kepercayaan kepada Sarah.
Kehidupannya yang hidronis di london kini ia tinggalkan untuk menetap di pedalaman amazon. Bisa dibuat judul film FTV tentunya, cintaku kecantol disungai amazon. Namun dia bekerja jarak jauh mengawasi kantornya di london. Sepertinya kurang maksimal kalau seperti itu.
Ginkto cukup populer disana, sarah mengatakain dia sebagai pejuang yang gagah. Ginkto sendiri lihai dalam memburu, terutama memikat hati wanita. Ini tentu salah satu contohnya. (alc/ar)