Medan, (Analisa). Perayaan kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Maranatha Jalan S Parman Medan dihadiri ribuan jemaat dengan ibadah empat kali, Kamis (5/5) pagi, siang, sore dan malam hari.
Renungan Firman Tuhan pada ibadah kedua perayaan kenaikan Yesus dilayani Pdt Joop Sihasale dari Gereja Levend Woord Gemeente Belanda. Dia menandaskan bahwa hari kenaikan Yesus bukan hari biasa tapi luar biasa.
“Kita berpesta buat Tuhan Yesus yang tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya meski Dia naik ke sorga tapi mengutus Roh Kudus-Nya sebagai penghibur dan pembela bagi merkeka yang percaya kepadaNya,” ujarnya.
Gembala Sidang Jemaat GPdI Maranatha Pdt Dr MD Wakkary menyatakan, dalam Kisah Para Rasul 1:6-14 bahwa peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga memberikan pengenalan umat-Nya akan kuasa Yesus bahwa Ia telah menguasai langit dan bumi; kematian dan kehidupan.
Kenaikan Tuhan Yesus semakin meneguhkan iman kepercayaan umat-Nya akan kebangkitan-Nya dari antara orang mati bahwa Yesus hidup untuk selama-lamanya, Yesus adalah Allah yang hidup.
Babak pertama dari karya keselamatan Tuhan Yesus telah berakhir bahwa Yesus harus kembali kepada Bapa yang di sorga.
“Namun demikian itu bukanlah akhir dari karya penyelamatan Tuhan Yesus, sebab sekarang kita memasuki babak kedua yaitu bahwa Tuhan Yesus tetap bekerja melalui Roh Kudus (Kisah Para Rasul 11:2). Dan sambil kita menantikan babak ketiga yaitu ketika Yesus kembali lagi nantinya sebagai Hakim yang adil (ayat 11).
Dalam perayaan cukup meriah dan penuh sukacita tersebut Pelayanan Keluarga Muda (Pelkam) GPdI Maranatha tampil mempersembahkan pujian koor.
Sudah menjadi tradisi di organisasi GPdI, jemaat beribadah selama 10 malam berturut-turut setelah kenaikan Yesus untuk menerima curahan Roh Kudus.
Jemaat datang berduyun-duyun memuji, berdoa dan menyembah Tuhan serta menaikkan doa syafaat untuk jemaat, keluarga, desa, kota, bangsa Indonesia dan negara-negara lain agar dilawat dan diberkati Tuhan. (js)