Aktivitas Pelayaran di Pelabuhan Sibolga Stagnan

Sibolga, (Analisa). Aktivitas jasa pelayaran di Pelabuhan Sibolga sampai saaat ini stagnan, atau tidak mengalami pertumbuhan signifikan. Kendati program tol laut acapkali digadang-gadangkan Presiden Joko Widodo akhir-akhri ini, untuk meningkatkan pemanfaatan moda transportasi laut.

Padahal, pelabuhan Sibolga sejak dulu sudah dikenal sebagai salah satu pintu gerbang pelabuhan di pantai barat Sumatera Utara.

Berdasarkan catatan, beberapa tahun terakhir ini, tidak terjadi pertambahan kapal dengan rute maupun aktivitas baru yang bersandar di pelabuhan tadi. Rute dan aktivitas kapal yang bersandar di pelabuhan tersebut, masih dilakukan oleh kapal-kapal yang sudah ada sebelumnya.

Semisal arus penyeberangan barang dan manusia dilayani oleh kapal ferry milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) dan kapal ferry milik PT Wira Jaya Logitama (WJL).

Demikian juga aktivitas kapal kargo milik perusahaan Meratus Lines yang melayani kebutuhan logistik pertambangan emas di Batangtoru Tapanuli Selatan, jurusan Sibolga-Jakarta masih tetap, dua kali dalam sebulan.

General Manager PT Pelindo I cabang Sibolga, Richard Siahaan melalui Manager Keuangannya, Agus Subagio membenarkan hal tersebut. Bahkan diungkapkan, jika program tol laut kemungkinan tidak begitu berdampak ke Sibolga. Sebabnya, di pantai timur Sumut telah dibangun Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di Kabupaten Batubara. Pelabuhan ini memiliki spesifikasi pelabuhan yang terintegrasi dengan industri, sehingga lebih mendukung program tol laut dan ditambah jarak tempuh ke Port Klang Malaysia lebih dekat.

“Sementara Pelabuhan Sibolga belum ada perubahan,” beber Agus, Jumat (22/4) petang kepada Analisa di kantornya.

Senada disampaikan, Humas PT Wira Jaya Logitama (WJL), Herri Yon Marbun. Pria yang lebih akrab disapa Keling ini mengaku, perusahaan tempatnya bekerja sampai sekarang masih tetap memberdayakan lima unit kapal ferry untuk melayani pengangkutan barang dan penumpang. Kelimanya yakni Kapal Motor (KM) Glory, KM Prime, KM Viktory, KM Jayanti dan KM Niaga 99.

“Tiga unit di antaranya tetap rutin beroperasi, sementara dua unit kapal lainnya berjenis kapal landing tidak beroperasi dan sampai sekarang masih teronggok di dermaga Pelabuhan Sibolga,” bebernya.

Namun demikian, sebut mantan anggota DPRD Sibolga ini, meski tidak ada penambahan atau perubahan jalur pelayaran kapal milik perusahaannya, dalam waktu dekat PT WJL akan mendatangkan satu unit kapal ferry berjenis RORO untuk melayani pelayaran Sibolga- Nias. “Hal itu sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa pelayaran,” tukasnya.

Dukung

Sementara dalam perkembangan aktivitas pelayaran kapal di pelabuhan Sibolga, Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori mengungkapkan dukungan pihaknya di DPRD Sibolga terhadap program”Tol Laut” yang dicanangkan Presiden Jokowi. Pasalnya, kata dia, Kota Sibolga merupakan salah satu Kota Pelabuhan di tanah air.

“Tentunya, kita patut mendukung program Tol Laut ini sepenuhnya. Karena kita yakini, program Tol Laut yang digulirkan oleh Presiden Jokowi ini akan mampu mengembalikan kejayaan Pelabuhan Sibolga nantinya,” sebut Jamil.

Terlebih kata Jamil, saat ini Kota Sibolga telah memiliki infrastruktur pendukung berupa Pelabuhan ASP berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan Sibolga. Pelabuhan ini rencananya akan digunakan untuk melayani jasa penyeberangan orang dan barang bagi kapal-kapal milik PT ASDP cabang Sibolga.

Ia berharap, akhir April 2016 ini, ada titik temu dalam pengelolaannya. Bahkan dalam waktu dekat, Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI kabarnya, akan berkunjung ke Kota Sibolga melakukan serah terima aset dan sistim pengelolan. (yan)

 

 

()

Baca Juga

Rekomendasi