BKSDA Sumut Konsolidasi dengan OLH

Panyabungan, (Analisa). Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Uta­ra yang me­rupakan Unit Pelaksana Tek­nis (UPT) Kementerian Lingku­ngan Hidup dan Kehutanan RI me­ngadakan silaturahim de­ngan Or­ga­nisasi Lingkungan Hidup (OLH) se Ta­bagsel yang berbasis di Panya­bu­ngan di Kantor Sumatera Rainforest Ins­titute (SRI), Jalan Bakti Abri Pa­nyabungan, Selasa (19/4) siang.

Kepala BBKSDA, Dr. Hot­mauli Sia­n­turi, MSc menga­takan, keda­ta­ngannya selain bersilaturahmi juga untuk menggalang kekuatan Orga­nisasi Lingkungan Hidup bagi peles­ta­rian dan perlindungan sumber daya alam yang ada di wilayah sumatera uta­ra.

“Sumber daya alam yang ada harus sama-sama kita les­tarikan dan kita jaga,” katanya.

Hotmauli juga menyem­patkan diri melihat harimau betina yang berada di kantor Balai Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) Kabupaten Madina dan berdiskusi dengan petugas, juga Drh.Jenifer Sho­wer dari SRI tentang sejarah penyakit dan upaya operasi pembedahan tangan harimau yang terinfeksi akibat terkena jerat rusa di desa Ba­tumadinding di Kecamatan Batang Natal beberapa waktu yang lalu. Dan juga meninjau pusat transit se­mentara (PTS) satwa gibbon yang te­rancam punah yang saat ini dalam pe­rawatan tim kesehatan satwa SRI di Pa­yabungan

Hotmauli mengapresiasi kerja-kerja konservasi OLH se Tabagsel. Me­nurutnya, untuk masa depan akan di­lakukan konsolidasi yang lebih erat, baik berupa kunjungan kedaerah mau­pun mengundang para mitranya ke Medan.

Terpisah Direktur Eksekutif SRI, Ra­­syid Assaf Dongoran MSi menga­ta­kan, kunjungan ini merupakan suatu ke­hormatan. Untuk itu, Rasyid mem­berikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan ibu Dr Hotmauli ke Madina. Karena Kunjungan ini sangat berarti untuk mem­pererat hubungan antara BBK­­SDA dengan para Aktivis Kon­ser­vasi.

Tambahnya, SRI juga ber­komitmen untuk merealisasikan upaya perlin­du­ngan satwa lang­ka harimau dan orang­u­tan serta gibbon di bentangan alam eko­sistem se Tabagsel mulai dari ben­tang TNBG Madina dan Bentang Alam Batangtoru sam­pai Bentang Alam Ang­kola Siodop, termasuk memerangi ke­jahatan hutan dan lingkungan. “Semua satwa langka yang ada di Ta­bag­sel ini harus kita jaga” katanya.

Sementara itu, Koordinator Umum BPGC, Syafruddin Lubis mengatakan, OLH se Tabagsel khususnya di Ka­bu­paten Madina akan mendukung penuh pro­gram Kepala BBKSDA yang baru untuk memerangi kejahatan terhadap per­buruan, perda­gangan dan peme­li­haraan satwa langka dan illegal yang me­­rugikan Negara triliunan rupiah.

“Setiap Tahunnya Negara dirugikan se­besar Sembilan triliun Rupiah, dan me­rupakan bisnis illegal terbesar ke­dua setelah Narkoba di Indonesia” kata Syafruddin.

Dalam kunjungannya, Hot­mauli dan rombongan tiba di kantor SRI, lang­sung di sambut oleh oleh Syafrud­din Lubis dan Andi Matondang, dari Ba­tang Pungkut Green Conservation (BPGC) Madina, Suheiri Ma­tondang, SE dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Madina, Muhammad Nuh, S.Hi dari Yayasan Ekosistem Batang­gadis (YEB) serta Halim Gur­ning dan Edi Amin dari Sumatra Rainforest Institute (SRI). (adr)

()

Baca Juga

Rekomendasi