Oleh: Syafitri Tambunan
ANIME Ketika menyebut kata ini, masyarakat sering mengaitkannya dengan animasi asal Jepang dan kostumnya yang unik. Unik, sebab anime sendiri berisi gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita. Yang ditujukan pada beragam jenis penonton dan dipengaruhi berbagai gaya gambar manga, khususnya komik khas Jepang.
Penggemar Anime ternyata tidak sekadar menyukai gambar-gambar para tokohnya, mereka bahkan ada yang sampai menggilai atribut yang dikenakan, salah satunya kostum (pakaian). Mulai dari kostum khas siswi remaja Jepang, robot, bahkan tokoh pahlawan perempuan dalam permainan virtual (games online). Ini yang sering dikenal dengan sebutan 'costume roleplay/play' (pemain kostum) atau sering disingkat dengan cosplay.
Orang awam banyak berpikir tentang ‘wabah' cosplay hanya dinikmati para remaja. Sebab, beberapa kegiatan memang seringkali dibuat di tempat-tempat remaja berkumpul, misalnya mal, universitas, atau sekolah. Memang, aktivitas cosplay juga banyak diikuti generasi muda. Namun, ternyata usia ataupun profesi tertentu tidak bisa menghalangi penggemar cosplay dari profesi dan usia yang berbeda, untuk berkreativitas terhadap atribut anime ini.
Seperti yang dilakukan Cosplay Medan (Cosmed), sebuah komunitas yang diawali dari Tanera Pro di tahun 2010. Sebagai cosplayer (sebutan untuk anggota cosplay), mereka lebih sering mengikuti lomba dibanding sekadar berkumpul. Dari sinilah, para cosplayer bisa berbagi ilmu tentang setiap event sambil masih saling bersaing dalam kompetisi.
Billy Mariza Akbar, cosplayer Cosmed, menjelaskan, jumlah para awak cosmed ini bisa dipastikan sampai ratusan orang. Cosmed, beranggotaan semua 'genre', mulai dari anime, game, pecinta Jepang, J Style, dan lainnya. "Kalau ditotal semua itu, bisa sampai ribuan orang anggotanya. Namun, khusus cosplayernya, sekitar 300an orang," ujarnya.
Selain mengikuti lomba dan sejumlah kompetisi, dia mengaku, kegiatan Cosmed lebih sering bersifat kerja sama. "Kalau Cosmed biasanya diajak kerjasama di event tertentu, sifatnya berpartisipasi membuat sesi cosplay. Baik itu bentuknya lomba ataupun hanya pengisi acara," sebutnya.
Namun, lanjutnya, event terbesar yang paling ditunggu Cosmed yakni Cosplay Live Action Show Hybrid atau 'CLAS:H' dan Bunkasai USU (Universitas Sumatera Utara). "Event terbesar untuk cosplay itu sendiri biasanya ada di Bunkasai USU dan 'CLAS:H'," paparnya.
Bunkasai USU semacam festival kultur budaya Jepang yang diadakan bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Jepang di Medan. "Di dalam Bunkasai, banyak konten 'Jejepangan' (serba Jepang), termasuklah cosplay itu sendiri," sebutnya.
Sementara, 'CLAS:H', merupakan acara tahunan khusus cosplay yang diadakan sebagai penyisihan lomba searea Sumatera. "Diadakan sebagai penyisihan lomba cosplay se-Sumatera. Nantinya, pemenang dari acara ini akan dipertandingkan kembali dalam Final 'CLAS:H' yang diadakan di Jakarta," ungkapnya.
Bill, dan ratusan cosmed lain, juga tidak ketinggalan menjadi peserta pada 'CLAS:H' yang diselenggarakan Maret 2016 ini. "Saya peserta dan menang di CLAS:H Medan tahun ini. Nama panggung saya Poni Sanada," sebut pria yang juga bernama alias Houu Billy L Fushicho Kucabara ini.
Ini yang menjadi salah satu keunikan dari para cosplayer. Rata-rata, cosplayer punya nama panggung masing-masing. Tergantung kostum atau atribut yang sering digunakannya. Atau, beberapa di antaranya memang membawa karakter anime khusus. Itu sebabnya, kebanyakan dari cosmed, juga punya nama panggung seperti yang dimiliki Bill. Tidak jarang juga mereka menggunakan atribut lain, seperti pedang (replika), payung, atau kipas dan lainnya.
Namun, dipastikannya, dalam wadah komunitas ini, tidak ada batasan usia dan profesi. Usia cosplayer ini mulai dari 13 tahun hingga 30 tahunan. Profesi awak cosplayer juga bukan hanya dari mahasiswa atau remaja. Namun, bahkan ada yang sudah berprofesi sebagai dokter, guru dan pegawai swasta.
Jika ingin kenal, bisa lihat fanpage di CLAS:H dan cari yang Regional Medan. "Kita juga punya toko dan workshop pembuatan baju cosplay," jelas peraih CLAS:H Medan 2016 ini.
Artinya, tidak ada batasan bagi penggemar cosplay dan anime yang ingin berkreatif. "Cosmed wadah bagi semua cosplayer di Medan," tambahnya.