KONGLOMERAT Yahudi asal Amerika Serikat (AS), George Soros menjadi nama terbaru yang dikaitkan dengan Panama Papers. Dia diisukan sebagai sosok di belakang kebocoran dokumen terbesar dalam sejarah itu.
Hubungan antara Soros dengan Panama Papers diambil dari konsorsium jurnalis yang mengulas dan mengumumkan dokumen Panama Papers kepada publik, yaitu International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ).
Seperti yang dicantumkan dalam informasi di laman resminya, ICIJ diketahui menerima sumbangan dana dari Open Society Foundation, sebuah jaringan hibah internasional yang berbasis di New York, AS.
Soros yang sering disebut sebagai dalang terjadinya krisis ekonomi di Indonesia pada 1998 merupakan ketua sekaligus pendiri Open Society Foundation.
Bukan hanya Open Society Foundation, ICIJ juga mencantumkan nama Ford Foundation, sebuah lembaga amal yang sejak lama dicurigai memiliki hubungan dengan lembaga intelijen AS, CIA sebagai donatur mereka.
Keterkaitan kedua yayasan ini menimbulkan kecurigaan akan netralitas laporan mengenai Panama Papers yang dilakukan oleh ICIJ.
Pertanyaan ini semakin mengemuka setelah diketahui dari 11,5 juta dokumen yang mereka peroleh hanya ada segelintir warga AS yang muncul dalam daftar dan sorotan yang begitu besar terhadap tokoh-tokoh yang dianggap sebagai ‘musuh’ bagi Negeri Paman Sam seperti Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Suriah Bashar al Assad.
Menurut laporan yang dilansir Zero Hedge, Rabu, (6/4/), sampai saat ini hanya 441 nama warga AS yang muncul di dalam laporan ICIJ.
Mengenai hal ini, Direktur ICIJ, Gerard Ryle menyatakan pihaknya tidak berencana mengungkap semua data Panama Papers yang diterima ICIJ kepada publik.
Menurutnya, mereka mencoba melakukan jurnalisme yang bertanggung jawab dengan tidak menyebarkan informasi orang-orang yang tidak bersalah
“Kami bukan Wikileaks, kami berusaha menunjukkan bahwa jurnalisme dapat dilakukan secara bertanggung jawab,” ujar Ryle dalam sebuah wawancara dengan Wired.
Namun, pernyataan ini menimbulkan pertanyaan mengenai siapa-siapa saja yang mereka anggap tidak bersalah. Justru sebaliknya, banyak pihak yang mendesak organisasi media itu untuk mengungkap lebih banyak lagi dokumen dari data sebesar nyaris tiga terabyte yang mereka miliki untuk diselidiki bersama-sama.
Miss World dan Aktor Bollywood
Dari sebanyak 1,5 juta berkas Panama Papers yang dibocorkan ke publik oleh International Consortium of Investigative Journalism (ICIJ) dan media Jerman, Süddeutsche Zeitung belum lama ini, setidaknya ada 500 orang, perusahaan dan yayasan asal India yang turut tersangkut dalam daftar tersebut.
Mereka diduga turut jadi “klien” Mossack Fonseca, sebuah firma hukum yang berbasis di Panama, untuk mengelola aliran dana yang mencurigakan via shell companies atau perusahaan-perusahaan fiktif.
Yang mengejutkan, dari 500 warga, perusahaan dan yayasan itu, turut melibatkan dua figur besar, yakni mantan Runner-up Miss India dan pemenang Miss World 1994 serta aktris Aishwarya Rai-Bachchan.
Tidak hanya Aishwarya, mertuanya pun yang juga legenda aktor Bollywood, Amitabh Bachchan juga disebut-sebut dalam salah satu dari belasan juta bocoran berkas tersebut.
Diketahui, Aishwarya sendiri merupakan mantan direktur yang kini memegang saham British Virgin Island.
Sementara sang ayah Khrisnaraj Rai, sang ibu Brinda Raid an adiknya Aditya Rai, pernah terdaftar pada 2005 di dewan direksi Amic Partners Limited.
Sedangkan Amitabh Bachchan, disebutkan saat ini menjabat direktur dari empat perusahaan perkapalan BVI dan Bahamas. Tokoh India lain yang juga terseret Panama Papers adalah Sameer Gehlaut dan promotor DLF, KP Singh.
Archana Sadanand, pihak Humas dari manajemen Aishwarya, mengklaim tak bisa mempercayai bocoran dokumen Panama Papers tersebut yang dikatakannya, sebagai bocoran palsu dan tak berdasar hukum yang kuat.
“Apa itu konsorsium ICIJ dan apa tugas mereka?,” papar Sadanand, dikutip IB Times, Selasa barusan.
“Jika mereka adalah entitas berwenang, bagaimana pula kita bisa tahu bahwa informasi mereka (bocoran Panama Papers) itu adalah informasi yang otentik? Semua informasi yang mereka sebarkan, sama sekali tidak benar,” tandasnya.
Sementara itu, sejumlah tokoh asal Indonesia juga masuk ke dalam dokumen The Panama Papers. Mereka diantaranya James T Riyady, Budiono Darsono, Gita Irawan Wirjawan, Budi Sampoerna, Cakra Ciputra, Chandra Winoto Salim, Sandiaga Uno, Chairul Tanjung dan lainnya. (oz/idex/es/ton)