Kualasimpang, (Analisa). Seratusan anak usia 6-12 tahun mengikuti latihan beladiri Yongmoodo yang diselenggarakan oleh TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-96 Kodim 0104/Aceh Timur di lapangan bola kaki Desa Paya Meta, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Selasa (17/5).
Anak-anak tersebut berasal dari dua desa, yakni Paya Meta dan Alue Lhok yang merupakan desa basis pelaksanaan TMMD. Mereka tampak antusias dan bersemangat mempelajari beladiri ini.
Salah seorang pelatih Yongmoodo dari Yonif Raider Khusus 111/KB, Pratu Nanda, kepada wartawan di arena latihan mengatakan, Yongmoodo merupakan gabungan beberapa jenis beladiri seperti taekwondo, aikido, judo, karate dan sejumlah beladiri tradisional Korea yang mengandalkan ketepatan, kecepatan dan kekuatan dalam pertarungan jarak dekat.
“Beladiri ini mulai masuk ke Indonesia sejak 2008 dan diprakarsai oleh Letjen TNI George Toisutta yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad). Selain itu Yongmoodo merupakan beladiri militer yang wajib dikuasai oleh semua prajurit TNI baik AD,AL, maupun AU,” paparnya.
Semangat anak-anak ini, menurut Nanda, luar biasa pada saat mengikuti latihan sehingga gerakan-gerakan yang diajarkan dengan mudah dicerna dan dihapal mereka.
Dijelaskannya, Yongmoodo terdiri dari tiga kata, yaitu yong adalah naga, moo adalah beladiri, dan do adalah cara. Intinya, berlatih dan bertahan hidup. Beladiri yang diajarkan kepada anak-anak ini mempunyai kelebihan dalam teknik bantingan dan kuncian.
Menurut otoritas pejabat militer setempat, latihan beladiri Yongmoodo akan digelar setiap hari selama pelaksanaan TMMD berlangsung. Setiap kali latihan akan diikuti sebanyak 50 orang anak, masing-masing dari Desa Paya Meta dan Alue Lhok.
“Latihan ini sebagai antisipasi kejahatan terhadap anak yang marak terjadi belakangan ini,” tandas Pratu Nanda sembari menambahkan, latihan Yongmoodo sengaja dipersiapkan untuk menampilkan demonstrasi Yongmoodo saat upacara penutupan TMMD ke-96 pada Juni 2016. (dhs)