Kualasimpang, (Analisa). Masyarakat Desa Wonosari, Kecamatan Tamiang Hulu, Aceh Tamiang mengaku dibuat frustasi oleh gerombolan monyet ekor panjang (Macaca macularis) yang setiap hari “menyerbu” pohon durian yang sedang berbuah. Monyet-monyet tersebut memetik, memakan, hingga merontokkan buah durian dari pohonnya.
Akibat ulah gerombolan hama ini, pemilik kebun durian merasa dirugikan hingga jutaan rupiah. Pasalnya, durian yang masih mudah rusak berjatuhan karena tidak bisa dimakan maupun dijual.
“Harga durian ukuran sedang mencapai Rp15 ribu/buah dan diambil oleh agen. Bisa dibayangkan berapa kerugian kami jika setiap hari ada ratusan buah durian terbuang sia-sia. Meski buahnya sudah besar, namun belum bisa dipanen karena masih terlalu muda,” keluh salah seorang pemilik ladang durian, Sunarno, kepada Analisa, Kamis (9/6).
Menurutnya, semua warga yang memiliki tanaman durian merasa resah karena merajalelanya hama monyet yang menyerang kebun durian masyarakat tidak kenal waktu, baik siang maupun malam hari, sehingga pemilik durian dibuat kerepotan menjaganya.
Kawanan monyet ini tidak hanya mencuri buah. Batang durian juga banyak yang patah dan rusak akibat ulahnya. “Kami sering mengusirnya dengan senapan angin, tapi gerombolan kera itu tetap balik lagi, tidak takut,” tuturnya.
Sunarno mengaku memiliki pohon durian sebanyak 120 batang tersebar di dua lahan terpisah, bercampur dengan kebun karet. Menurut dia, ketika buah durian mulai jatuh, sejumlah agen akan berdatangan mengontrak pohon durian tersebut.
Namun, kata bapak dua anak ini, hama monyet kian mengganas dan turun gunung mencari makan hingga ke pemukiman penduduk dan buah durian menjadi sasaran. Kehadiran monyet juga dipicu seiring rusaknya habitatnya (hutan) baik untuk alih fungsi maupun aktivitas pembalakan liar.
Di sisi lain, kawanan monyet selalu hadir saat masuk musim buah-buahan. “Kalau musim buah seperti ini, tidak hanya durian, cempedak, pisang, kelapa pun ludes digasak,” kata dia.
Sementara itu, Misnan (35) agen buah-buahan yang datang ke desa itu untuk mengontrak pohon durian, terpaksa membatalkan niatnya setelah melihat pohon durian nyaris gundul tanpa buah. “Tadinya saya kemari mau mengontrak pohon durian, tapi batal karena buahnya sudah habis,” ucapnya.
Dari pantauan Analisa, buah durian masih terbilang langka dijajakan di pasar Kualasimpang dan sekitarnya. Jika pun ada hanya di sejumlah titik yang dijual oleh pedagang musiman dalam stok yang minim. Buah ini belum memasuki panen raya sehingga harganya masih cukup tinggi. Durian ukuran kecil saja bisa dibandrol dengan harga Rp 20-25 ribu/buah. (dhs)