Hikmat yang Dari Tuhan

Oleh: Jekson Pardomuan. “Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" – 1 Raja-Raja 3 : 5, 6 dan 9.

Raja Salomo dikenal memiliki hikmat yang sangat luar biasa dan itu dituliskan dalam Alkitab. Firman Tuhan yang dituliskan dalam ayat Alkitab merupakan per­mintaan Salomo kepada Tuhan ketika Tuhan mem­beri kesempatan kepadanya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Karena masih muda dan belum berpenga­laman, Salomo meminta hikmat untuk memimpin bangsa Israel. Tuhan mengabulkan permintaan Salomo dan bahkan memberikan bonus kepadanya yaitu kekayaan, kemuliaan dan umur yang panjang.

Orientasi hidup Salomo dalam I Raja 3: 3 adalah me­nunjukkan kasihnya kepada Tuhan dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya, dalam hal ini Salomo belum memiliki pengenalan pribadi de­ngan Tuhan. tetapi di ayat 14, Tuhan menegaskan, bah­wa tidak cukup bagi Tuhan bahwa Salomo hanya me­ngikuti jejak Daud dalam pengenalannya akan Tuhan, Tuhan menginginkan Salomo memiliki pengenalan akan Tuhan secara langsung, dan secara pribadi, tidak melalui ayahnya, tidak hidup di bawah bayang-bayang sang ayah.

Peranan Daud sebagai ayah yang baik tetap ada, tetapi bukan sebagai perantara antara Salomo dengan Tuhan, melainkan hanya sebagai teladan hidup yang intim dengan Tuhan. Karena kesetiaan Salomo dan ketaatannya dalam mengikuti perintah-perintah Tuhan, Raja Salomo mendapat kesempatan berjumpa langsung dengan Tuhan dan menyampaikan hal yang sangat spesial. Dimana Salomo diberikan kesempatan untuk meminta langsung kepada Tuhan.

Salomo hanya meminta hikmat dan penguasaan diri dari Tuhan. Dalam 1 Raja-Raja 3 ayat 12 dituliskan “maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan per­­mintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti eng­kau, dan sesudah engkau takkan bangkit se­orangpun seperti engkau.”

Ayat 13 dan 14 menuliskan “Dan juga apa yang tidak kau­minta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja. Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutun­jukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu.".

Amsal 3 : 16 makin mempertegas bahwa ketika memi­liki hikmat yang sungguh-sungguh dari Tuhan, kita akan mendapatkan bonus yang luar biasa. “Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.” Betapa baiknya Tuhan itu kalau kita benar-benar berjalan menurut ketetapan-ketetapan-Nya.

Bagaimana caranya kita bisa mendapatkan hikmat yang dari Tuhan? Karena dengan hikmat yang luar biasa kita bisa berjalan dalam lembah kekelaman, berjalan ditengah gelombang dan mengatasi segala permasalahan hidup dengan penuh suka cita. Takut akan Tuhan menjadi salah satu hal penting yang membuat kita semakin mendekatkan diri dengan Tuhan.

“Takut akan TUHAN adalah permulaan penge­tahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan” Ams 1:7

Kalau kita sudah takut kepada Tuhan, maka kita tidak akan berani melakukan hal-hal yang tidak ber­kenan dihadapan Tuhan. Takut akan Tuhan menyadar­kan kita untuk tidak bersungut-sungut dengan kondisi kehidupan kita sekarang. Pada kenyataan yang ada saat ini, orang kaya sering kali tidak takut Tuhan tapi takut kehilangan hartanya, takut kehilangan teman-temannya.

Orang-orang yang tidak takut akan Tuhan seringkali menjadi penghalang bagi kita yang ingin mendekatkan diri kepada Tuhan. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk mempengaruhi kita agar tidak ‘ingat’ dengan kemurahan Tuhan, kebaikan Tuhan dan menanamkan sesuatu yang salah. Bahwa segala sesuatu yang kita peroleh adalah hasil dari keringat kita sendiri, tenaga dan pikiran kita sendiri.

Banyak sekali orang yang tidak menyadari bahwa segala rencana yang kita susun bisa terlaksana karena campur tangan Tuhan. Ketika kita menyerahkan semua rencana itu kepada Tuhan, maka Ia akan mewujudkannya bagi kita. Amsal 16 : 3 “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.”

“Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan mene­rima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan men­dengarkan rencana penumpahan darah, yang me­nutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan, dia­lah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.” (Yesaya 33 : 15-16).

Semua orang bisa memperoleh hikmat dari Tuhan asal benar-benar hidup dalam ketetapan Tuhan, takut akan Tuhan dan berjalan dalam tuntunan Roh Kudus. Karena, Roh Kudus merupakan penolong bagi kita (Yohanes 14:16-17). Roh Kudus dicurahkan untuk men­jadi penuntun bagi umat Tuhan. Dengan hidup me­ngandalkan Roh Tuhan-lah kita dapat mengerti apa yang menjadi rencana-Nya. Kita harus belajar hidup dalam Roh dan berjalan dalam Roh. Dengan mengalir me­ngikuti tuntunan Roh Kudus, maka hikmat Tuhan juga akan mengalir tepat pada saat dibutuhkan. Pada saat masalah datang dan pada saat pilihan harus dila­kukan, maka saat Itulah Roh Kudus akan membantu kita dengan memberikan hikmat tentang apa yang harus kita perbuat atau apa yang harus kita lakukan. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi