Jakarta, (Analisa). Film ToBa Dream ditetapkan menjadi film terfavorit pada ajang bergengsi Indonesian Movie Actors (IMA) Awards 2016. ToBa Dreams sukses mengalahkan eksistensi dari sembilan film layar lebar Tanah Air yang menjadi nomine pada kategori ini. Diantaranya adalah Negeri Van Oranje, Surat dari Praha, Ngenest, Mencari Hilal, Guru Bangsa Tjokroaminot, A Copy of My Mind, Siti, Filosopi Kopi, dan Surga yang Tak Dirindukan.
Terlihat rasa bangga dan sukacita dari seluruh cast dan crew film ToBa Dreams saat bersama-sama memboyong piala IMA Awards 2016. Terutama bagi Vino G Bastian, Marsha Timothy, dan sutradara ToBa Dreams. Berkat Film ToBa Dream, Vino G. Bastian menambah deretan prestasinya sebagai artis yang berhasil meraih penghargaan Pemeran Pria Utama Terfavorit di ajang IMA 2016. Ia menyatakan kebanggaannya karena katagori favorit jurinya masyarakat seluruh Indonesia.
TB Silalahi selaku penggagas, pemilik ide dan produser eksekutif film Toba Dream ini juga menyatakan terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia yang menyukai film yang ditujukannya untuk menggugah nilai-nilai dalam kehidupan.
“Film ini akan diingat orang dalam waktu yang lama. Karena film ini menceritakan tentang kerukunan agama, bahaya narkoba, idealisme dan keindahan Danau Toba sehingga film ini akan menjadi referensi bukan saja bagi masyarakat Batak tapi juga masyarakat seluruh Indonesia,”sebut TB Silalahi. Baginya, kisah dalam film ToBa Dreams merupakan fenomena yang benar-benar terjadi di masyarakat saat ini. Film ToBa Dreams juga diharapkan akan mengangkat nilai-nilai budaya Batak dan juga keindahan alam Danau Toba, yang jika diperhatikan dengan serius akan memberikan hasil yang maksimal bagi masyarakatnya. Karena Danau Toba salah satu danau yang terindah di dunia,” kata TB Silalahi.
Film tentang mimpi sersan Tebe yang ingin hidup dengan tenang dan damai mengandalkan uang pensiunan tentara dan memilih pulang untuk membangun kampung halamannya ini memiliki beberapa klimaks yang apik, saat putra Sersan Tebe, Ronggur menolak tinggal di kampong dan berusaha membuktikan ayahnya salah memilih jalan hidup. (rel/ss)