Menghadapi Perang Dunia III

Putin Persiapkan "Tentara Super" Lawan NATO

MEMBAYANGKAN perang, yang terlintas di benak kita adalah kengerian yang luar biasa. Seperti Perang Dunia I dan berlanjut dengan Perang Dunia II. 

Negara-negara seluruh dunia memiliki semboyan cinta perdamaian, terlebih lagi cinta kemerdekaan. Kalimat itu cukup bertenaga yang mampu menyulut api perjuangan seluruh lapisan masyarakat apabila negara terancam.

Perang hanya akan membawa banyak kerugian kepada seluruh masyarakat yang tinggal di negara yang bertikai. Tidak hanya kerugian materi, tetapi perang juga akan merenggut mimpi-mimpi masa depan yang cerah bagi generasi muda yang masih belum tahu apa-apa. Mereka dipaksa masuk ke dalam penderitaan panjang yang kadang tak berkesudahan hanya karena perbedaan pandangan dan ideologi.

Andaikata Perang Dunia III terjadi, tentu saja perang ini akan lebih dahsyat lagi. Menghadapi PD III, Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini tengah mempersiapkan ‘tentara super’ dan bersiap menghadapi konflik ‘berskala besar’, seperti dirilis The Sun, Kamis pekan lalu.

Menurut para pakar intelijen, Putin melakukan langkah-langkah tersebut untuk mengantisipasi aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berusaha untuk mengendalikannya. Dinas intelijen Kanada, CSIC (MI6), melaporkan, Putin tengah mempersiapkan ‘tentara super’ Rusia untuk Perang Dunia III melawan NATO.

MI6 telah memperingatkan bahwa militer Rusia tengah berusaha memodernisasi diri dalam persiapan untuk perang di Eropa Timur. Putin tampaknya sangat terancam setelah NATO mengerahkan empat batalion tentaranya, dengan jumlah personil 4.000, telah ditugasnya untuk berotasi di negara-negara Baltik dan Polandia. Sekjen NATO, Jen Stoltenberg, Senin di Brussels, Belgia, menyatakan, pengerahan 4.000 personil itu untuk meningkatkan pertahanan di kawasan.

Militer Konvensional 

Estonia, Latvia, dan Lithuania di kawasan Balti, dan Polandia telah sangat mengharapkan kehadiran NATO di wilayah mereka karena khawatir akan agresi Rusia.

Negara-negara di Eropa Timur saat ini mencemaskan kemungkinan akan invasi militer Rusia, seperti yang dilakukan ketika menganeksasi Semenanjung Crimea dari Ukraina, Februari-Maret 2014. Menurut sebuah laporan itu, Presiden Putin berambisi menyatukan kembali negara-negara pecahan Uni Soviet untuk kembali bersatu membentuk “Rusia Raya” (Greater Russia). Menurut laporan itu, militer konvensional Rusia bakal menghadapi sebuah pergolakan luar biasa jika mau mewujudkan misi besar tersebut. Oleh karena itu Rusia “sedang memobilisasi kemampuan militer konvensionalnya ke dalam skala yang lebih besar. Negara ini melakukan mobilisasi untuk perang.”

Kabar mengejutkan itu mencuat setelah Inggris diminta menyediakan pasukan yang lebih banyak guna mendukung 4.000 personil, sekelompok besar “tentara super”, NATO yang berbasis di Polandia. Setidaknya 1.000 tentara Inggris dipersiapkan sejak September 2014 untuk mencoba dan melawan agresi Rusia terhadap bekas negara satelitnya. Namun, jumlah tersebut ternyata baru akan siap beroperasi pada tahun 2017. (wkp/cnn/ng/sun/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi