Pengurapan dari Roh Kudus

Oleh: Jekson Pardomuan

Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia. – 1 Yohanes 2 : 27

Pengurapan dari Roh Kudus sangat dinanti-nan­tikan oleh umat Tuhan yang benar-benar merin­dukan urapan Roh Kudus. Ketika Yesus naik ke atas gu­nung bersama 3 orang murid-Nya untuk berdoa, Ye­sus berubah rupa di depan mata mereka, tampak pula oleh mereka Elia dan Musa. Maka Petrus berkata kepa­da Yesus, bahwa Ia akan mendirikan 3 kemah, tetapi kemudian ada awan menaungi mereka dan terdengar suara dari awan itu: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia !"

Tidak semua orang bisa merasakan lawatan Roh Ku­dus atau urapan Roh Kudus. Karena untuk mendapat­kan urapan itu butuh proses dan kesediaan hati kita dalam memohon sentuhan dan kehadiran-Nya. Kalau hati kita tidak siap, bagaimana mungkin Roh Kudus hadir dalam hidup kita.

Sesungguhnya, setiap orang dari kita bisa dipilih dan dipakai Tuhan sebagai alat-Nya untuk menjadi saksi dan perpanjangan Tuhan dalam menunjukkan mujizat Tuhan. Ada banyak hamba-hamba Tuhan dipakai Tuhan dengan indah dan karunia-karunia Roh Kudus bekerja didalam pelayanan mereka. Akan tetapi tidak semua hamba Tuhan yang memiliki nubuat dan penglihatan. Hanya beberapa hamba Tuhan yang memiliki karunia mujizat, kesembuhan dan iman.

Hamba Tuhan yang benar-benar menyerahkan selu­ruh pelayanannya dipakai Tuhan pasti akan selalu berta­nya kepada Tuhan tentang langkah-langkah apa yang harus mereka lakukan. Apabila Tuhan belum mem­­berikan petunjuk, bisanya mereka akan menang­guhkan pelayanannya. Selalu bertanya kepada Tuhan untuk segala yang kita kerjakan adalah cara yang paling baik.

Sama halnya dengan posisi kita didalam pekerjaan, setiap kali melangkah dan melakukan sebuah terobosan pastilah kita bertanya dulu kepada atasan kita apakah terobosan itu layak atau tidak untuk direalisasikan. Tugas apa pun yang diperintahkan Tuhan kepada kita, haruslah kita lakukan dengan sepenuh hati. Kalau kita melakukannya dengan setengah hati, pastilah hasil yang kita dapat setengah-setengah juga.

Karunia Roh

Ketika kita berdoa dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan, lalu kita penuh dengan urapan Roh Kudus, ma­ka apa saja yang kita ucapkan akan terjadi, karena tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. Setelah mulut kita dipenuhi oleh urapan, maka, hati-hatilah meng­gu­na­kan mulut, jangan sampai salah bicara, terutama untuk hal-hal yang negatif, sebab akan fatal akibatnya, ini pun pernah dialami oleh nabi Elisa dalam 2 Raja-raja 2:23-24, hanya gara-gara Elisa diejek oleh sege­rombolan anak-anak dengan sebutan "Botak..!", Elisa lalu memarah-marahi anak itu berikut dengan sumpah serapahnya, setelah Elisa memarahi anak-anak itu maka keluarlah dua ekor beruang lalu mencabik-cabik segerombolan anak-anak itu, dalam Alkitab tertulis empat puluh dua orang anak tewas dalam tragedi ini, naas sekali...!

Lalu bagaimana caranya mengendalikan urapan yang ada dalam diri kita ? Caranya adalah kita harus melakukan perombakan karakter, orang-orang yang diurapi karakternya harus terbentuk dengan baik dan kudus, karena hal ini yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus, yaitu orang-orang yang diurapi dan karakternya seperti Yesus.

Karunia Roh adalah suatu perlengkapan untuk kita melayani, tetapi itu saja tidak cukup, harus ada urapan, supaya karunia itu bekerja dengan efektif. Oleh karena itu kita harus selalu mengadakan persekutuan dengan Allah Bapa, menyembah Dia, masuk hadirat-Nya, mengambil urapan baru setiap hari, Roh Kudus akan mengajarkan banyak hal-hal baru kepada kita dengan hikmat-Nya.

Seberapa pentingkah urapan Roh Kudus dalam kehidupan kita ? Apakah dengan taat beribadah dan ber­doa serta rajin membaca Firman Tuhan tidak cukup ? Firman Tuhan hanya sekadar kita terima sebagai suatu pengetahuan saja. Di dalam Injil Matius 1:1,diawali silsilah Yesus Kristus. “Inilah silsilah Yesus Kristus anak Daud, “ padahal seharusnya dimulai dari Abraham, Ishak dan Yakub.

Ada satu pribadi yang mendapatkan perhatian khu­sus dari Tuhan itulah Daud. Dari keturunan Daud inilah seorang Raja penyelamat dunia dilahirkan. Daud ada­lah pribadi yang biasa-biasa saja,yang tidak menonjol dalam keluarga, yang bahkan tidak diperhitung­kan,tetapi ia di pilih oleh Tuhan menjadi raja Israel peng­ganti Saul. Tetapi kalau Daud begitu diperhatikan Tuhan bahkan dipermuliakan Tuhan dengan sede­mikian rupa,bukan karena Daud tidak pernah berbuat salah, tetapi Daud adalah pribadi yang sangat-sangat menghargai urapan Tuhan.

Pertanyaan lain yang muncul adalah, apa yang diker­jakan oleh Roh Kudus sehingga gereja itu dapat saling mengasihi? Roh Kudus mengubah cara pandang dari setiap orang yang diurapi agar mereka memiliki pe­nger­tian yang benar sehingga dapat memandang bahwa segala sesuatu yang mereka miliki dan punyai (hidup, kekayaan, kedudukan, talenta dan yang lainnya) itu adalah milik Tuhan dan harus dikembalikan kepada Tuhan.

Pengurapan dari Roh Kudus telah membuat kita lebih tahan terhadap berbagai pencobaan, campur tangan Tuhan lewat urapan-Nya juga membuat kita selalu mengucap syukur setiap saat.

Jangan pernah surut menyembah Tuhan, berdoa dengan sepenuh hati dan memohon urapan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Hanya dengan itu kita bisa kuat dan selalu kuat dalam menjalani kehidupan.

Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi