SIAPA tak kenal batu asal Aceh? Umumnya batu daerah ini banyak diminati kalangan kolektor gemstone dan pedagang. Apalagi Batu Solar dan Bio Solar. Mungkin rasanya kedua batu ini sudah tak asing lagi di kancah perbatuan. Saat ini, Batu Solar dan Bio Solar disinyalir sedang gencarnya mendulang popularitas di pasaran gemstone.
Berbicara mengenai Batu Solar dan Bio Solar, dalam ilmu gemologist, Zulfikar, ahli gemstone asal Sumatera Utara mengatakan, kedua batu ini termasuk ke dalam golongan yang sama, yaitu Idocrase. Memang pada umumnya batu asal Aceh kebanyakan tergolong jenis Idocrase dan kristal.
Meskipun termasuk jenis yang sama, antara Batu Solar dan Bio Solar tetap memiliki perbedaan. Hal mendasar yang menjadi pembeda adalah warna dasar dari kedua batu itu. Untuk Batu Solar, pada dasarnya didominasi warna cokelat dengan sedikit bias kehijauan. Tak hanya hijau, banyak juga Batu Solar yang biasnya berwarna agak oranye.
"Untuk Solar,di dalam batunya biasa jernih. Jika dipandang tidak ada kapur atau pun sedikit lumut yang mungkin menghiasi," ucap Andri Ramadhan, Wakil Ketua Asosiasi Pecinta Batu Permata Sumatera Utara (APBPSU).
Sedangkan pada Batu Bio Solar, lanjutnya, warna dasarnya merupakan kebalikan dari Batu Solar. Untuk dasarnya, Batu Bio Solar biasa dihiasi warna dasar hijau dengan bias kecokelatan. Batu Bio Solar juga terkadang mengandung warna agak cokelat.
"Batu Bio Solar di dalamnya juga persis sama dengan Batu Solar. Di dalam batu biasa tampilannya harus bersih dan tidak ditemukan unsur lumut sedikit pun," tambahnya.
Di dalam kedua batu, Andri menyebutkan, terkandung unsur kimia Ca10Mg2Al4(SiO4)(Si2O7)2(OH)4 kandungan mineral Idocrase. Unsur ini kemungkinan yang membuat warna keduanya memiliki bias kecoklatan.
Untuk penggemar, Andri mengatakan, kedua batu ini sangat banyak diminati pecinta gemstone, kolektor dan pedagang. Ia mengaku, batu-batu akik yang termasuk ke dalam golongan Idocrase memang laku keras di pasaran.
"Batu Idocrase yang laris di pasaran tidak hanya dikhususkan pada Batu Solar atau pun Batu Bio Solar. Tetapi semua batu yang termasuk ke dalam jenis Idocrase, meliputi Lumut Aceh, Es Jade, Totol Sayur, Sungai Dareh dan banyak lagi," sebutnya.
Jika berbicara omzet, pada masa booming, omzet kedua batu bisa dikatakan cukup fantastis. Batu Idocrase sangat unggul dalam penjualan. Batu jenis ini selalu dicari para pecinta gemstone untuk sekadar dikoleksi atau bahkan diikutkan dalam ajang kontes gemstone.
"Omzet untuk kedua jenis batu ini cukup fantastis pada masa booming kemarin. Pada masa itu memang yang lebih mendominasi penjualan sampai harga yang tidak masuk akal adalah dari jenis mineral Idocrase," bebernya.
Di Medan, sambung Andri, pasar penjualan batu sampai hari ini masih didominasi oleh kedua jenis batu tersebut. Meskipun saat ini ekonomi melemah dan daya beli masyarakat menurun, ia mengatakan tetap saja penjualan batu jenis Idocrase Solar dan Bio Solar masih cukup lumayan.
"Walau ekonomi lagi terseok-seok. Saya yakin batu permata akan tetap menjadi favorit para penghobi dan pecinta gemstone sejati karena keindahan warna serta keunikannya yang sangat berbeda dengan batu nusantara lainnya " pungkasnya.