Cuaca Buruk, KM Bintang Terang Karam

Belawan, (Analisa). Kapal nelayan jenis pukat langgar, KM Bintang Terang XX, karam setelah dihantam badai di perairan Belawan, Senin (13/6) dinihari. Meski dalam musibah ini tak sampai menelan korban nyawa, namun 23 awak kapal itu sempat dua jam terkatung-katung di tengah laut.

Peristiwa ini bermula ketika kapal yang dinakhodai Nurdin Lui (63), warga Lingkungan XI, Kelurahan Sei Mati, Medan Labuhan, bertolak dari tang­kahan mereka di kawasan Gabion Belawan, Sabtu lalu.

Setelah dua hari me­la­buhkan pukat di laut lepas, pada Senin (13/6) dinihari para awak bermaksud pulang mem­bawa hasil tangkapan mereka. Namun dalam pelayaran, cuaca buruk disertai angin kencang disusul om­bak men­capai ketinggian dua meter menghantam kapal nelayan tersebut sehingga kapal oleng dan air laut pun masuk me­menuhi ruang mesin, geladak dan haluan yang meng­akibatkan mesin kapal mendadak mati.

Melihat kondisi ini, kepala kamar mesin mencoba me­nguras air dengan meng­gunakan pompa. Sedangkan nakhoda berupaya mengontak kapal lain melalui radio meminta pertolongan.

Namun belum lagi usai mengeringkan air yang masuk ke kapal, badai susulan kembali menghantam kapal dari bagian buritan. Akibatnya kapal pun tenggelam pada posisi 04-36-570 U / 098-46-070 T.

Seketika itu juga nakhoda beserta 23 awak langsung melompat ke laut dan berenang menjauh dari kapal mereka yang karam perlahan. Dua jam terapung-apung di laut, akhirnya KM Sumber Rezeki yang melintas saat itu menolong dan mengevakuasi seluruh awak KM Bintang Terang XX. (maa)

()

Baca Juga

Rekomendasi