Oleh: Eddy Chen.
“Kekayaan dan kejayaan semuanya akan terkikis oleh zaman. Dibutakan oleh kefanaan lalu engkau berjuang untuk membukakan hatimu yang bermuram durja.Biarlah kemewahan rubi, mutiara dan permata semuanya musnah oleh setetes air mata ini hingga yang tersisa hanyalah kemilau tiada bernoda di pipi waktu, selalu dan selamanya.”
Ketika kita berbicara mengenai India, hal utama yang terlintas di kepala kita adalah kari, Mahatma Gandhi, Bollywood dan Taj Mahal. Yang terakhir disebutkan ini adalah bangunan indah terbuat dari marmer putih.
Taj Mahal merupakan destinasi wisata utama dari sekalian banyak warisan UNESCO di India. Terletak di kota Agra yang berjarak 200 kilometer dari New Delhi, negara bagian Uttar Pradesh di pinggir sungai Yamuna. Bangunan ini sebenarnya adalah sebuah mausoleum atau makam dengan gaya arsitektur Mughal dari Persia yang didirikan oleh Sultan Jehan atau Shah Jahan selama 22 tahun (1632-1653) sebagai monumen cinta bagi istrinya Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan anak yang keempat belas pada tahun 1631. Dikabarkan Sang Sultan sangat bersedih atas kematian istri kesayangannya dan untuk mengenang dan mengabadikan cintanya ia membangun monumen megah tersebut.
Bangunan yang dirancang oleh arsitek Ahmed Lahauri yang melibatkan 20.000 pekerja seperti buruh bangunan, pemahat batu, pelukis, seniman kaligrafi dan masih banyak lagi. Taj Mahal dibangun menggunakan material terbaik pada zamannya. Untuk membawa batu-batu marmer yang besar ini dari daerah Makrana, Rajasthan diperlukan lebih dari 1000 ekor gajah. Bagian utama bangunan diselesaikan pada tahun 1648 dan diperlukan waktu 5 tahun untuk membangun taman dan bagian luar bangunan.
Taj Mahal merupakan bangunan yang simetris sempurna dimana struktur bangunannya memiliki empat sisi yang identik sempurna dilihat dari sudut manapun. Keempat menara sengaja dibangun menjorok ke sisi luar dengan tujuan jika terjadi keruntuhan tidak akan mengenai struktur utama bangunan.
Bangunan ini pernah menjadi korban atas pemberontakan Jat yang terjadi di tahun 1847 serta masa penjajahan kolonial Inggris, meskipun tidak parah beberapa bagian utama bangunan dan taman mengalami kerusakan. Di awal abad ke-19 seorang raja muda bernama Lord Curzon melakukan renovasi besar-besaran dan selesai di tahun 1908. Bagian taman yang terlihat sekarang ini merupakan hasil renovasi dimana bentuk dan strukturnya ditiru sesuai dengan aslinya. Pada saat Perang Dunia II pemerintah India juga menyamarkan monumen ini untuk mengantisipasi serangan udara tentara Jepang. Selama perang India-Pakistan di tahun 1965 dan 1971 penyamaran dengan perancah juga dilakukan.
Monumen indah ini juga menyimpan banyak mitos dan kontroversi dimana dikatakan Shah Jahan juga berencana membangun satu mausoleum lagi menggunakan marmer berwarna hitam di sisi sungai Yamuna. Ide tersebut tidak dilaksanakan karena Shah Jahan dibuang oleh anaknya sendiri Aurangzeb sebelum pembangunan dilakukan.
Disebutkan juga setelah Taj Mahal selesai dibangun Shah Jahan memenggal kepala arsiteknya dan semua pekerja yang menyelesaikan pembangunan bangunan ini dipotong tangannya agar mereka tidak dapat lagi membuat monumen yang sama di tempat lain. Seorang penulis India bernama PN Oak juga mengklaim Taj Mahal sebenarnya adalah kuil Shiva. Klaimnya berdasarkan kota Agra sendiri selama berabad-abad merupakan kota Shiva.
Menurut kepercayaan masyarakat Agra terdapat lima patung dewa Shiva tetapi hanya empat patung yang berhasil ditemukan dan di Taj Mahal ini konon patung kelima dewa Shiva berada, bersembunyi di bawah dari makam palsu Mumtaz Mahal dan Shah Jahan. Simbol trident yang merupakan simbol dewa Shiva juga ditemukan pada bagian puncak dari kubah utama Taj Mahal.
Pada bagian puncak busur di setiap pintu masuk Taj Mahal terdapat simbol bunga lotus merah dan trident berwarna putih serta lambang ular kobra ganda, simbol-simbol ini mengindikasikan bangunan ini dulunya merupakan kuil Hindu. Grafiti berupa kaligrafi Qur’an ditambahkan setelah Shah Jahan merebutnya dari Raja Hindu Jai Singh
Menuju ke Agra
Agra dapat dicapai menggunakan bus, kereta api, pesawat ataupun mobil sewaan dari New Delhi hanya dalam waktu sekitar dua jam saja. Setelah sampai di kota Agra mobil atau bus yang membawa pengunjung akan berhenti di tempat berjarak 2 (dua) km dari kompleks Taj Mahal.
Pemerintah India menerapkan larangan kenderaan melalui peraturan Taj Traprezium Zone (TTZ) untuk memasuki kompleks Taj Mahal sebagai solusi untuk mengurangi emisi yang dapat membuat marmer Taj Mahal berwarna kuning. Untuk memasuki ke bangunan utama kita harus berjalan kaki atau menggunakan transportasi mobil listrik yang disediakan oleh otoritas pariwisata India.
Tiket dan Larangan
Taj Mahal dibuka setiap hari dari jam 06:00 sampai 19:00 kecuali hari Jumat karena mesjid yang terdapat pada kompleks Taj Mahal digunakan untuk sholat Jumat antara jam 12:00 hingga 14:00. Kompleks juga dibuka pada malam hari pada saat bulan purnama dua hari sebelum dan sesudahnya kecuali pada hari Jumat dan bulan Ramadhan. Disarankan tidak mengunjungi pada saat musim panas karena cuaca bisa mencapai 40 derajat.
Untuk dapat memasuki Taj Mahal, pengunjung dikenakan biaya 750 Rupee sedangkan pengunjung lokal hanya dikenai biaya 10 Rupee (tiket malam hari 510 Rupee). Untuk setiap tiket yang dibeli pengunjung akan mendapatkan satu botol air mineral dan sebuah alas kain untuk dikenakan pada sepatu yang berbentuk seperti shower cap.
Untuk turis asing disediakan jalur khusus sehingga tidak perlu lama mengantri. Karena pernah mendapatkan ancaman bom, pengamanan di Taj Mahal lebih ketat di bandara. Sebelum memasuki pintu masuk, setiap pengunjung akan dipisah sesuai jenis kelaminnya dan disediakan booth khusus untuk pemeriksaan. Setiap barang bawaan yang ada di tas akan diminta dikeluarkan dan diperiksa satu per satu. Disarankan hanya membawa dompet dan kamera saja karena setiap barang elektronik lainnya termasuk makanan dan minuman harus dititip di bagian sekuriti. Memang tersedia kotak deposit dengan hanya membayar 20 Rupee. Penggunaan tripod sangat dilarang selama berada di kompleks Taj Mahal.
Mengelilingi Taj Mahal
Setelah selesai diperiksa pengunjung dapat menuju ke Darwaza-I Rauza (main gate) yang merupakan pintu gerbang utama untuk memasuki area Taj Mahal. Setelah menuruni tangga, pengunjung akan disambut dengan taman Mughal dimana pada taman seluas 300 m tersebut terdapat air mancur dan sepasang jalan setapak dan di bagian tengahnya terdapat kolam oktagonal dimana pada saat cuaca cerah dapat merefleksikan bayangan simetris dari Taj Mahal. Di bagian tengah taman terdapat bangku marmer yang biasanya menjadi tempat favorit pengunjung untuk berfoto. Bangku ini juga pernah diduduki oleh Lady Diana saat mengunjungi Taj Mahal
Mendekat ke bangunan utama setiap pengunjung diwajibkan untuk menanggalkan sepatunya dan bagi yang mempunyai alas harus melapisi sepatunya dengan alas tersebut. Setelah menaiki tangga menuju mausoleum, pada kedua sisi bangunan terdapat bangunan yang mirip satu sama lainnya dimana diperuntukkan untuk istri Shah Jahan lainnya dan satunya merupakan makam pembantu kesayangan dari Mumtaz Mahal.
Di kompleks tamanjuga terdapat bangunan berwarna merah mirip Jama Mesjid di Delhi yang digunakan sebagai mesjid dan guest house. Sedangkan bangunan yang lebih kecil dulunya merupakan music house (Naqqar Khana) dan sekarang sudah diubah menjadi museum.
Di depan pintu masuk menuju ke mausoleum tampak berbagai ukiran dan pahatan dekoratif dan bunga lotus serta kaligrafi Qur’an. Di dalam mausoleum sendiri terdapat dua sarkofagus berornamen yang sebenarnya merupakan makam kosong dan makam yang asli sebenarnya terdapat di lantai bawah dan pengunjung tidak diperkenankan untuk memasukinya. Beberapa ahli sejarah menyatakan kedua makam ini sebenarnya adalah cenotaph atau tugu peringatan untuk orang yang dikubur di tempat lain.
Penutup
Keindahan Taj Mahal sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Bahkan John Shors salah seorang penulis juga menuliskan kisah kelam di balik kemegahan makam ini dalam bentuk novel fiksi sejarah berjudul “Beneath A Marble Sky: A Novel of The Taj Mahal” (2004). Di dalam novel ini diceritakan kisah cinta dan intrik-intrik yang berkaitan dengan pembangunan Taj Mahal.
Taj Mahal saat ini mengalami ancaman polusi dimana warna marmernya sudah agak menguning dan akibat dari sungai Yamuna yang mengering membuat laju pembusukan kayu yang menopang struktur bangunan Taj Mahal menjadi cepat terjadi. Meskipun Taj Mahal masih berdiri dengan anggun dari hasil penelitian diketahui bahwa keempat menaranya mulai mengalami kemiringan dengan tingkat yang serius.
Berbalik badan memandang monumen cinta abadidi tepi sungai suci Yamuna ini, hanya decak kagum dan kepiluan yang tersisa. Apakah ini bukti cinta dari raja terhadap permaisurinya yang sangat disayanginya ataukah kecintaan dari pemeluk Hindu terhadap dewa Shiva mereka?***