Sadisnya Manusia Kanibalisme

MENDENGAR kata kanibalisme di zaman sekarang ini, pikiran akan tertuju pada usaha terakhir untuk bertahan hidup seperti kasus Donner Party, dimana 87 imi­gran terperangkap dalam sebuah badai salju di Sierra Nevada selama kurang lebih em­pat bulan sehingga mereka harus me­makan mayat rekan-rekannya.

Pada akhirnya dari 87 orang imigran ter­­sebut hanya 48 orang yang berhasil ber­­­tahan hidup.

Untuk kasus-kasus kanibalisme seperti kasus Donner Party diatas, mungkin orang masih bisa mentolerir karena para pelaku melakukannya dengan terpaksa.

Tetapi bisa jadi tidak seperti itu dengan kasus-kasus kanibalisme yang lain seperti kasus kanibal Sumanto. Sekadar meng­ingat­kan bagi yang mederita ‘faint of heart’ agar tidak melanjutkan membaca artikel ini. Berikut beberapa manusia kanibal pa­ling sadis di jaman modern ini:

1. Omaima Nelson. Pada tahun 1991, seorang mantan mo­del keturunan Mesir bernama Omaima Nelson ditangkap ka­rena dugaan pembunuhan dan mutilasi suaminya, William Nelson.

Ketika diinterogasi oleh polisi, Omaima me­ngungkapkan bahwa motif pembu­nuhan itu adalah karena dia tidak tahan lagi terhadap perlakuan kasar suaminya yang sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadapnya.

Seolah-olah tidak cukup de­ngan me­mutilasi suaminya, Omaima kemudian me­masak kepala dan bagian tubuh yang lain kemudian memakannya. Sementara un­tuk bagian tulang rusuk, Omaima me­manggangnya ala barbeque.

Omaima memakan mayat suaminya dengan alasan agar dia tidak bertemu lagi de­ngannya di akhirat nanti, setidaknya hal itulah yang dipercayainya. Untuk keja­ha­tan pembunuhan dan kanibalisme tersebut Omaima mendapat hukuman penjara selama 25 tahun.

2. Otty Sanchez. Pada suatu pagi tanggal 29 Juli 2009, Priscilla Garcia yang ketika itu baru bangun tidur menemukan kepo­na­kannya yang masih berusia tiga minggu telah menjadi mayat dalam kondisi terpo­tong-potong.

Tidak hanya itu, disamping mayat balita tersebut tergeletak tubuh ibunya, Otty Sanchez dalam keadaan dadanya tertusuk pisau. Meskipun mengalami luka parah, na­mun nyawa Otty Sanchez berhasil dise­lamatkan.

Petugas kepolisian yang kemudian menyelidiki kasus ini sa­ngat terkejut ketika Otty mengakui telah memutilasi dan me­ma­kan tubuh anaknya sendiri meng­gu­nakan pisau dapur. Otty beralasan per­bua­tannya itu dilakukan karena mendapat bisikan gaib agar dia membunuh kemudian memakan otak anaknya.

Sakit Jiwa

Kini Otty Sanchez harus meng­huni rumah sakit jiwa setelah tiga orang dokter yang ditugaskan meneliti kasus ini me­nyatakannya menderita gangguan jiwa.

3. Joseph Albert Oberhansley. Dalam dunia kriminal, nama Joseph Albert Ober­hansley bukanlah seorang pendatang baru. Pada tahun 1998 Joseph membunuh pacar­nya sendiri, Sabrina Elder yang waktu itu masih berusia 17 tahun.

Selain itu Joseph juga menganiaya ibu Sa­brina hingga terluka parah. Untuk ke­jahatan itu Joseph harus mendekam di pen­jara selama 12 tahun dan baru dibe­baskan pada tahun 2012.

Setelah keluar dari penjara, Joseph pin­dah ke Jeffersonville, Indiana. Disana dia bertemu seorang wanita bernama Tammy Jo Blanton. Meskipun telah mengetahui la­tar belakang kriminal Joseph, Tammy ma­sih tetap menerimanya.

Setahun kemudian Joseph dua kali di­tangkap karena mencekik seorang pengun­jung bar dan mengemudi ugal-ugalan. Da­lam kedua kasus tersebut Joseph tidak sam­pai dipenjara karena dibebaskan de­ngan jaminan oleh Tammy.

Kebodohan Tammy mencintai mantan pembunuh akhirnya harus dibayar mahal ketika pada bulan September 2014 polisi menemukan mayatnya dalam kondisi terpotong-potong di dalam bak mandi. Se­mentara di dapur rumahnya, polisi m­e­nemukan Joseph sedang duduk sambil menyantap jantung, paru-paru dan otak Tammy. Sidang kasus pembunuhan ini sendiri baru dimulai pada bulan Februari 2015 lalu.

4. Gregory Hale. Dikenal sebagai se­orang pemuja setan, kepada teman-te­man­nya Gregory seringkali membicarakan ma­salah kanibalisme dan kematian. Gregory juga sering ditemui membawa pulang tulang belulang dan biji mata hewan dari tempat dia be­kerja di sebuah rumah jagal. Dalam akun Facebook-nya, Gregory juga menyatakan sangat me­ngagumi pem­bunuh berantai Richard Ramirez.

Pada bulan Juni 2014, Gregory Hale mengajak berkencan Lisa Marie Hyder, seorang wanita se­tengah baya di rumah orang­tuanya. Malam harinya, polisi men­dapat laporan dari tetangga Gregory yang menyatakan telah dimintai bantuan oleh Gregory untuk membuang mayat.

Polisi yang kemudian segera datang, menemukan mayat Lisa Marie Hyder telah ter­potong-potong dan sebagian dianta­ranya telah dimakan oleh Gregory. Pada bulan Januari 2015 Gregory dijatuhi huku­man seumur hidup.

5. Rudy Eugene dan Ronald Poppo. Kasus Rudy Eugene yang terkenal dengan se­butan Causeway Cannibal ini tergolong unik. Rata-rata pelaku kanibalisme lebih dulu membunuh korbannya sebelum ke­mudian mengkonsumsi mayatnya. Tapi tidak dengan Rudy Eugene yang menggigit muka seorang tuna wisma berumur 65 tahun bernama Ronald Poppo.

Dengan bertelanjang bulat, pada tanggal 26 Mei 2012 Rudy Eugene tiba-tiba meng­hajar Ronald Poppo ketika se­dang tidur di sebuah kolong jalan layang. Se­telah manula itu tidak berdaya, Eugene kemudian meng­gigit wajah Ronald Poppo de­ngan brutal hingga harus kehilangan se­buah bola mata, hidung dan sebagian pipi.

Polisi yang kemudian mendapat laporan segera datang ke tempat kejadian dan menembak mati Eugene ketika berusaha me­nye­rang polisi. Meskipun dengan kon­disi terluka parah, namun nyawa Ronald Poppo berhasil diselamatkan.

Anehnya, ketika pihak berwajib me­ngo­topsi mayat Eugene, di dalam aliran da­rah­nya hanya terdeteksi sisa-sisa ganja, pa­dahal pada awalnya Eugene diper­ki­rakan telah mengkonsumsi jenis narkotika lain yang lebih berbahaya. (mbc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi