Gubsu ‘Semprot’ Direksi PT PSU

Medan, (Analisa). Gubsu HT Erry Nuradi ‘menyem­prot’ direksi dan komisaris PT Per­ke­bunan Sumatera Utara (PT PSU). Bah­kan, Gubsu menegaskan akan me­ng­eva­luasi direksi dan komisaris. Soal­nya, kinerja perusahaan daerah milik Pe­merintah Provinsi Sumatera Utara tersebut selama tiga tahun terakhir ter­catat terus menurun.

Hal itu terungkap saat Pemegang Saham PT Perkebunan Sumut, Gubsu HT Erry Nuradi MSi usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2015 di Kantor PT PSU Jalan Jamin Gin­ting, Medan, Rabu (22/6).

Hadir dalam kesempatan itu Ko­mi­saris Utama Ir Hj Herawati N MMA, Ko­­misaris Prof Dr Ir H A Rahim Ma­ton­­dang MSIE dan Ir Edhy Mir­wan­d­ho­no MSi, Direktur Utama Drs H Dar­win Nasution SH MH, Direktur Pro­duk­si & Umum Ir Elfina Hasibuan MM dan Direktur Keuangan Bilson Silaen SE MM.

Produk CPO yang menjadi produk utama PT PSU jumlahnya terus me­nu­run dari 56.782,5 ton pada tahun 2013 menjadi 53.806,3 ton pada tahun 2014 dan menjadi 50.644,7 ton pada tahun 2015, atau tumbuh -11 persen selama tiga tahun terakhir.

Trend pendapatan dari penjualan pro­duksi mengalami penurunan di­mana pada tahun 2013 tercatat Rp 460,91 miliar, naik menjadi Rp 505,33 mi­liar pada tahun 2014, namun turun sig­nifikan menjadi Rp 396,98 miliar pada tahun 2015. Sedangkan perolehan laba bersih juga mengalami penurunan 22% dari tahun 2014, dimana laba ber­sih tahun 2014 tercatat 21,78 miliar, tu­run menjadi 16,96 miliar.

Jumlah aset PT PSU tercatat Rp 555,70 miliar pada tahun 2015 yang menurun 1,41% dari tahun 2014 senilai Rp 563,67 miliar. Jumlah aset terdiri da­ri aset lancar dan aset tidak lancar, di­mana aset lancar pada tahun 2014 Rp 117,29 turun 48,48% menjadi se­nilai Rp 60,43 miliar pada tahun 2015.

Saat memimpin RUPS, Gubsu me­nekankan agar PT PSU me­ningkatkan pro­duksi. “Saya berharap dalam situasi sulit, direksi dan karyawan harus benar-benar bekerja dengan seluruh ke­mam­puan. Direksi kalau perlu kerja sampai ma­lam, extraordinary,” ujar Gubernur menyikapi kelesuan sektor perkebunan akhir-akhir ini.

Sering ke Lapangan

Dia menambahkan, direksi harus se­ring turun ke lapangan untuk melihat kendala dan mencari solusi. “Harusnya produksi terus meningkat, tapi kenapa turun terus. Walaupun ada kendala-ken­­dala, harus tetap ada usaha. Kalau tu­run terus seperti ini, saya akan laku­kan evaluasi. Demikian juga komisaris, saya harap benar-benar melakukan pe­ngawasan,” ujar Gubernur.

Gubernur melihat, kinerja direksi PT PSU belum maksimal untuk mema­ju­kan perusahaan. “Sekarang zaman ber­beda dengan dulu. Semua dituntut kerja, kita kerja saja belum tentu orang puas. Harus ada terobosan dan upaya, agar ke depan bisa lebih baik.

Gubernur meminta direksi harus sering turun ke lapangan. “Paling tidak sebulan sekali ke lapangan dekat de­ngan manejer kebun, presiden saja tu­run ke lapangan, masak kita enggak,” timpal Gubernur.

Dia mengatakan penambahan pe­nyer­taan modal Pemprov Sumut tidak akan ada gunanya, kalau kinerja PT PSU tidak ada peningkatan. “Kalau tidak maksimal saya tidak akan se­tu­jui,” ujarnya.

Direktur Utama Darwin Nasution menjelaskan opini publik atas Laporan Ke­uangan PT PSU tahun 2015 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Se­dang­kan kinerja perseoran berdasarkan Keputusan Mendagri masih dalam kate­gori sehat dengan skor 69,50, na­mun turun dari skor tahun 2014 senilai 75,36.

Dijelaskannya, pihaknya mengala­mi kendala selama tahun 2015 yaitu har­ga rata-rata CPO dan kernel yang ma­sih berada di bawah anggaran dan mengalami penurunan dari tahun se­belumnya.

Di samping itu, kenaikan upah te­naga kerja tahun 2015 cukup tinggi dan harga sarana produksi meningkat. Se­lain itu, adanya faktor pembatas ik­lim yaitu curah hujan tahunan yang ren­dah pada tahun 2013-2015 yang me­nyebabkan terjadinya bulan kering serta defisit air yang berpengaruh nyata terhadap produksi.

Sementara itu, Komisaris Utama He­rawati dalam laporannya menyam­pai­kan Direksi Manajemen harus eks­tra giat dalam upaya mencari TBS un­tuk memenuhi kapasitas olah pabrik karena ketergantungan yang tinggi terhadap TBS luar.

PT PSU memiliki Dua pabrik pe­nge­lohan CPO di Batubara pabrik Tan­jung Kasau dengan kapasitas 20 TBS per jam dan di Simpang Gambir dengan ka­­pasitas 30 TBS per jam. Di pabrik Tan­jung Kasau 40% kapasitasnya dipe­nuhi dengan membeli TBS dari luar ke­bun milik PT PSU, sedangkan Tan­jung Gambir 60% TBS berasal dari luar.

Total areal kebun PT PSU 14.276,55 ha yang terdiri atas areal bertanam 10.736,62 ha (75,22%) dan areal tidak ber­tanam 291,55 ha (2,04%) serta areal be­lum bertanam 3.246, 38 ha (22,74%). PT PSU memproduksi Tandan BUah Segar(TBS), CPO, Palm Kernel dan karet. Untuk TBS terjadi kenaikan pro­duksi dari 115.955 ton pada tahun 2014, naik menjadi 122,489 ton pada tahun 2015.

Produksi Palm Kernel turun 5,25% dari tahun 2014 sebesar 12.437 ton menjadi 11.784 tahun 2015.Produksi karet juga menurun 12% pada tahun 2014 396 ton menjadi 450 ton pada tahun 2015. (nai)

()

Baca Juga

Rekomendasi