Oleh: Nela Resti Tamatalia
Otitis media akut merupakan peradangan akut telinga tengah, yang biasanya dicetuskan oleh infeksi saluran pernapasan atas. Otitis Media Akut (OMA) terjadi karena terganggunya faktor pertahanan tubuh. Sumbatan pada tuba eustachius merupakan faktor utama penyebab terjadinya penyakit ini.
Karena fungsi tuba eustachius terganggu, maka terganggu pula pencegahan invasi kuman ketelinga tengah, sehingga timbul peradangan, kemudian terjadi tekanan negatif di telinga tengah, sehingga menimbulkan cairan hingga supurasi.
OMA sering terjadi pada
bayi dan anak, karena:
1. posisi tuba eustachius yang pendek, lebar dan terletak horizontal, sehingga bakteri patogen dari saluran pernapasan mudah masuk kedalam telinga tengah. tuba eustachius menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring. Secara normal saat perkembangan anak, tuba akan bertambah panjang dan sempit serta mengarah ke bawah disebelah medial sehingga kemungkinan infeksi telinga tengah jarang terjadi pada dewasa.
2. sistem kekebalan tubuh bayi dan anak yang masih dalam perkembangan.
3. adenoid pada anak relatif lebih besar disbanding orang dewasa dan sering terinfeksi, sehingga infeksi dapat menyebar ketelinga tengah.
OMA didefinisikan bila proses peradangan pada telinga tengah yang terjadi secara cepat dan singkat (dalam waktu kurang dari 3 minggu) yang disertai dengan gejala lokal dan sistemik.
Bakteri patogen penyebab otitis media akut pada anak, yaitu:
- Streptococcus pneumonia
- Haemophilus influenza
- Streptococcus Grup A
- Branhamella catarrhalis
- Staphyllococcus aureus
- Staphyllococcus epidermidis
Sedangkan bakteri penyebab OMA pada bayi, yaitu :
- Chlamydia trachomatis
- Echerichia coli
- Spesies Klebsiella
Stadium Otitis media akut:
1. Stadium Oklusi Tuba Eustachius.
Pada stadium ini dijumpai gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan negatif didalam telinga tengah, akibat absorbsi udara. Kadang-kadang membran timpani tampak normal (tidak ada kelainan) atau berwarna keruh pucat. Efusi mungkin terjadi, tetapi tidak dapat dideteksi.
2. Stadium Hiperemis/
Pre-Supurasi.
Tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani atau di seluruh membran timpani tampak hiperemis/kemerahan serta edem/membengkak. Pada stadium ini, Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.
3. Stadium Supurasi
Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superficial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani, menyebabkan kavum timpani menonjol (bulging) kearah telinga luar.
4. Stadium Perforasi
Pengobatan yang lambat akan menyebabkan terjadinya ruptur membran timpani dan akan mengeluarkan nanah dari telinga tengah ke telinga luar.
5. Stadium Resolusi
Bila sudah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan mengering, apabila daya tahan tubuh anak baik dan virulensi kuman rendah, maka akan terjadi perbaikan. Otitis media akut berubah menjadi kronis bila perforasi menetap dengan sekret yang keluar terus-menerus atau hilang-timbul.
Gejala klinisnya bergantung pada stadiumnya, pada anak biasanya terdapat riwayat batuk-pilek, kemudian mengalami rasa nyeri di dalam telinga dan demam tinggi. Pada stadium supurasi, suhu tubuh tinggi (39OC), anak gelisah dan sukar tidur, tiba-tiba anak menjerit saat tidur, diare, kejang-kejang dan kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit. Bila sudah memasuki stadium perforasi atau ruptur membran timpani, maka sekret akan mengalir keliang telinga, suhu tubuh akan turun dan anak dapat tidur tenang.
Peradangan dari telinga tengah dapat dilihat dari membran timpani. Dengan otoskop dapat dilihat adanya gendang telinga yang menggembung, perubahan warna gendang telinga yang menjadi kemerahan atau agak kuning dan suram, serta terdapat cairan di saluran telinga. Gambaran peradangan membran timpani juga berdasarkan stadium penyakitnya.
Tujuan penatalaksanaan Otitis media akut mengurangi gejala dan rekurensi/kekambuhan. Penatalaksanaannya meliputi observasi, terapi simtomatis, pemberian antibiotik, timpanosintesis dan miringotomi (tindakan pembedahan kecil pada membran timpani, agar sekret dari telinga tengah mengalir ketelinga luar). pemberian antibiotik yang kurang tepat dapat menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik, sehingga infeksi menjadi lebih sulit diatasi. Sebaiknya bayi dan anak dengan gejala otitis media akut segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan terapi yang lebih tepat.
(Penulis adalah mahasiswi FK UNPRI)