Bertindaklah dengan Hati-hati

Oleh: Jekson Pardomuan

“Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.” - Yosua 1 : 7

Bertindak dengan benar dan penuh kehati-hatian adalah sikap yang disukai semua orang. Kalau kita bertindak dengan asal-asalan, banyak hal yang tak kita duga bisa terjadi dengan sikap kita yang salah tadi. Seringkali, dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan orang-orang yang dengan seenaknya mengucapkan sesuatu kepada orang lain tanpa pernah berpikir apa dampak dari kata-kata yang diucapkan.

Ada baiknya, sebelum melakukan apa pun juga, berdoalah dalam nama Tuhan Yesus Kristus, minta tuntunan kepada Dia, jangan bertindak sembarangan. Hati-hati, pikir, dan renungkan dengan baik, setiap keputusan yang akan dibuat harus sesuai dengan Firman Tuhan. Saya banyak belajar ketika saya salah mengambil keputusan-keputusan, tapi hari-hari ke depan kita belajar sesuai dengan Firman Tuhan, dan kita pasti berhasil dan beruntung.

Sesungguhnya ada beberapa pesan Tuhan  kepada Yosua selain bertindak hati-hati. Ada juga pesan tentang kuatkan dan teguhkan hatimu. Firman ini ada tertulis di Yosua 1 : 6 “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.”

Firman Tuhan dalam Alkitab sesungguhnya banyak yang isinya mengingatkan kita agar lebih kuat dalam menjalani hidup yang penuh dengan ketidakpastian ini. Amsal 4 : 23 menuliskan “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Menjaga hati dan sikap berhati-hati dimulai dari hati, mungkin ada yang datang dengan hati yang sudah tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan, mari persiapkan hati kita, kuatkan dan teguhkan. Awali segala sesuatu dengan hati dan ketulusan.

Ingatlah, bahwa Tuhan selalu mengingatkan kita. Markus 11 : 25 menuliskan “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” 

Setiap kali melangkah dan ingin melakukan sesuatu, yang penting adalah bereskan hati dulu, baru berdoa. Percuma berdoa tapi hati kita jengkel, kecewa sama Tuhan dan sesama, doa kita tidak akan pernah didengar Tuhan. Mari bereskan hati kita dulu. Kalau hati kita sudah terbebas dari rasa dendam, maka doa yang kita panjatkan dengan ketulusan akan didengar oleh Tuhan. 

Setelah membereskan hati dan kuat dalam menjalani hari-hari yang diberikan Tuhan, selanjutnya Tuhan mengingatkan kita agar jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri. Firman Tuhan dalam Amsal 16 : 25 menuliskan “Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” 

Itu sebabnya dalam melakukan segala sesuatu menurut kehendak Tuhan, jangan menyimpang ke kanan ke kiri. Jangan lagi mengandalkan kekuatan-kekuatan yang tidak bersumber dari Yesus. Jangan percaya dengan ajaran-ajaran yang salah, tapi ingatlah satu nama, yaitu nama Yesus Kristus. Dalam tantangan, tekanan, dan masalah yang ada, haram hukumnya bagi orang percaya untuk mundur dari Yesus. Sekali maju tetap maju dan percayakan bahwa tujuan yang ingin Anda capai selalu disertai oleh Tuhan.

Selain menguatkan hati, mulut juga perlu dijaga agar tidak berkata-kata yang salah. Dalam mulut orang percaya ada kuasa. Maka, hati-hatilah dengan perkataan kita. Jangan bersungut-sungut! Dan jangan sampai kelepasan ngomong.Tuhan katakan bahwa apa saja yang kita minta dan doakan itu akan diberikan kepada kita (Markus 11 : 24). Waktu kita mengucapkan janji-janji Tuhan, maka janji-janji itu akan kita dapatkan! 

Janji Tuhan berbeda dengan janji manusia yang suka diingkari dan dianggap tak perlu ditepati. Pernah suatu ketika, seorang ayah berjanji kepada anaknya untuk membawanya ke ke satu tempat permaian. Akan tetapi, karena sesuatu hal dan waktu yang tidak tepat, si ayah belum menepati janjinya. Akhirnya, si anak terus menagih janji kepada ayahnya. Sebelum janji ayahnya ditepati, si anak hampir setiap hari menagih janji ayahnya. Berbeda dengan janji Tuhan yang telah ditetapkan bagi setiap umat-Nya.

Merenungkan Firman Tuhan siang dan malam juga bagian dari pesan Tuhan kepada Yosua. Dalam Filipi 4 : 8 dituliskan “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” 

Apa yang kit abaca dan kita masukkan ke dalam otak kita setiap hari adalah cermin dari sikap kita sehari-hari. Merenungkan firman Tuhan siang dan malam akan menjadikan kita semakin kuat dan Firman Tuhan yang kita masukkan siang dan malam secara terus menerus akan menguatkan kita dalam penguasaan diri dan pikiran kita. Isi pikiran kita dengan Firman Tuhan dan bukan hal-hal lain. Firman Tuhan itu akan menjadi kenyataan, dan apa yang kita perkatakan dan imani, itu yang akan diberikan Tuhan. 

Pesan Tuhan yang lainnya kepada Yosua adalah jangan kecut dan tawar hati. Alkitab menuliskan firman-Nya dan mengatakan agar kita jangan kecut dan tawar hati. Firman Tuhan katakan bahwa waktu kita tawar hati, hilanglah kekuatan kita. Mungkin dalam ibadah atau datang ke satu tempat ada yang datang dengan perasaan bersalah atau kosong sama sekali. Kalau mau mengalami terobosan, jangan ada yang mengalami tawar hati, putus pengharapan, putus asa, apa pun juga bentuknya, jangan ada yang tawar hati! 

Tawar hati membuat kita tidak bersemangat dalam menjalani hidup, sering merasa ragu-ragu dan tidak ada kepastian saat melangkah melakukan sesuatu hal yang sesungguhnya sudah kita sampaikan kepada Tuhan. Tawar hati membuat kita semakin lemah dan tidak bersemangat dalam menjalani hari-hari yang diberikan Tuhan kepada kita.

Ingatlah ! Tuhan akan menyertai kita sampai selama-lamanya. Dalam Matius 28 : 20b dituliskan “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Mungkin yang ada dipikiran kita saat melangkah menjalani hidup ini adalah keragu-raguan. Jangan pelihara keraguan di dalam hati kita. 

Tekanan kebutuhan seringkali membuat kita tidak hati-hati dalam bertindak. Permasalahan yang ada dalam keluarga, pekerjaan atau masalah lainnya juga seringkali membuat kita tidak hati-hati dalam bertindak. Belajar firman Tuhan tidak cukup hanya dibaca, direnungkan tapi tidak dilakukan. Oleh karena itu, berbuatlah yang baik dan jangan pernah ragu-ragu akan pertolongan Tuhan. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi