SEPANJANG zaman, berbagai fenomena alam yang unik dan penemuan-penemuan situs, fosil, artefak misterius, dan lain sebagainya selalu menyisakan beragam pertanyaan. Hakikatnya, jutaan kejadian dan fenomena alam tersebut merupakan tanda-tanda kebesaran Tuhan. Sebagai agama komprehensif yang ajarannya memperhatikan keselarasan (in dynamic equilibrium), Islam mampu menjawab berbagai misteri anomali alam dalam perspektif Al-Quran.
Dalam Al-Quran, dari 6.616 ayat terdapat 1.000 ayat tentang ilmu pengetahuan. Dalam Al-Quran pula, sedikitnya terdapat 100 ayat dengan kata al-ayah. Secara tersirat, terdapat suatu pesan bahwa Allah Swt. akan selalu menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta. Hanya orang-orang yang berakal (ulil albab) dan bertakwa yang mampu menangkap dan memahami (halaman 18). Point of view inilah yang dijadikan sandaran untuk mengungkap fenomena anomali alam sehingga memantikkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan.
Buku agama beraroma sains ini mengungkap 50 fenomena anomali alam di berbagai belahan dunia dengan penjelasan ilmiah, data akurat, dan perspektif Al-Quran. Beberapa fenomena menarik dalam buku ini di antaranya, Fenomena matahari hitam di Denmark, lubang kiamat, makhluk hidup di dalam batu padat, ikan berwajah manusia, gunung pelangi, pohon emas, dan lain sebagainya. Fenomena matahari hitam (black sun) misalnya, merupakan fenomena alam pada musim semi dan musim gugur di Denmark.
Nama lain fenomena matahari hitam adalah black bird flying phenomenon. Ketika pemangsa datang, ratusan ribu burung jalan akan beterbangan di langit membentuk pola tertentu. Kawanan burung akan terbang mencari lokasi baru guna menghindari pemangsa. Peristiwa ini terjadi dua kali dalam setahum, yaitu Maret-April dan Oktober-November (halaman 22). Burung merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah Swt. yang bertasbih memuji-Nya dengan cara mengepakkan sayap. Hal itu sesuai dengan firman Alah Swt. dalam Al-Quran Surat Al-Nur ayat 41. Fenoma matahari hitam dengan demikian menegaskan betapa burung-burung sangat patuh dan taat pada perintah Tuhan. Selain fenomena matahari hitam, fenomena misterius yang menghebohkan adalah trompet kiamat.
Beberapa tahun lalu, lagi-lagi umat Islam digemparkan dengan berita di dunia maya. Menurut kabar yang beredar, pada 1998, NASA (National Aeronautics and Space Administration) melakukan penelitian dengan alat canggih. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa alam semesta berbentuk seperti trompet dan merupakan gambaran trompet yang akan ditiupkan oleh Malaikat Israfil menjelang Hari Kiamat (halaman 108). Padahal, bila diperhatikan secara teliti, gambar tersebut bukanlah bentuk alam semesta. Gambar tersebut merupakan skema perbandingan evolusi pengembangan alam yang semula sangat kecil tiba-tiba berkembang cepat dalam peristiwa Big Bang. Konsekuensinya, nampaknya bahwa alam semesta berbentuk seperti trompet.
Dalam perspektif Al-Quran, fenomena tersebut dijelaskan dalam Surah Al-Dzariyat ayat 47, “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa (meluaskannya).” Ayat tersebut sesuai dengan keterangan gambar NASA tentang pengembangan alam semesta. Periode inflasi menghasilkan ledakan pertumbuhan eksponensial di alam semesta. Kebenaran Al-Quran dan kesesuaiannya dengan fakta ilmiah modern mengukuhkan bahwa Al-Quran bukanlah perkataan manusia, melainkan kalam dari Allah Swt. Yang Maha Mengetahui dan mengatur kejadian di masa lampau, sekarang, dan masa depan. Fenomena anomali alam yang bersesuaian dengan firman Allah Swt. semestinya bisa menjadi batu lompatan untuk mengasah kecerdasan spiritual sebagai upaya mengukuhkan keimanan.
Peresensi: Nurul Lathiffah