Ikan Lele Mengandung Kanker?

Oleh: Fadil Abidin.

Akhir-akhir ini di je­jaring sosial, banyak beredar informasi yang menyebut ikan lele sebagai ikan paling jorok dan menjijikan sedu­nia. Dalam sepotong daging ikan lele, ter­kandung 3.000 sel kanker. Benarkah?

Julukan sebagai ikan pa­ling jorok merujuk pada sifat lele yang doyan mengon­sum­si apa saja dan bisa hidup da­lam segala jenis limbah di perairan. Ikan lele memang ikan yang tergolong rakus, bisa memakan tumbuhan atau­pun memangsa hewan lainnya, bahkan me­makan bangkai apa saja.

Kita kerap menjumpai pe­nampu­ngan limbah rumah tangga, saluran lim­bah peter­nakan, parit, atau selokan dimanfaatkan untuk ternak ikan lele. Tak jarang pula kita menjumpai ko­lam-kolam ikan lele yang di atasnya ada­­lah ternak hewan, baik ung­gas mau­pun hewan berkaki empat. Sum­ber pakan ikan le­le berasal dari kotoran ter­nak tersebut. Bahkan sebuah artikel yang cukup viral di internet menye­but­kan, ikan lele juga bisa diternakkan da­lam septic tank kotoran ma­nusia.

Ikan lele atau catfish me­mang dike­nal sebagai spesies ikan yang sangat tang­guh. Ikan ini dilengkapi alat per­na­pasan tambahan berupa la­birin, se­hingga mampu ber­ta­han hidup dalam kondisi perairan berlumpur, kotor atau bahkan tercemar. Agak­nya, fakta ini­lah yang me­mun­culkan dugaan soal aku­­mulasi racun karsinogen (penye­bab kanker) di tubuh ikan lele.

Mudah dibudidayakan, tang­guh, dan tidak mahal pa­kannya, membuat ikan lele termasuk ikan yang berharga murah dan disenangi masya­ra­kat. Ikan yang satu ini me­rupakan favorit bagi banyak orang karena memiliki rasa yang enak, tekstur daging yang lem­but, gurih, mudah diolah menjadi ane­ka masak­an. Di setiap warung atau ru­mah makan selalu tersedia menu ikan lele. Siapa yang tak kenal pecel lele atau lele penyet?

Aman Dikonsumsi

Di era modern ini tekno­lo­gi se­ma­kin maju namun ke­adaan lingkungan se­makin terabaikan dengan banyak­nya pencemaran lingkungan. Tidak hanya ikan lele, sebe­narnya ikan-ikan laut yang di­tangkap di sekitar pantai atau mua­ra yang tercemar limbah rumah tang­ga atau industri diduga telah terce­mar merkuri, timbal, logam, dan seba­gai­nya. yang dapat membahaya­kan kesehatan.

Jadi, kita tidak bisa me­nya­makan bahwa suatu jenis ikan aman atau tidak aman dikonsumsi, semuanya ter­gan­tung dari habitat ikan tersebut. Jika habitat ikan itu berasal dari tempat yang ti­dak tercemar limbah, maka ikan tersebut aman untuk dikonsumsi.

Kekhawatiran berikutnya adalah, lele merupakan ikan yang bisa ber­kem­­bang biak pada perairan yang ko­tor dan rendah oksigen. Tidak sedikit peternak lele yang menempat­kan ko­lam lele di bawah kan­dang hewan. Hal ini dilaku­kan karena lele adalah ikan yang bisa mengkonsumsi ko­toran he­wan bahkan kotoran manusia. Kea­daan seperti inilah yang memung­kin­kan lele mengandung banyak bak­teri.

Beberapa bakteri yang bia­sa terda­pat pada ikan yaitu E.coli, Shigella dan Salmonella, bakteri-bakteri terse­but dapat kita hilangkan dengan cara pe­ngolahan yang tepat. Pastikan anda men­­cuci lele dengan bersih dan meng­olah­­nya dengan pemanasan yang tepat karena bakteri pada da­ging ikan bisa mati pada suhu tinggi tertentu.

Isu-isu bahwa sepotong ikan lele mengandung 3.000 sel kanker tidaklah semuanya benar. Selama ikan lele ter­se­but diternakkan dalam per­airan yang tidak tercemar lim­bah kimia maupun lim­bah organik yang akut maka tetap aman dikonsumsi.

Ada banyak cara memilih ikan lele yang segar dan se­hat, pilihlah lele yang berasal dari peternakan yang habi­tat­nya tidak tercemar limbah. Pilihlah yang kulitnya tidak berjamur, daging­nya bila di­tekan keras tidak rusak, tidak berbau busuk, mata jernih, me­non­jol atau cembung, in­sang berwarna merah, sirip dan kulit tidak mudah sobek.

Ada juga anjuran untuk membeli ikan lele yang ma­sih hidup dan “mem­puasa­kan­nya” satu hingga dua hari sebelum diolah. Hal ini ko­non untuk “mentralkan” atau membuang kotoran yang ada dalam tubuh ikan lele.

Pengolahannya juga harus tepat, cuci dan bersihkan lele hingga bersih pada air yang mengalir. Mengolah hing­­­ga matang pada panas yang te­pat un­tuk membunuh bak­teri yang mung­kin ada. Tidak di­anjurkan memakan je­roan (organ dalam) ikan lele, un­tuk itu harus dicuci bersih. Ji­ka anda meng­­­hindari koles­terol lebih baik olah lele de­ngan pengukusan/perebusan dan jangan digoreng.

Menanggapi isu-isu nega­tif seputar ikan lele, dr Dra­djat R Suardi, SpB(K)Onk, ahli kanker dari Perhim­pun­an Onkologi Indonesia me­nya­takan, "Saat ini belum ada penelitian yang menyata­kan jika memakan lele dapat memicu kanker," (detik­Health, 23/10/2015).

Baik untuk Kesehatan

Terlepas dari kekhawatiran terse­but, ikan lele sebenarnya banyak me­miliki kandungan gizi yang sangat ber­manfaat bagi kesehatan tubuh. Lele me­rupakan sumber protein yang mu­rah, mengandung vitamin, DHA, ome­ga-3, ren­dah kolesterol dan mengan­dung zat-zat berguna lain­nya.

Manfaat daging ikan lele seperti dikutip halosehat.­com, adalah sebagai berikut:

1. Membantu perkem­bang­­an otak. Otak merupa­kan pu­sat pengatur sebagian besar sistem dalam tubuh kita, ia mengatur pikiran, perilaku, ge­rakan dan fungsi homeos­tatis tubuh seperti de­nyut nadi, detak jantung, su­hu tu­buh dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Meng­ingat pentingnya peran otak dalam tubuh kita maka kita se­mes­tinya dapat memberi­kan asup­an yang terbaik un­tuk otak kita.

Di dalam lele terkandung omega-3, DHA, dan vitamin A yang sangat baik bagi per­kembangan otak kita. Selain itu lele juga mengan­dung tinggi protein yang terdiri lebih dari 25 asam amino yang berperan penting dalam proses pengiriman pesan dari satu sel otak ke sel otak lain­nya.

2. Menyehatkan jantung. Ikan lele me­ngandung ome­ga-3 dan omega-6 yang biasa terkandung dalam ikan-ikan mahal seperti ikan kod dan ikan salmon. Kandungan omega-3 dan omega-6 dapat membantu aktivitas kese­hatan jantung dan otak, dan dalam se­porsi ikan lele mengan­dung 220 mg omega-3 dan 875 mg omega-6. Selain itu lele juga mengandung kalium yang berperan dalam menjaga kadar elek­trolit yang tepat sehingga jantung tetap sehat.

3. Baik untuk sistem saraf. Salah satu tugas sistem saraf dalam tubuh kita adalah me­nerima informasi dalam ben­tuk stimulasi. Apabila sistem saraf kita terganggu maka akan timbul gang­guan kese­hatan yang biasanya ditandai dengan sakit kepala yang se­ring. Anda dapat membantu menjaga kesehatan saraf kita dengan mengkon­sumsi vitamin B12 sesuai kebutuhan. Daging lele merupakan sum­ber vitamin B12 yang baik untuk kesehatan neurologis atau sistem saraf dalam tu­buh.

4. Membantu diet penu­run­an berat badan. Semua orang pasti mengi­ngin­kan tubuh dengan berat badan yang ideal. Berbagai cara di­lakukan untuk mencapai be­rat badan ideal dan salah sa­tunya dengan diet. Lele ada­lah ma­kanan yang perlu dikonsumsi ketika menjalani diet penurunan berat badan karena kandungan karbo­hid­rat dan le­mak lele sangat se­dikit. Kandungan le­mak lele jauh lebih sedikit diban­ding­kan lauk hewani lainnya se­perti daging sapi dan ayam.

5. Membantu proses pe­nyembuhan luka. Apakah anda pernah mendengar bah­­wa tidak boleh mengkon­sum­si ma­kanan yang berbau amis saat memiliki luka atau setelah menjalani operasi ka­rena itu akan memperlama pro­ses pe­nyembuhan luka?

Saya harap anda tidak mem­­percayai itu karena itu hanya­lah mitos belaka. Bisa dika­takan semua ikan itu berbau amis. Makanan yang berbau amis se­ba­gian besar adalah sumber protein yang baik. Salah satunya adalah lele. Ikan lele memiliki protein yang tinggi yang sangat berperan penting dalam pros­es penyembuhan luka. Protein me­miliki kemampuan sebagai zat pem­bangun, jadi ketika terjadi luka maka pro­tein tersebut akan membantu pro­ses pembentukan sel-sel baru.

6. Membantu menjaga ke­sehatan tulang dan gigi. Kan­dungan fosfor yang cukup ting­gi pada lele sangat mem­bantu kesehatan tulang dan gigi kita. Jika asupan fosfor dalam tubuh kita kurang maka akan menyebabkan osteoporosis atau tulang kero­pos. Pada ibu hamil kebutuh­an fosfor akan meningkat ka­rena untuk pembentukan tu­lang janin.

7. Membantu menjaga te­kanan darah. Perbandingan kalium dan nat­rium pada ikan lele 5 : 1 sangat baik bagi ke­se­hatan peredaran darah se­hing­ga tekanan darah anda terjaga. Se­lain itu omega-3 yang terkandung da­lam lele juga dipercaya dapat men­jaga tekanan darah tetep normal.

Itulah beberapa informasi seputar lele, ikan yang diang­gap paling kotor, namun ter­nyata ikan ini juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jika ikan lele diternakkan secara baik dan bersih, tentu sangat aman dikonsumsi dan da­ging­nya sangat berguna bagi kese­hatan manusia.

(Penulis adalah pemerhati masalah sosial-kemasyara­katan)

()

Baca Juga

Rekomendasi