Tikus-tikus Terbesar di Dunia

TIKUS adalah mamalia yang ter­masuk dalam suku Muridae. Spe­sies tikus yang paling dikenal ada­lah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan ham­pir di semua negara dan meru­pa­kan suatu organisme model yang pen­ting dalam biologi; juga me­rupa­kan hewan peliharaan yang populer.

Tikus sering dianggap sebagai makhluk pembawa penyakit. Spesies yang paling sering dikenal adalah tikus cokelat (Rattus norvegicus) dan tikus hitam yang sedikit lebih kecil (Rattus rattus). Keduanya hidup di semua benua, kecuali Antartika.

Mimpi buruk seolah men­ja­di ke­nyataan saat setiap beberapa bulan mu­ncul foto menakutkan di media akan tikus berukuran raksasa. Na­mun sebenarnya, kota bu­kanlah tem­pat terbaik untuk mencari tikus-tikus terbesar.

"Sama sekali tak ada bukti bahwa tikus cokelat yang dite­mukan di Ing­gris bertambah besar," ujar Dou­gie Clarke dari University of Hudders­field, Inggris, seperti dikutip dari BBC belum lama ini.

Menurut Clarke, pakar tikus super maksudnya bukan tikus yang ke­mudian menjadi sangat besar sam­pai bisa menjadi pelatih bela diri se­perti halnya karakter dalam kartun Teenage Mutant Ninja Turtles.

Namun tikus-tikus yang sudah kebal racun yang di­pakai oleh p­e­ngen­dali hama.

"Dalam penelitian kami yang me­lihat ratusan tikus cokelat dari selu­ruh penjuru Inggris, panjang maksi­mal 'tikus super' dewasa adalah 26 cm dengan panjang buntut 25 cm," t­andas Clarke. "Jadi tidak jauh ber­beda dari rata-rata tikus cokelat."

"Laporan di media yang menye­but­kan bahwa tikus cokelat menjadi semakin besar sebenarnya hanya trik foto dengan memegang tikus dalam posisi jauh dari badan atau spesies lain dari tikus peliharaan yang ka­bur," lan­jutnya. Berikut rincian tikus-tikus jumbo tersebut.

Tikus Raksasa di London

Sebagai contoh, tikus rak­­sasa yang ditemukan dalam kondisi mati dekat taman bermain di Hackney, Lon­­don, Inggris, pada Maret 2016 yang disebut sama besarnya dengan anak-anak kecil di sana.

Karena faktor perspektif, benda yang tampak dekat dengan kamera terlihat lebih besar daripada objek yang lebih jauh. Sehingga hewan pe­ngerat itu pun terlihat sa­ngat besar.

Namun trik kamera terse­but di­bong­kar oleh orang-orang skeptis yang mengukur ulang jarak objek, ter­­nyata panjang tikusnya hanya stan­­dar. Namun tetap saja, jika ka­rya fiksi bisa menjadi ukuran maka rasa pena­saran kita ter­hadap tikus raksasa sebenar­nya cukup mendalam.

Tikus Gambia

Pembahasan soal hewan pengerat berukuran luar biasa pastinya akan menyebut Ca­pybara dari Amerika Selatan, tapi secara kekerabatan, ca­pybara lebih dekat ke Guinea pig daripada tikus.

Untuk menghindari keke­liruan, famili yang harus kita soroti adalah Muridae, atau dikenal juga sebagai tikus dan hewan pengerat dari masa lalu. Salah satu yang terpanjang ada­lah tikus berkantung Gam­bia, yang panjangnya bisa mencapai hampir 90 cm dari hidung sampai ujung ekor dan beratnya mencapai 1,4 kg.

Ukurannya itulah yang membuat tikus ini populer sebagai hewan peli­haraan, tiga kali lebih berat daripada tikus biasa yang sering men­jadi he­wan peliharaan, yang biasanya ada­lah tikus cokelat yang dijinakkan.

Selain memunculkan mitos ten­tang tikus raksasa di se­lokan, tikus ber­kantong Gam­bia yang lepas dari kan­dang peliharaan juga menim­bul­kan kekhawatiran di Florida Keys, tem­pat di mana mereka disebut spe­sies yang mendo­minasi.

Mereka juga dikaitkan dengan pe­nyebaran cacar monyet di Ame­rika Serikat pada 2003. Meski begitu, di Afrika, tikus berkantong ini memiliki pengagum.

Lembaga Swadaya Mya­rakat (LSM) Apopo tengah merintis upaya untuk memak­simalkan penggunaan kecer­dasan dan daya penciuman ta­jam tikus tersebut.

Tikus berkantong Gambia disebut tikus pahlawan, ka­rena jika dilatih secara khu­sus, tikus ini bisa mende­tek­si ranjau darat dan bahkan TBC.

"Meski sebagian besar tikus me­menuhi syarat kecer­dasan dan sensi­ti­vitas pen­ciuman, kami memilih ti­kus raksasa berkantong Afrika ka­rena masa hidup mereka yang pan­jang dan adaptasinya terhadap situasi di Afrika," jelas Abdulllah Mchom­vu, manajer pelatihan untuk tikus pendeteksi ranjau darat di Tanzania.

"Mereka memiliki pen­ciuman yang sensitif dan bisa dilatih untuk men­deteksi tar­get penciuman ter­tentu. Dan pada tikus-tikus pende­teksi ranjau darat yang saya latih, mereka tidak terlalu berat se­hingga tak akan memicu bom tapi ukuran mereka tak terlalu kecil dan mudah dilatih."

Untuk menemukan spesies yang bisa melebihi ukuran ti­­kus Gambia, kita harus me­lihat ke Asia: terutama di pulau-pulau di mana keseim­ba­ngan ekologi memung­kinkan variasi ukuran yang luar biasa.

Tikus Pilipina

Di Pilipina, ada sekelom­pok he­wan pengerat yang dikenal dengan tikus awan raksasa, karena hidup di atas pohon. Dari kelompok ini, tikus awan raksasa dari Luzon Utara (Phloeomys pallidus) adalah yang ter­­besar karena panjangnya menca­pai 75 cm, dan beratnya mencapai 2,6 kg.

Yang juga sama besarnya adalah tikus berbulu raksasa dari New Gui­nea, Mallomys. Satu spesies, yang dite­mukan di gunung berapi yang sudah mati pada 2009 dan dikenal sebagai tikus berbulu Bo­savi, panjangnya mencapai 82 cm dan beratnya 1,5 kg.

Sejak menemukan raksasa ini, Kris­tofer M Helgen dari Smith­so­nian Institution sudah sibuk me­nge­valuasi tikus raksasa berbulu ini. "

Spesies tikus terbesar mungkin adalah Mallomys gu­nung, yang hi­dup di per­mukaan tanah yang sa­ngat tinggi di pegunungan di barat Nugini dan beratnya menca­pai dua kilo atau le­bih," tandas­nya.

Temuan terbaru dari pulau tikus raksasa adalah yang pa­ling menga­gumkan. Pada 2015, Julien Louys dan ko­leganya dari Australian Na­tional University mendapat temuan terpenting dari tikus terbesar yang pernah ada.

Raksasa ini ditemukan di Timor, In­donesia, dan dise­but besarnya se­ukuran anjing. Tapi tikus ini tak lagi hidup: hanya sisa fosilnya saja yang ditemukan.

Peneliti mengidentifikasi tujuh spe­sies tikus raksasa yang sudah pu­nah, yang ter­kecil beratnya diper­kirakan 1,5 kg dan yang terbesar 5kg sama seperti dachsund mi­niatur. (lpt/wkp/ntrc/bbc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi