Refleksi Masa Muda

Oleh: Firda Adinda Syukri

“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-Nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan dan apa saja yang telah ia perbuat dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. ath-Thirmidzi)

Setiap manusia sejatinya akan melalui beberapa fase dalam kehidupan. Salah satu fase yang dilewati nantinya ialah fase masa muda.Masa muda datang hanya sekali dalam seumur hidup. Di masa muda pertumbuhan fisik manusia telah sempurna dan ia mempunyai kesempatan serta kekuatan yang besar. Allah beri keistimewaan kepada anak muda dengan pikiran yang masih jernih, ingatan yang kuat, semangat yang tinggi, juga jasmani yang masih sehat.Tentunya masa muda ini merupakan kesempatan emas yang harus diisi dengan segudang kegiatan positif dan bermanfaat.

Jika kita melihat anak muda di jaman sekarang ini, banyak sekali dari mereka yang masih tidak tahu bagaimana cara mengisi masa mudanya. Sebagai contoh, mereka lebih memilih berdiam diri di rumah dengan bermalasan-malasan di tempat tidur sambil menatap layar laptop hanya untuk menonton drama korea. Atau mungkin ada juga yang lebih memilih bermain dengan handphone berjam-jam seharian untuk bersosial media. Ada juga yang hari-harinya diisi dengan hang-out ke mall bersama teman-teman tanpa memikirkan waktu. Belum lagi jika dilihat dari segi pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan sebagainya.Tak sedikit dari anak muda di jaman sekarang yang terjerumus dalam dunia gelap itu.

Fenomena yang terjadi memberikan gambaran bagi kita bagaimana keadaan anak muda jaman sekarang menghabiskan masa mudanya. Sangat disayangkan jika masa muda hanya dilewatkan begitu saja yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Padahal masa muda itu suatu nikmat besar yang diberikan Allah dan seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Masa muda yang dilalui nantinya pun akan ditanyakan di hari kiamat. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-Nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan dan apa saja yang telah ia perbuat dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. ath-Thirmidzi).

Sabda Rasulullah SAW diatas memberikan penegasan pada kita bahwa masa muda itu jangan sampai dilalui dengan hal-hal yang tidak ada manfaatnya.Sudah sepantasnya kita mengisi masa muda dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana sosok pemuda yang bisa dijadikan teladan yaitu Usamah bin Zaid, salah seorang sahabat rasulullah. Dalam sejarah islam ia dikenal sebagai panglima perang termuda pada masa itu. Ia seorang anak muda yang berbudi pekerti mulia, cerdik, bijaksana dan senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan tercela. Itulah yang menyebabkan rasul begitu menyayanginya.

Masa muda Usamah dihabiskan dengan jihad fi sabilillah.Hal ini dibuktikan dari keiikutsertaannya pada perang khandaq.Usianya waktu itu masih sangat terbilang muda, namun semangatnya begitu membara.Badannya yang tidak begitu besar, menjadi penghalang dirinya untuk ikut berperang. Namun, rasulullah kasihan melihat Usamah yang berkeras hati ingin berperang, sampai-sampai dihadapan Rasulullah ia berdiri dengan tegapnya agar kelihatan lebih tinggi dan diizinkan untuk ikut dalam peperangan. Pada akhirnya rasul mengizinkan Usamah ikut berperang.Ia menyandang sebuah pedang dalam perang itu di usianya yang beranjak lima belas tahun.

Peperangan yang diikuti Usamah tidak hanya itu saja.Ia juga ikut dalam perang Mu’tah dan perang melawan Romawi. Dalam perang melawan Romawi, Usamah bukan hanya sebagai pasukan perang biasa karena rasul mengangkatnya menjadi panglima seluruh pasukan.Ia menjadi panglima muda untuk seluruh pasukan. Perang romawi yang dipimpinnya pada masa itu berhasil merebut kemenangan yang gemilang. Mereka membawa harta rampasan yang banyak dan pasukan selamat secara utuh. Umat muslim sangat mencintai Usamah bin Zaid. Ia sosok pemuda yang senantiasa mengikuti sunnah rasul dan memuliakan pribadi rasul.

Pemuda seperti Usamah bin Zaid tentu menjadi sorotan bagi kita pemuda yang mengarungi masa mudanya dengan jalan kebaikan. Ia begitu berani dalam membela dan memperjuangkan agama. Ia tidak terlena dengan masa muda yang diberikan Allah kepadanya. Jika di jaman rasulullah pemuda dituntut untuk berperang sebagai jalan kebaikan maka kita pun harus mengisi masa muda dengan kebaikan pula.Namun, di masa sekarang anak muda bukan lagi diharuskan mengangkat pedang seperti di jaman rasulullah. Realisasi yang bisa dilakukan anak muda di jaman sekarang untuk melakukan kebaikan antara lain seperti memperdalam ilmu agama. Anak muda akan menjadi penerus dikemudian hari. Bagaimana mungkin agama islam dapat berdiri kokoh jika generasi penerusnya tidak mengetahui syairat islam. Maka, sangat ditekankan sekali bahwa anak muda harus benar-benar paham tentang agama. Hal lain yang bisa dilakukan yaitu menuntut ilmu dan beramal. Cara ini bisa dilakukan bagi anak kuliah yang masih menuntut ilmu lalu membuka les private untuk anak sekolah sebagai jalan berbagi ilmu. Lalu kegiatan positif lainnya, memanfaatkan jasmani yang masih sehat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sosial membantu sesama.Tidak hanya itu, dilihat dari segi ekonomi generasi muda juga berperan penting untuk membangun perekonomian negeri. Di masa muda lakukan kegiatan produktif seperti membuka usaha kecil-kecilan, mungkin bisa dimulai dengan bidang apa saja yang disukai dan tentunya bisa menjadi sebuah penghasilan. Lewat kecanggihan teknologi, melalui internet bisa dimanfaatkan untuk berjualan online.Tentu tidak hanya itu saja, masih banyak lagi segudang kegiatan positif lainnya yang bisa dilakukan di masa muda yang mengantarkan pada kebaikan.Masa muda yang diisi dengan kegiatan positif jauh lebih bermanfaat. Karena dalam islam kita diajarkan untuk menjauhi hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Sebagaimana dalam sebuah hadits, “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (H.R Tirmidzi).

Selain mengisi masa muda dengan kegiatan positif, tentunya juga jangan pernah lupa bahwa di masa muda kita juga dituntut untuk meningkatkan ibadah. Sering kita merasa bahwa hidup ini masih panjang karena terlena dengan usia yang masih muda. Perlu kita ketahui bahwa syarat kematian itu tidak harus tua tetapi bisa juga pada saat usia muda. Untuk itu di masa muda seantiasalah perbanyak ibadah dan jauhi maksiat.Karena sejatinya manusia diciptakan Allah hanya untuk beribadah kepada-Nya. Allah SWT berfirman dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”

Generasi muda merupakan penerus bangsa. Jika masa muda tak tahu bagaimana mengisinya maka masa itu akan berlalu sia-sia. Jangan pernah biarkan masa muda terlewatkan begitu saja.Jangan pernah pula menganggap hidup ini masih panjang, hingga masa muda membuat kita terlena untuk bersenang-senang tanpa memikirkan akhirat. Padahal kita tahu bahwa hidup ini hanya tempat persinggahan semata yang nantinya kita akan kembali kepada-Nya, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits “Jadilah engkau di dunia ini sebagai orang yang asing atau seorang pengembara”. (HR. Bukhari no. 6416).

Penulis: Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UIN SU & Kru LPM Dinamika UIN SU

()

Baca Juga

Rekomendasi