Oleh: Tengku Deddy Bustamam
SUDAH menjadi tradisi bagi Keluarga Besar Kesultanan Asahan saat akan memasuki bulan suci Ramadhan untuk melakukan ziarah massal ke makam Sultan Asahan I, Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah di Pulo Raja Asahan dan makam sultan lainnya di Tanjungbalai.
Ziarah massal untuk tahun ini telah memasuki tahun kelima dan kali ini memiliki makna berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya ziarah massal tersebut hanya diikuti anggota keluarga Kesultanan Asahan yang ada di Medan, Lubukpakam, Limapuluh, Kisaran, Tanjungbalai dan Rantauprapat, namun untuk tahun ini jumlah anggota keluarga bertambah dengan hadirnya anggota keluarga yang tergabung dari grup arisan Keluarga Kusultanan Asahan Jakarta.
Nuansa berbeda itu menjadikan pelaksanaan ziarah massal kali ini menjadi lebih semarak. "Biasanya jumlah keluarga yang ziarah hanya berkisar 120 orang, namun tahun ini peminatnya bertambah dengan jumlah mencapai 200 orang," ujar Tengku Usman Bach SE, selaku Ketua Panitia Ziarah Massal.
Bertambahnya jumlah anggota keluarga khususnya grup arisan dari Jakarta itu pada ziarah itu sekaligus menjadi ajang silaturahmi mengingat selama ini diantara mereka jarang bertemu. Apalagi sebagian besar anggota keluarga dari Jakarta itu juga jarang berkunjung ke Tanjungbalai.
Tengku Usman Bach menyebutkan, pihaknya memberikan aprsesiasi kepada Tengku Chairi "Titiek" Bariah yang mengkordinir grup arisan keluarga dari Jakarta. "Semoga tahun depan lebih banyak lagi keluarga dari luar Sumut yang ikut ziarah massal ini," harap Usman.
Ziarah massal yang dilaksanakan pada 15 Mei 2016 itu dipimpin Sultan Asahan XII DYMM Tuanku dr Kamal Abraham Abdul Jalil Rahmadsyah III SpPD.
Prosesi diawali dengan menziarahi makam Sultan Asahan I, DYMM Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah bergelar Marhum Mangkat Pangkalan Sitarak di Pulo Raja Pekan, Asahan.
Makam tersebut terletak di dekat bibir sungai Asahan dan bersebelahan dengan makam Ibundanya Putri Siti Ungu/Unai Selendang Bulan (keturunan dari Dinasti Pinang Awan).
Yuscan gelar Dato Batara Sabda Asahan sebagai pembawa acara menceritakan, DYMM Sultan Abdul Jalil merupakan hasil perkawinan antara Sultan Iskandar Muda (Sultan Aceh) dengan Putri Siti Ungu/Unai.
DYMM Sultan Abdul Jalil ditabalkan menjadi Sultan Asahan I oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1620 di Ujung Tanjung Tanjungbalai. Hal ini berkaitan dengan Hari Jadi Kota Tanjungbalai berdasarkan Surat Keputusan DPRD Kota Tanjungbalai Nomor : 4/DPRD/TB/1986 tanggal 25 Nopember 1986.
Prosesi ziarah selanjutnya dilakukan di Masjid Raya Ahmatsyah Tanjungbalai yang dipandu T Yose Rizal gelar Pangeran Perdana Mentri. Di kompleks masjid tersebut terdapat makam Sultan Asahan IX DYMM Sultan Ahmatsyah, Sultan Asahan X DYMM Sultan Mhd Husinsyah II dan Sultan Asahan XI DYMM Sultan Syaibun.
Selain itu di depan masjid Raya tersebut, para keluarga tidak lupa menziarahi makam masal korban Revolusi Sosial 1946 (RS-46). Tercatat sekitar 73 anggota keluarga Kesultanan Asahan yang menjadi korban kejadian berdarah tersebut dimakam di satu tempat.
Sebelumnya tulang belulang korban RS-46 tersebut dikumpulkan pihak keluarga pada acara penggalian dari lokasi Sungai Londir pada tahun 2002 lalu. Tulang belulang tersebut digali pada suatu kolam dan dikumpulkan. Setelah dibersihkan tulang belulang itu dimakamkan secara massal di depan Masjid Raya Sultan Ahmatsyah Tanjungbalai.
Menurut DYMM Tuanku dr Kamal Abraham, pihaknya masih akan menelusuri dan berencana memugar makam para sultan lainnya, seperti Sultan Asahan II DYMM Sultan Saidisyah di Masehi (Pulo Maria Asahan), Sultan Asahan III DYMM Sultan Rumsyah di Sungai Banitan Tanjungbalai dan Sultan Asahan IV DYMM Sultan Abdul Jalil II di Kampungbaru Tanjungbalai.
Untuk Sultan Asahan V DYMM Sultan Dewasyah di Tanjung Alam Kisaran, keluarga telah melakukan ziarah massal pada tahun 2013. Namun kondisi makamnya cukup memprihatinkan dan belum dipugar.
Makam sultan lainnya seperti Sultan Asahan VI DYMM Sultan Musasyah di Rantau Panjang Asahan dan Sultan Asahan VII DYMM Alisayah diperkirakan berada di Kampung Masjid.
Sedangkan makam Sultan Asahan VIII DYMM Sultan Husinsyah I di Sirantau, Pantai Olang Tanjungbalai kondisinya saat ini masih terawat namun belum dipugar.