Listrik Padam 48 Jam di Nias PLN Kirim 17 Genset

Gunungsitoli, (Analisa). Sejak Jumat (1/4) pukul 00.00 Wib hingga berita ini dikirim, listrik di empat kabupaten dan satu kota di Kepulauan Nias padam. Hal itu disebabkan dua unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang disewa PT PLN Area Nias dari perusahaan APR Energy, kontraknya telah putus/habis sejak 25 Maret 2016.

Informasi yang dihimpun Analisa dari Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias, dan Kabupaten Nias Barat sejak, Jumat (1/4) pukul 00.00 Wib, pemadaman listrik ini menyebabkan lumpuhnya aktivitas masyarakat yang bekerja di segala sektor, khususnya sektor manufaktur dan jasa. Di malam hari, masyarakat mengandalkan lilin untuk penerangan di rumah.

Selanjutnya, seluruh SPBU dan agen BBM di Gunungsitoli, Nias, Nias Utara, dan Nias Barat diserbu masyarakat yang membeli BBM dengan jeriken untuk bahan bakar genset. 

Bahkan ada satu SPBU di Kota Gunungsitoli, tepatnya di Jalan Gomo (depan Makodim 0213/Nias), pada Minggu (3/3) sudah kehabisan pasokan BBM jenis premium dan solar, akibat diserbu masyarakat pembeli BBM.

Lebih lanjut, masyarakat yang menggunakan pompa air elektrik, yang tinggal di kawasan perkotaan Gunungsitoli dan kawasan yang sulit air bersih di Nias, Nias Utara, dan Nias Barat, menjadi tidak bisa mendapatkan pasokan air bersih untuk keperluan mencuci, memasak, dan mandi akibat pemadaman listrik ini.

Labih jauh, warga di Kota Gunungsitoli tampak memadati gedung-gedung milik pemerintah dan BUMN yang memiliki mesin genset, seperti Rumah Sakit Umum Gunungsitoli dan GraPari Telkomsel, untuk keperluan men-charge handphone atau laptop.

Salah seorang warga yang ditemui Analisa Minggu (3/3) Marinus Lase mengatakan PLN Area Nias diduga korupsi, karena masalah kekurangan daya ini sudah amat sering dilontarkan PLN sebagai alasan.

“Tidak masuk akal PLN tidak punya uang untuk membeli mesin PLTD, sudah sejak peristiwa gempa beberapa tahun lalu saya dengar (alasan) itu,” ujarnya.

Gelar Rapat

Terkait pemadaman listrik ini, sejumlah pimpinan daerah di Kepulauan Nias telah menggelar rapat, Sabtu (2/4) malam di Pendopo Rumah Dinas Bupati Nias, dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Nias, Drs Firman Yanus Larosa MAP.

Pada pertemuan itu, PT PLN Area Nias diminta menjelaskan kepada masyarakat Kepulauan Nias mengenai permasalahan yang mengakibatkan pemadaman listrik saat ini. Para pimpinan daerah sepakat mendesak PLN Area Nias dan pihak terkait untuk segera mengaktifkan kembali aliran listrik di Kepulauan Nias.

Selanjutnya, Krisantus Hendro selaku Manajer PT PLN Area Nias, mengakui pemadaman terjadi sejak Jumat dini hari, diakibatkan masih ada tunggakan PT PLN sebesar Rp8 miliar kepada APR Energy selaku penyedia dua mesin PLTD di lokasi pembangkit Desa Moawö dan di Desa Dahana Idanoi. “Tinggal Rp8 miliar lagi yang belum, karena belum lengkap berkasnya," katanya.

Lebih lanjut, Kapolres Nias, AKBP Bazawatö Zebua SH MH, mengatakan, warga di wilayah hukum Polres Nias diminta untuk tetap sabar dan tenang, serta tidak terprovokasi untuk bertindak anarkis.

PT PLN Area Nias belum menyampaikan penjelasan dalam bentuk apapun terkait pemadaman listrik kepada masyarakat Kepulauan Nias. Sementara itu pada Minggu (3/3) sekitar pukul 17.30 Wib, terpantau ada belasan mesin genset mobile terparkir di depan Kantor PT PLN Area Nias, di samping Kantor Pos, dan di depan Alun-Alun Kota Gunungsitoli.

Aparat keamanan dari Polres Nias juga telah disiagakan di depan Kantor PLN Area Nias, sedangkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Nias terlihat pertemuan pimpinan daerah masih berlanjut.

Internal Perusahaan

Sementara itu, Humas PLN Regional Wilayah I Sumatera Utara, Mustafrizal, yang dikonfirmasi wartawan via selulernya mengatakan penyebab padamnya listrik di Kepulauan Nias karena ada masalah internal perusahaan. 

Ia mengatakan kontrak kerja antara PLN Nias dengan perusahaan penyedia mesin PLTD (APR Energy) telah putus sejak 25 Maret 2016, namun sudah diperpanjang hingga Maret 2017.

Sementara, Agung Murdifi selaku Manager Senior Public Relations dalam keterangan persnya yang diterima Analisa, Minggu (3/4) mengatakan, PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara (Sumut) terus berupaya mengatasi krisis listrik di Nias, salah satunya segera mengirimkan genset sebanyak 17 unit berkapasitas 1,25 MVA.

Sebagaimana diketahui, krisis ataupun pemadaman listrik yang terjadi di Nias disebabkan berhenti beroperasinya dua PLTD berkapasitas 2 x 10 MW yang selama ini disewa dan berada di Nias. Kedua mesin PLTD itu terletak di Moawo 10 MW dan Idanoi 10 MW. 

Kedua PLTD sewa tersebut memang telah berakhir 25 Maret 2016, tetapi kedua perusahaan pemilik PLTD sewa tidak mau melanjutkan kerja sama dengan PLN Area Nias. Kontrak pembelian listrik antara PLN Area Nias dengan pemilik PLTD sewa, yaitu PT Kutilang Paksi Mas (KPM) dan PT APR Indonesia ini merupakan konsorsium, PT KPM dan PT APR bekerja sama membiayai proyek untuk menghasilkan listrik. 

Setelah diadakan negosiasi, pihak vendor dalam hal ini PT KPM bersedia memperpanjang kontrak dan sudah melakukan penandatanganan namun pihak lainnya tidak bersedia melanjutkan perpanjangan kontrak.

Akibatnya, saat ini Nias mengalami krisis listrik sebanyak 74,07% atau sebesar 20 MW dari total beban puncak sebesar 24 MW. "Saat ini PLN tengah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi pemadaman yang berlangsung di antaranya mengirimkan genset yang ada di wilayah Sumut serta melakukan peminjaman genset dari Wilayah Sumatera Barat. Rencana genset yang dikirim ke Nias adalah 17 genset dengan total kapasitas 1,25 MVA," ujarnya.

Genset tersebut diambil dari seluruh Area di Wilayah Sumut di antaranya dari Sibolga 6x50 kVa, Binjai 3x100 kVA, Pematang Siantar 1x100 kVA, Padang Sidimpuan 2x100 kVA + 50 kVA, Medan 1x100 kVA, Lubuk Pakam 1x100 kVA, Rantau Prapat 1x100 kVA.

Saat ini pengiriman genset gelombang I sebanyak 10 genset dengan dengan total kapasitas 650 kVA telah tiba di Nias. Pengiriman genset gelombang II sebanyak 7 genset dengan total kapasitas 600 kVA rencananya akan dikirim hari ini. 

Minta Maaf

Atas pemadaman yang terjadi PLN meminta maaf dan meminta dukungan warga agar segera bisa mengatasi permasalahan yang ada. "Kami mohon maaf atas pemadaman yang terjadi dan memohon kepada semua pihak agar turut mendukung PLN Wilayah Sumut untuk dapat segera mengatasi krisis listrik yang terjadi. Saat ini tim kami tengah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi kekurangan pasokan ini", ujarnya.

Sebelumnya PLN telah melakukan pertemuan dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Plus dan pemilik PLTD sewa dan disepakati perpanjangan sewa selama 1 tahun. Namun pada Jumat (1/4) malam, pukul 22.21 WIB pemilik PLTD sewa memberhentikan operasi mesin tersebut.

PLN Wilayah Sumut juga telah melakukan audiensi ke Kantor Gubernur Sumatera Utara. Dalam audiensi tersebut GM PLN Wilayah Sumut melaporkan permasalahan yang terjadi di Nias kepada PLT Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan meminta dukungan terhadap usaha yang dilakukan PLN Wilayah Sumut. 

Selain ke Gubsu, Sabtu sore lalu GM PLN Wilayah Sumut berkoordinasi dengan Panglima, demi kepentingan keamanan dan ketertiban, Panglima memerintahkan Danrem Sibolga untuk mengkoordinir Kodim dan Polres nias untuk membantu PLN Area Nias segera menormalkan kelistrikan di Pulau Nias.

Di Nias, Sabtu lalu juga diadakan pertemuan kembali dengan segenap tokoh Muspida Plus, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. (lase/dn)

()

Baca Juga

Rekomendasi