Deliserdang, (Analisa). Mantan Ketua Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Deliserdang Sutrisno mengaku, menyesal mengikuti Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Awal mulanya, dia terpikat organisasi itu karena banyak kegiatan kepedulian sosial bersama masyarakat.
“Saya tak pernah berpikir kalau ujungnya seperti ini (aliran sesat). Yang pasti saya ikuti karena banyak kegiatan sosial kepada masyarakat,” katanya didampingi istrinya, Nurhayati dan kedua putrinya saat ditemui di bus Damri tujuan ke Yonif 121/Macan Kumbang (MK), Kecamatan Galang, Deliserdang. Rabu (30/3)
Sutrisno yang juga guru Bidang Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Galang ini mengaku kedepannya akan memperbaiki citra nama baik keluarga di tengah-tengah masyarakat dengan membaur kepada masyarakat usai menjalani masa penampungan di Mako Yonif 121/MK selama delapan hari.
“Yang pasti harapan saya dan keluarga tetap kembali ke masyarakat dan akan merobah kesan yang sudah ada. Selama ini kan kami tinggal di Desa Galang Suka Kecamatan Galang ngontrak. Jadi kami setelah nanti keluar dari penampungan di Yonif Macan Kumbang mau cari kontrakan lagi,” jelasnya
Ditanya, mengenai pekerjaannya sebagai seorang PNS Pemkab Deliserdang yang terancam, diakuinya tidak menjadi persoalan. Begitu juga dengan status istrinya, PNS guru biologi di sekolah yang sama. “Tak masalah status PNS guru, jika memang tidak diakui lagi. Bukan hanya itu kerjaan. Tapi nanti saya akan melapor ke sekolah (Kepala Sekolah) bagaimana jalan baiknya,” katanya. (kah)