Ular Raksasa Super Jumbo

ULAR, hewan yang satu ini selalu menjadi pembahasan yang menarik, terutama jika ular itu bertubuh sangat besar/raksasa. Beberapa daerah memiliki legenda me­ngenai ular ular raksasa, dan di asia, ular raksasa biasanya dikait­kan dengan mitos ular naga.

1. Anaconda. Nama lain untuk anaconda adalah boa air, nama untuk seekor ular yang hampir selalu ditemukan di dekat air. Mereka hidup di Amazon dan cekungan Orinoco Amerika Sela­tan tropis, dan habitatnya mem­bentang dari Andes, menuju timur ke Trinidad dan juga ke sisi Kari­bia Amerika Tengah.

Binatang ini bergerak di air jauh lebih mudah daripada di da­rat. Seperti buaya, anaconda memiliki lubang hidung tinggi pada mon­congnya sehingga dapat be­renang dengan kepala di atas air untuk bernapas.

Matanya juga tinggi di atas kepalanya sehingga dapat meng­amati mangsanya. Ular ini biasa­nya berdiam di di tepi perairan, menunggu mangsanya. Ketika rusa, burung, atau mangsa lain datang ke air untuk minum.

Anaconda cepat menyerang, menyeret korbannya ke dalam air untuk menenggelamkannya. Ke­mu­­­dian menelan seluruh tubuh mangsanya. Anaconda tidak ber­bisa. Sebuah makanan yang baik, dapat membuat anaconda bertahan selama beberapa minggu, di mana biasanya dia akan berada di dalam air, mencerna makanannya.

Anakonda Hijau. Spesies hijau lebih besar dari spsies kuning tutul gelap dan spesies Bolivia. Keba­nyakan memiliki bobot hingga beberapa ratus pound (100 kg) namun bisa mencapai bobot sebe­sar 550 pon (250 kg) bahkan mungkin sampai 1000 pon (454 kg). Mereka bisa mencapai pan­jang 36 kaki (11 m) dan beberapa klaim jauh lebih besar. Betina umumnya lebih besar daripada laki-laki.

Alasan mengapa belum dapat dijelaskan seberapa besar maksi­mal ukuran anaconda adalah karena anaconda yang lebih besar lagi mungkin ada dan tinggal jauh di hutan Amerika Selatan di mana tempat itu adalah tempat yang sangat sulit untuk mencarinya. Selain itu air keruh dan kamuflase alami yang baik membuat penga­matan jadi semakin sulit.

Tapi seperti yang terlihat de­ngan di beberapa foto, ketika ular besar teramati oleh manusia atau kadang-kadang tertangkap, teru­tama jika mereka telah kekenya­ngan (overeaten) dan tidak bisa berge­rak dengan sangat mudah, yang memberikan mereka lebih banyak alasan untuk tinggal jauh di dalam hutan.

Foto Anaconda hijau yang menyerang dua meter Caiman, di rawa-rawa hutan dimana kedua spesies hidup, dekat kota Los Lanos, Venezuela. Caiman yang adalah kerabat buaya dan aligator ini tidak curiga didekati dari bawah oleh ular anaconda raksasa, yang langsung melilitkan tubuh kuatnya itu disekitar reptil dan perlahan-lahan meremasnya sam­pai mati.

Meremas

Meremas mangsanya adalah metode yang disukai dari anaconda - kerabat dekat dari ular boa untuk berburu, karena tidak memi­liki bisa.Setelah menundukkan korbannya, ular ini kemudian menjalani proses panjang meng­konsumsi caiman besar.

Dengan rahang elastik yang dimiliki memungkinkannya untuk membuka mulutnya hampir verti­kal. Ular memiliki kemampuan untuk menelan hewan yang jauh lebih besar dari kepalanya, namun butuh waktu lama untuk menelan caiman tersebut.

Anaconda Raksasa di Sungai Abuna. Anaconda yang disebar­luaskan oleh surat kabar lokal A Provincia do Para. Ular ini diduga panjangnya mencapai 45 kaki, dan ditemukan pada Abuna Rio (Nega­ra bagian Acre, Brazil) Pada tahun 1906, dua puluh tahun sebelum penjelajah Kolonel Percy Fawcett Harrison menghilang tanpa jejak di Amazon, ia dikirim oleh Geographic Society Kerajaan untuk melakukan survei menyeluruh dari Abuna Rio dan Sungai Acre.

Fawcett menemukan ular rak­sa­sa pada tahun 1907 saat dia menyusuri sepanjang Rio Negro dengan kru Indiannya. Fawcett melaporkan bahwa kepala segitiga besar muncul di haluan perahu, dan ketika ia menembak makhluk itu, ular itu meronta-ronta menim­bul­kan gelombang air di sekitar pe­rahu. Dengan susah payah Faw­cett meyakinkan krunya untuk men­dekati tempat ular besar ber­baring.

Orang-orang Indian takut bah­wa reptil terluka akan menyerang perahu atau pasangannya, seperti yang sering terjadi, akan datang untuk melakukan pembalasan.

Fawcett kemudian melangkah ke tepi dan hati-hati mendekati ular. Menurut Fawcett, ular itu panjangnya 43 kaki yang keluar dari air dan 17 kaki yang berada di dalam air, jadi total sekitar 60 kaki.

Ular Raksasa Afrika berhasil diabadikan pada tahun 1959 oleh pilot helikopter Belgia, Kolonel Van Remy Lierde, saat berpatroli di congo. Ia melihat Ular yang panjangnya sekitar 40 sampai 50 kaki, berwarna coklat tua / hijau dengan perut putih.

Ular memiliki rahang berben­tuk segitiga dan kepala sekitar 3 x 2 kaki. Para ahli telah menga­nalisis foto dan memverifikasi foto ini otentik. Mereka juga telah memverifikasi ukuran makhluk itu de­ngan mencocokkan fitur tanah tempat ular berada. Saat helikopter terbang rendah, ular tersebut bangkit 10 kaki dan tampak seo­lah-olah akan menyerang heli­kopter yang terbang.

Mitos

Ular Raksasa Asia. Menurut legenda, Nabau merupakan ular mengerikan yang panjangnya le­bih dari 100 kaki dan dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Tapi sekarang warga setempat yang hidup di sepanjang sungai Baleh di Kalimantan per­caya bahwa makhluk mitos itu telah kembali se­telah foto yang memperlihatkan ular raksasa yang sedang berenang di sungai ini muncul.

Foto tersebut diambil oleh anggota tim pemantauan wilayah bencana banjir dengan helikopter, dan telah memicu perdebatan yang panjang tentang apakah foto ini asli atau hanya rekayasa. Bahkan Koran New Straits Times Kuala Lumpur telah meminta pembaca untuk membuat keputusan sendiri tentang foto ini.

Ular Phyton Guihua di Suma­tera.

Dan ular phyton yang di tang­kap di sumatera bagian barat, yang kemudian diberi nama Guihua ini diberitakan menjadi ular terbesar yang pernah tercatat oleh manusia. Ular ini memiliki panjang 14,86 meter dan berat 447 kilog­ram. Ular ini dikabarkan dapat menelan manusia hanya dalam waktu yang singkat.

Phyton Filipina

Ular raksasa sering menye­rang orang dalam cerita fiksi ilmiah, namun serangan tersebut tidak hanya dalam fiksi. Setelah mela­kukan penelitian yang ekstensive dan lama di hutan hujan filipina dengan suku Agta, Thomas Headland telah menemukan bahwa seperempat dari populasi suku agta pernah diserang oleh ular python besar yang banyak terdapat disana.

Ular Boa Tiongkok.

Sebuah foto yang dimaksudkan untuk menunjukkan seekor ular dengan panjang 55ft yang dite­mukan di sebuah hutan di Tiong­kok telah menggemparkan internet pada waktu itu. Foto ini pada awalnya diposting di thread situs People’s Daily, koran resmi Partai Komunis Tiongkok.

Postingan berita itu meng­klaim ular itu salah satu dari dua Boa besar ditemukan oleh pekerja yang membabat hutan untuk mem­bangun jalan baru di luar kota Guping, provinsi Jiangxi. Mereka rupanya membangunkan tidur ular ular tersebut selama upaya melibas gundukan besar..

Pada penggalian ketiga, operator menemukan ada darah di an­tara tanah, dan dengan menggali lebih lanjut, ular yang sekarat muncul. Pada saat yang sama, seekor ular boa raksasa lain ber­warna emas muncul dengan mulut terbuka lebar.

Sopir lumpuh ketakutan, se­mentara pekerja lain melarikan diri. Pada saat para pekerja kem­bali, boa yang terluka telah tewas, sedangkan ular boa lainnya telah menghilang. Operator buldoser begitu lemahnya sampai ia bahkan tidak bisa berdiri.

Ular boa yang mati itu panjang­nya mencapai 55 kaki (16.7m), dan berat 300kg serta diperkirakan berusia 140 tahun. Namun, pejabat pemerintah lokal di Guiping me­nga­takan cerita dan foto ini hampir pasti hoax karena boa raksasa bukan hewan asli daerah itu.

Ular Phyton Australia.

Seekor ular Phyton olive yang berusaha mengangkat bangkai wallaroo (kerabat kangguru na­mun lebih kecil, dan lebih besar dari wallaby).

Fotonya berhasil diambil di kawasan Kimberley Australia Ba­rat. perhatikan betapa panjang tubuh ular ini sehingga tidak termuat seluruhnya pada frame. Ular ini bisa begitu besar diper­kirakan karena berkamuflase dengan baik, dengan tebing tebing lingkungannya.

Misteri Ular Yacumama.

Sebenarnya masih ada satu lagi yang paling raksasa di antara ular ular di atas, yaitu yang diberitakan di hutan Amazon bagian Peru, namun sayangnya tidak ada satu orangpun yg pernah memfoto anaconda raksasa yang penduduk lokal menyebutnya dengan sebut­an Ya­cu­mama (Ibu Air) yang dikatakan dapat membuat tanah bergetar ketika dia bergerak, yang ada cuma foto foto bekas bekas yang di klaim sebagai bekas per­gerakan ular raksasa tersebut. (adc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi